Esports di era modern ini telah menjadi sebuah industri, dan itu artinya pasti terjadi penyerapan tenaga kerja. Banyak peluang tersedia di luar sana, apalagi untuk kaum Millennial dan Generasi Z yang identik dengan jalur karier kreatif serta nonkonvensional. Pemerintah Tiongkok memperkirakan tenaga kerja esports negara tersebut akan mencapai 2 juta jiwa dalam 5 tahun ke depan. Indonesia pun, tidak menutup kemungkinan bisa mengalami tren serupa.
Pekerjaan di bidang esports ada banyak jenisnya, jadi industri ini dapat menjadi lahan mata pencaharian bagi talenta yang ahli di berbagai macam hal. Tapi mungkin ada di antara Anda yang tidak tahu harus memulai dari mana. Mungkin Anda berminat masuk ke industri esports tapi bingung kualifikasi apa yang diperlukan.
Cam Brierly dari HitmarkerJobs baru-baru ini menjalani wawancara bersama Esports Insider, di mana ia membagikan beberapa tips untuk mereka yang berminat bekerja di industri esports. HitmarkerJobs sendiri juga telah merilis seri video berjudul Insider Insights, di mana para profesional industri esports berbagi pengalaman mereka tentang karier di bidang ini. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan.
Passion yang didukung skill
Passion atau semangat punya peran penting dalam industri esports. Bila Anda tidak punya minat tinggi terhadap gaming dan esports itu sendiri, kemungkinan Anda akan kebingungan menyelami industri ini atau merasa tidak nyaman. Tapi passion itu harus didukung dengan skill nyata, dan justru skill itulah yang akan menentukan apakah Anda akan mendapat pekerjaan atau tidak.
Sebagai contoh, bila Anda ingin mengisi posisi marketing di sebuah perusahaan/organisasi esports, tunjukkan bahwa Anda punya keahlian marketing. Begitu juga dengan keahlian programming, desain grafis, editing video, dan seterusnya. Seperti pekerjaan pada umumnya, skill Anda haruslah sesuatu yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Network, network, network
Sudah jadi hal sangat lumrah di dunia esports bila ada orang yang bergabung dengan suatu perusahaan karena mengenal seseorang di perusahaan tersebut. Ini bukan berarti terjadi nepotisme, tapi dengan adanya kenalan, Anda akan mendapat info tentang lowongan tertentu langsung dari sumbernya. Bisa saja syarat untuk mengisi lowongan tersebut adalah hal yang ternyata hanya dimiliki oleh Anda. Misalnya faktor lokasi, keahlian bahasa, atau pengalaman kerja.
Cara terbaik untuk melakukan networking dan mencari kenalan adalah dengan datang ke acara-acara esports. Siapkan kartu nama Anda, keluarlah dari zona nyaman, kemudian jangan ragu-ragu untuk berteman dengan sesama pecinta esports di event. Bila Anda tidak memperoleh pekerjaan dari kenalan itu, bisa saja Anda mendapatkannya dari kenalannya kenalan.
Loyalitas terhadap brand
Pemberi pekerjaan atau manajer di perusahaan esports umumnya lebih suka mempekerjakan orang yang memang menyukai brand perusahaan tersebut. Jadi misalnya Anda penggemar Team Liquid dan ingin bekerja di organisasi esports, maka akan lebih baik bila Anda melamar ke Team Liquid juga. Ini menunjukkan bahwa Anda memang punya semangat untuk mendukung dan membesarkan perusahaan itu, bukan asal saja tidak peduli ke mana Anda melamar.
Mulai saja dulu
“Bagaimana cara memulai,” adalah pertanyaan yang sebetulnya tidak ada jawabannya. Karena satu-satunya cara untuk memulai adalah dengan memulai. Anda ingin jadi penulis esports? Mulailah menulis tentang esports di mana pun Anda bisa, misalnya di blog, media sosial, atau forum. Ingin menjadi caster? Mulailah melakukan casting di mana pun Anda bisa, misalnya di YouTube atau Twitch. Cari turnamen yang membutuhkan caster, meski itu hanya turnamen kecil. Tidak ketemu? Jadilah komentator untuk gameplay Anda sendiri.
Jangan takut hasilnya buruk, karena pekerjaan seperti apa pun bila baru memulai pasti memang akan buruk. Tapi seiring Anda memperoleh pengalaman dan terus belajar, akan tiba suatu titik di mana Anda layak untuk disebut talenta profesional. Industri esports sendiri masih merupakan industri baru, jadi di dalam industri ini semua orang pun menjalaninya sambil belajar.
Mau bekerja dalam tim
Satu lagi kriteria yang banyak dicari oleh perusahaan esports adalah kemampuan bekerja dalam tim dan sukses bersama tim. Sama seperti sebuah MOBA di mana satu tim terdiri dari berbagai hero dan role, organisasi esports ditopang oleh orang dengan bermacam-macam keahlian berbeda. Namun semua bergerak secara kompak untuk mewujudkan visi dan misi organisasi.
Just be there!
Saran yang banyak diucapkan oleh narasumber dalam seri video Insider Insights milik HitmarkerJobs adalah “just be there”. Hadirlah, muncullah, tunjukkan bahwa diri Anda ada dan punya peran dalam dunia esports. Terkadang Anda akan mengalami penolakan, bahkan karena alasan yang tidak menyenangkan (contohnya, ada organisasi yang tidak mau merekrut karyawan perempuan). Tapi bila Anda punya skill dan menunjukkan skill itu, akan ada orang yang menyadarinya.
“Luck is what happens when preparation meets opportunity.” Keberuntungan terjadi ketika persiapan bertemu dengan kesempatan. Ini ungkapan yang sangat tepat untuk menggambarkan karier di dunia esports. Anda tidak tahu kapan kesempatan itu bisa datang. Yang bisa Anda lakukan hanyalah terus meningkatkan persiapan, supaya ketika kesempatan akhirnya muncul, Anda bisa menyambarnya. Jadi jangan ragu-ragu. Apa pun yang ingin Anda lakukan, pokoknya mulai saja!
Sumber: Esports Insider, HitmarkerJobs, Team Liquid