Dark
Light

Take-Two Interactive Akuisisi Playdots

1 min read
August 19, 2020
Take-Two akuisisi Playdots
Take-Two baru saja mengakuisisi Playdots.

Take-Two Interactive mengakuisisi developer mobile game Playdots. Akuisisi tersebut bernilai US$192 juta. Take-Two memberikan US$92 juta dalam bentuk uang tunai sementara US$102 juta sisanya diberikan dalam bentuk saham di Take-Two.

Playdots didirikan pada 2014 oleh Paul Murphy dan Patrick Moberg. Pada awalnya, Playdots merupakan bagian dari startup betaworks. Mereka kemudian melepaskan diri dan menjadi perusahaan mandiri setelah mendapatkan investasi sebesar US$10 juta. Ronde pendanaan tersebut dipimpin oleh Tencent dan Greycroft. Saat ini, Playdots dipimpin oleh CEO Nir Efrat, mantan eksekutif dari King.com yang bergabung dengan Playdots pada 2018. Setelah diakuisisi oleh Take-Two, Efrat masih akan memimpin Playdots.

Playdots dikenal dengan mobile game kasual buatannya, seperti Dots, Two Dots, dan Dots &Co: A Puzzle Adventure. Secara total, semua game Playdots telah diunduh sebanyak 100 juta kali. Sebanyak lebih dari 80 juta unduhan itu berasal dari Two Dots, yang merupakan game paling populer buatan Playdots, menurut laporan TechCrunch.

Take-two akuisisi playdots
Two Dots merupakan game Playdots paling populer.

“Dengan mengakuisisi Playdots, kami akan memperkaya jenis mobile game yang Take-Two tawarkan, khususnya dalam segmen game kasual yang bisa dimainkan secara gratis,” ujar EVP, Head of Corporate Development & Independent Publishing, Michael Worosz, seperti dikutip dari GamesIndustry.

“Jumlah pemain Two Dots terus bertambah. Di bawah kepemimpinan Nir, mereka berhasil menambahkan berbagai fitur seperti scavenger hunts dan social leaderboards. Semua ini tidak hanya membuat Two Dots menjadi game yang lebih menarik, tapi juga mendorong interaksi dengan gamer dalam jangka waktu panjang.”

Sementara itu, Take-Two Interactive dikenal sebagai publisher dari sejumlah franchise game ternama, seperti BioShock dan NBA 2K. Tak hanya itu, mereka juga membawahi Rockstar Games, yang membuat game-game seperti Grand Theft Auto dan Red Dead Redemption.

Pada Mei 2020, Take-Two mengumumkan laporan keuangan terbarunya. Ketika itu, mereka mencetak rekor dalam beberapa hal, seperti pendapatan, net booking, serta digital net booking. CEO Take-Two, Strauss Zelnick mengatakan bahwa salah satu faktor yang mendorong penjualan digital Take-Two adalah pandemi virus corona. Memang, ketika pandemi melanda, banyak negara yang memutuskan untuk melakukan lockdown. Hal ini membuat semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk bermain game atau menonton konten game.

Tampilan fitur pengajuan kartu kredit online lewat tanda tangan digital PrivyID / PrivyID
Previous Story

PrivyID Dukung Perbankan Lokal Hadirkan Layanan Pengajuan Kartu Kredit Online

Next Story

Google Maps Versi Baru Punya Tampilan Peta yang Lebih Komprehensif

Latest from Blog

Don't Miss

Pentingnya Industri Telekomunikasi untuk Kembangkan Industri Game dan Esports

Nilai dari industri game meroket selama pandemi COVID-19. Bahkan setelah

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi