Developer game terkenal, CD Projekt, akan membawa salah satu serial game story ikonik besutannya “The Witcher” ke mobile. Kabarnya, CD Projekt berkerja sama dengan developer game asal Polandia bernama Spokko untuk membuat The Witcher: Monster Slayer.
Mengadopsi gaya Augmented Reality (AR) seperti Pokemon GO dan Minecraft Earth, The Witcher: Monster Slayer dikabarkan akan rilis di Android dan iOS pada 21 Juli 2021. Game ini diumumkan pertama kali pada bulan Agustus 2020.
Namun, berbeda dengan Pokemon GO, The Witcher: Monster Slayer akan memiliki jalan cerita sendiri dan beberapa quest yang membuat pemain bertualang melawan monster-monster. Game terbaru dari seri The Witcher ini merupakan prekuel, berlatar waktu jauh sebelum Geralt dari Rivia.
“Rasakan story-driven quest yang mendorong Anda melewati pertualangan epik yang terinspirasi dari serial The Witcher, membawa Anda lebih dalam ke inti dari menjadi pemburu monster elit.” Dikutip dari laman resmi The Witcher.
Gameplay dari The Witcher: Monster Slayer bisa dibilang mirip dengan game Pokemon GO. Bedanya, di The Witcher: Monster Slayer Anda ditugaskan menjadi pemburu monster, bukan menangkapnya. Saat melawan monster dan bertemu karakter in-game, sudut pandang akan menjadi first-person. Perkelahian dengan monster juga terinspirasi dari Role-Playing Game (RPG).
Sebelum berkelahi, pemain harus menjelajahi lokasi sekitar mereka untuk mencari monster menggunakan Witcher senses. Ssaat menjelajah, waktu dan cuaca juga berpengaruh ke monster-monster yang akan muncul. Beberapa potion juga akan berguna saat berkelahi dengan monster. Selain itu, pemain juga dapat mengumpulkan beberapa piala. Namun, saat ini fungsi dari piala tersebut belum diungkap oleh CD Projekt.
Bagi Anda yang menggunakan ponsel Android, The Witcher: Monster Slayer telah membuka pre-registrasi di Google Play. Jika melakukan pre-registrasi, Anda akan mendapatkan pedang spesial saat game ini sudah dirilis.
Melihat gameplay dan cerita dari The Witcher: Monster Slayer sebenarnya sangat seru tetapi, mengingat pandemi CO-VID 19 yang tengah melanda seluruh dunia, game Augmented Reality merupakan hal yang kurang diminati saat ini karena sebagian besar orang tidak bisa keluar rumah. Apakah game ini bisa populer? Atau malah nasibnya seperti Minecraft Earth yang disuntik mati belum lama ini?