27 December 2022

by Galih

Tencent akan Terus Terapakan Pemangkasan Biaya Hingga 2023

Masa depan dari Tencent Games kini mulai terancam

Banyak pelaku industri game dan teknologi bisa dibilang bangkit kembali pada 2022 ini. Namun tidak dengan raksasa teknologi Tencent yang kelihatannya harus terus mengencangkan ikat pinggang mereka.

Hal ini terungkap ketika founder dan chief executive dari Tencent Holdings, Pony Ma Huateng berbicara pada rapat internal balai kota minggu lalu. Sang founder menyebutkan bahwa Tencent harus fokus pada bisnis intinya untuk 2023 mendatang.

Dikabarkan oleh South China Morning Post, Pony Ma disebut akan kembali meninjau pemangkasan biaya perusahaan. Dirinya bahkan mengecam para karyawan mereka terhadap kurang pekanya para karyawan dalam meningkatkan efisiensi perusahan.

Salah satu divisi yang dikabarkan terkena dampak efisiensi ini adalah divisi Tencent Games. Hal tersebut diterapkan karena ke depannya Tencent akan terus melakukan pemangkasan biaya dan menemukan produk unggulan mereka untuk difokuskan.

Image Credit: Tencent

"Di masa lalu, ketika kami melihat lainnya menambahkan berat, kami juga mencoba untuk meningkatkan ukuran. Namun yang kami tambahkan hanyalah beban, dan kami tetap tidak mampu mengalahkan lainnya." ungkap Pony Ma.

Langkah dramatis ini diambil oleh Tencent karena induk dari game-game mobile populer ini mengalami penurunan pendapatan hingga 2% pada kuartal 3 tahun ini saja. Hal tersebut juga diperparah dengan kondisi industri video game dalam negeri Tiongkok saat ini.

Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa pemerintah Tiongkok memang mengeluarkan beberapa peraturan baru yang memperketat perilisan dan distribusi video game baru. Apalagi pemerintah Tiongkok belum juga menyetujui game baru Tencent selama tahun 2022 ini.

Dampaknya, Tencent Games dikabarkan harus memangkas hingga total 7.377 karyawan pada kuartal awal tahun ini. Segmen yang terkena pemecatan masal terbesar ini ada pada cloud computing and content.

Image Credit: Tencent

Pony Ma bahkan memperingatkan Tencent Games, bahwa divisi mereka akan terus berada dalam kondisi peraturan pemerintah yang ketat. Serta bila dibutuhkan, mereka akan menghentikan berbagai divisi termasuk divisi video game.

Lebih lanjut, Pony Ma juga meminta para karyawan mereka untuk fokus pada pengembangan produk dibandingkan memperluas pasar baru. Terlebih, untuk proyek-proyek baru yang malah beresiko menurunkan profit perusahaan.

Tencent sendiri kelihatannya telah menetapkan beberapa fokus bisnis mereka ke depannya. Yaitu platform video pendek, teknologi finansial (fintech), dan juga software as-a-service. Ketiga lini ini akan menjadi kunci penting untuk pertumbuhan Tencent.