TheMobileGamer atau yang lebih dikenal dengan TMG sedang bersiap untuk menjalankan operasional mereka di Indonesia. TMG merupakan award-winning venture-backed startup asal Singapura yang merupakan game publisher yang mengkhususkan diri pada permainan yang bersifat sosial serta mobile.
TMG menyasar para pengguna perangkat bergerak di Asia Tenggara yang berjumlah lebih dari 500 miliar juta pengguna. Produk yang mereka luncurkan menyasar para pengguna lokal serta terdistribusi melalui berbagai jaringan serta operator di wilayah Asia Tenggara. Partner TMG termasuk para operator besar, penyedia konten serta jejaring sosial di wilayah Asia Tenggara.
TMG kini bersiap untuk merekrut karyawan dan membuka kantor di Jakarta, lalu kenapa Indonesia dan kenapa TMG memilih akan membuka kantor di Jakarta? Alvin Yap founder dari TMG, menjelaskan pada DailySocial bahwa perekrutan karyawan serta rencana pendirian kantor di Indonesia ini sesuai dengan visi mereka untuk menjadi penyedia komunitas terbesar yang berkaitan dengan mobile social gaming di Indonesia, selain itu, tentu saja TMG juga memliki layanan/produk yang memang ditargetkan untuk pangsa pasar Indonesia, yaitu KotaGames.com.
KotakGames saat ini masih dalam versi beta, dan mereka sedang mencari orang untuk mengembangkannya secara bersama-sama, partner TMG di Indonesia antara lain, operator besar dan penyedia konten. TMG juga menjadi pengembang pertama yang membawa produk permainan mereka pada layanan Mig33 untuk pengguna di Indonesia, yang kini telah mencapai lebih dari 20 miliar juta pengguna.
KotaGames menyediakan permainan dengan gaya Jepang, yang bisa dilihat dari bentuk karakter permainan yang mengadopsi karakter kartun Manga. Permainan dari TMG ini bisa diakses dari perangkat bergerak apapun yang bisa menjalankan peramban untuk perangkat bergerak, pengguna bisa menuju ke URL merek dan langsung bermain tanpa melakukan proses unduhan serta instalasi. Ada dua permainan saat ini yang mereka sediakan yaitu Next Top Model serta Club Wars.
TMG, yang direncanakan akan mulai membuka kantor di Jakarta pada bulan November ini sedang mencari beberapa orang, sekitar 2-3 staff yang akan menjalankan operasional mereka di Jakarta, tentunya dengan dukungan penuh dari kantor mereka di Singapura.
Perkembangan developer game di Indonesia memang sudah tidak bisa dilihat sebelah mata, banyak dari para pengembang permainan ini telah memiliki kredibilitas international serta memiliki potensi yang sangat besar, tentu kita masih ingat berita tentang perusahaan game asal Perancis, Gameloft, yang mengadakan perekrutan karyawan untuk perusahaan mereka di Jogjakarta beberapa waktu yang lalu.
Sedangkan bagi TMG, Indonesia merupakan pasar yang menjadi kunci di wilayah Asia Tenggara saat ini serta dimasa depan, komunitas teknologi yang ada kini dalam taraf perkembangan awal dan tampak memberikan pertumbuhan yang sangat baik. TMG percaya bahwa perkembangan perangkat bergerak atau yang berkaitan dengannya adalah merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dalam waktu 3-4 tahun kedepan dan mereka berharap dukungan dari para penyokong dana serta pihak yang berpengalaman yang mendukung mereka di Singapura bisa membantu dalam mengembangkan pangsa pasar di Indonesia.
Ketertarikan pengembang game asal Singapura ini bukan hanya menjadi bukti tambahan bahwa pangsa pasar permainan untuk perangkat bergerak sangat besar di Indonesia, tetapi juga bisa menjadi pemicu semangat bagi para developer game lokal untuk lebih percaya diri dalam mendirikan startup lokal dibidang game, namun bagi mereka yang ingin menimba pengalaman terlebih dahulu atau memang tertarik ingin berkarir di TMG bisa melihat lowongan pekerjaan mereka pada tautan ini.
Updated: Mohon maaf ada koreksi untuk angka pengguna, sudah diperbaiki.
500 miliar pengguna? O_o
sedangkan situs game lokal (mainterus.com) masih terbata-bata karena developernya banyak kerjaan :p
huihihihi…
mohon maaf ada kesalahan untuk angka pengguna, telah diperbaiki, terima kasih.
itu masalah common startup hehe 😀
Meet up in JKT? We can partner =)
Unfortunately, the developer is not in Jakarta 😀