Mulai 2 bulan yang lalu hingga 2-3 bulan mendatang, 100 ribu telepon rumah yang ada di wilayan eks-Karesidenan Surakarta akan dipasangi internet gratis. Hal ini dilakukan oleh Telkom Area Solo untuk mengenalkan internet kepada masyarakat.
Tanpa harus melakukan permintaan, petugas dari Telkom akan mendatangi rumah pelanggan untuk memasang modem internet. Setelah itu, pelanggan akan bisa mengakses internet gratis selama 1 bulan dengan kecepatan 512 Kbps. Kemudian, jika ingin terus menggunakan akses internet unlimited tersebut, pelanggan harus membayar 10 ribu Rupiah per hari. Jika tidak, maka petugas Telkom akan datang kembali ke rumah pengguna tersebut untuk mengambil kembali modem yang telah dipasang.
Raharjo, Manager Area Telkom Solo, seperti dikutip oleh Tempo mengatakan, usaha tersebut dilakukan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses internet. Harapannya, masyarakat dapat memperluas wawasan dan pengetahuan dengan memanfaatkan internet.
Meskipun bertujuan bagus, entah kenapa saya justru mendapatkan kesan bahwa kegiatan ini lebih merupakan usaha Telkom untuk mempromosikan layanan internetnya. Seperti yang biasa dilakukan oleh operator telekomunikasi lainnya, Telkom memberi promosi gratis selama satu bulan pertama agar pelanggan dapat mencoba layanan tersebut, sehingga menikmati dan kemudian berlangganan akses internet tersebut.
Pemilik telepon rumah biasanya adalah pengadopsi awal teknologi telepon. Sehingga sepertinya kelompok masyarakat ini bukanlah kelompok masyarakat yang tidak kenal dengan internet. Jika tujuannya adalah mengenalkan internet kepada masyarakat yang belum mengetahui internet, mungkin hanya sekian persen dari 100 ribu telepon rumah tersebut yang benar-benar tepat sasaran.
Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah apakah masyarakat dengan telepon rumah namun tidak mengenal internet ini, mempunyai komputer/laptop untuk memanfaatkan koneksi yang tersedia tersebut. Belum lagi masalah pembelajaran cara penggunaan internet tersebut.
Sebagai infomasi eks-Karesidenan Surakarta terdiri dari kota Solo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukowati (Sragen), Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Boyolali.
Semoga pendapat saya tidak sepenuhnya benar. Jikapun benar, semoga sekian persen masyarakat yang benar-benar baru mengenal internet melalui program ini dapat memanfaatkannya secara maksimal sehingga penetrasi internet di Indonesia benar-benar bisa diperluas.