Pokemon GO diluncurkan pada 2016. Sekarang, jumlah pemain dari game buatan Niantic itu tidak lagi sebanyak ketika ia pertama kali diluncurkan 4 tahun lalu. Namun, pemasukan Pokemon GO justru mengalami kenaikan. Menurut laporan perusahaan analitik Sensor Tower, Pokemon GO mendapatkan US$445 juta (sekitar Rp6,4 triliun) pada semester pertama 2020, naik 20 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Sementara secara keseluruhan, total pemasukan Pokemon GO menembus US$3,6 miliar (sekitar Rp51,8 triliun).
Salah satu alasan mengapa pemasukan Pokemon GO tidak turun di tengah pandemi adalah karena developer Niantic melakukan sedikit perubahan pada gameplay Pokemon GO. Beberapa perubahan yang Niantic buat seperti mengurangi jarak yang diperlukan untuk menetaskan Pokemon Eggs, memberikan lebih banyak reward di PokeStop, dan meningkatkan persentase kemunculan Pokemon. Dengan begitu, para pemain tetap bisa menikmati Pokemon GO walau mereka tidak bisa berpergian jauh dan harus menghindari tempat ramai.
“Dengan bertambahnya jumlah negara yang berhenti melakukan lockdown, pemasukan Pokemon GO bisa kembali naik, seperti yang terjadi pada Mei dan Juni,” kata Craig Chapple, Mobile Insights Strategist, Sensor Tower, menurut laporan Games Industry. “Meskipun umurnya terus bertambah, popularitas Pokemon GO tidak memudar.”
Pengguna Android memberikan kontribusi terbesar pada total pemasukan Pokemon GO. Sekitar 53,6 persen pendapatan game Augmented Reality itu datang dari Google Play sementara 46,4 persen sisanya dari App Store. Dari segi jumlah pemain, Android juga masih lebih unggul. Sebanyak 78,3 persen pemain Pokemon GO menggunakan Android dan 21,7 persen menggunakan iOS. Namun, hal itu berarti, total belanja per download dari pengguna iOS masih lebih tinggi.
Amerika Serikat menjadi penyumbang terbesar dari total pemasukan Pokemon GO dengan kontribusi sebesar US$1,3 miliar (sekitar Rp18,7 triliun). Secara total, Pokemon GO telah diunduh 577 juta kali. Sebanyak 18,2 persen dari total download itu berasal dari Amerika Serikat.
Kesukesan Pokemon GO membuat developer lain tertarik untuk membuat game serupa. Misalnya, Dragon Quest Walk dari Square Enix di Jepang, Jurassic World Alive dari Ludia, dan Let’s Hunt Monsters dari Tencent. Namun, Pokemon GO masih tetap menjadi mobile game berbasis lokasi yang paling sukses. Diluncurkan pada September 2019, Dragon Quest Walk memiliki pemasukan sebesar US$540 juta (sekitar Rp7,8 triliun). Sementara Jurassic World Alive mendapatkan US$76,5 (sekitar Rp1,1 triliun) juta selama 2 tahun dan Let’s Hunt Monsters mendapatkan hampir US$70 juta (sekitar Rp1 triliun) di Tiongkok.