PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebagai perusahaan telekomunikasi milik negara mengiringi pertumbuhan infrastructure information and communication technology (ICT) dari berbagai industri di tanah air dengan siap mengucurkan dana Rp 30 Miliar. Mereka akan mengembangkan 17 kawasan industri menjadi broadband industrial estate tahun ini dan 13 lagi di tahun 2016.
“Investasi Rp 30 miliar kita spending untuk pemenuhan industri baru di luar Jawa dan untuk upgrade infrastruktur. Kita harapkan bisnis ini bisa sumbang 2% ke pendapatan Telkom,” kata Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin, dikutip dari Berita Satu hari ini (11/5).
Guna mewujudkan kawasan industri berbasis digital ini, Telkom memberikan layanan yang terintegrasi seperti connectivity, baik berupa Multiprotocol Label Switching (MPLS) atau Internet, data center, Indihome berupa surveilence system, portal, ticketing system, e-money, smart office, panic button, digital advertising, dan e-parking.
Kerja sama ini disukseskan atas kolaborasi Telkom dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI) dalam kesepakatannya hari ini. Pihak HKI yang menaungi 67 kawasan industri atau terdiri dari 8.517 tenant ini berharap mampu mewujudkan sektor industri Indonesia yang lebih baik dan diandalkan di masa depan setelah kolaborasi ini.
Lebih lanjut, menurut Awaluddin, broadband industrial estate dinilai takkan bisa tercapai tanpa adanya peran teknologi. Lantaran dinamika bisnis sudah tidak sama lagi, yang dibutuhkan bukan lagi sekedar layanan suara, tetapi juga lalu lintas data dan mobile services.
Tak hanya sektor industri, pihak Telkom dikabarkan telah mendukung sektor maritim, pariwisata, dan pendidikan. Fokus perluasan sektor ICT mereka tahun 2015 ini berada di kawasan industri, bisnis, serta hunian.
Ambisi Telkom yang ingin menjadi raja digital di Indonesia nampaknya akan berjalan mulus setelah pendapatan mereka tercatat tumbuh dua digit di kuartal pertama tahun 2015. Minggu lalu, perusahaan BUMN tersebut mengumumkan telah berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 23,61 triliun.