Strategi Epic Games untuk Mewujudkan Metaverse

Epic Games merasa, kunci dari metaverse ada pada konten buatan pengguna

Dua tahun terakhir, banyak perusahaan game dan teknologi yang menunjukkan ketertarikan untuk mengembangkan metaverse. Facebook bahkan mengubah nama perusahaan menjadi Meta sebagai bukti dari keseriusan mereka. Namun, belakangan, minat akan metaverse mulai surut.

Buktinya, Disney baru saja menutup divisi metaverse mereka. Sementara Microsoft tampaknya lebih tertarik dengan Artificial Intelligence. Di tengah semua itu, Epic Games jadi salah satu perusahaan yang masih serius dalam mengembangkan metaverse.

Pada akhir Maret 2023, di Game Developers Conference (GDC), Epic Games meluncurkan versi public beta dari Unreal Editor for Fortnite (UEFN). Dengan peluncuran UEFN, Epic berharap, mereka dapat menarik lebih banyak orang untuk memainkan Fortnite. Selain itu, mereka juga percaya, keberadaan UEFN akan membantu mereka untuk membuat "metaverse yang saling terhubung". Dan jika program ini sukses, Epic berharap, industri metaverse akan bisa berkembang.

Apa itu Unreal Editor for Fortnite?

Kebanyakan orang mengenal Fortnite sebagai game battle royale, serupa PUBG atau Apex Legends. Namun, di Fortnite, Epic juga menyediakan Creative mode. Dalam mode ini, Anda sebagai pemain akan dapat membuat konten sendiri dalam ruang yang disebut Creative Islands. Di Island yang Anda buat, Anda juga bebas untuk menentukan peraturan yang berlaku.

Epic ingin mendorong para gamers Fortnite untuk lebih aktif dalam membuat konten di Creative mode. Karena itulah, mereka memperkenalkanĀ Unreal Engine for Fortnite alias UEFN, aplikasi gratis yang akan memudahkan para pemain Fortnite untuk membuat konten di Creative mode. Dengan UEFN, semua pemain Fortnite punya kesempatan untuk mendesain, membuat, dan merilis Creative Island mereka masing-masing, yang menawarkan pengalaman unik. Seperti yang disebutkan oleh GameSpot, UEFN menggunakan bahasa programming baru buatan Epic, yang dinamai Verse.

Dengan meluncurkan UEFN, Epic berharap, semakin banyak gamers Fortnite yang tertarik untuk membuat Island mereka sendiri. Mereka percaya, semakin banyak gamers yang membuat konten di Fortnite, hal ini akan membuat mereka selangkah lebih dekat untuk merealisasikan metaverse. Selain menyediakan UEFN, untuk mendorong gamers Fortnite membuat konten sendiri, Epic juga menawarkan insentif berupa uang pada kreator Creative Islands.

Dalam skema "Creator Economy 2.0", Epic akan membagikan 40% keuntungan bersih yang didapat Fortnite dengan publisher dan kreator dari Creative Islands. Tentu saja, untuk bisa menjadi bagian dari Creator Economy 2.0, publisher/kreator harus membuat Island yang memenuhi kriteria dan nilai yang telah ditetapkan oleh Epic.

Executive Vice President, Epic Games, Saxs Persson menjelaskan, pada dasarnya, Epic menentukan nilai sebuah Creative Island berdasarkan daya tarik Island tersebut di mata gamers. Semakin banyak orang yang tertarik untuk datang dan bermain di sebuah Island, semakin tinggi pula nilai Island tersebut. Hal lain yang akan meningkatkan nilai sebuah Island adalah kemampuan untuk membuat gamers baru tertarik mencoba dan bergabung dengan ekosistem Fortnite.

Epic justru mendorong kreator untuk tidak membuat konten serupa game shooter. | Sumber: IGN

"Ketika orang-orang bermain di Island yang Anda buat, mereka akan menjadi bagian dari ekosistem Fortnite. Dan mereka akan terus berkunjung dan bermain di Island Anda," kata Persson pada GamesIndustry. Menariknya, Epic tidak mendorong para kreator Creative Island untuk membuat konten serupa game shooter. Sebaliknya, Epic ingin agar para publisher dan kreator Creative Island untuk membuat pengalaman bermain game yang berbeda dari Fortnite.

"Kami ingin agar orang-orang membuat genre yang belum kami punya saat ini," ujar Persson. "Hal itu penting bagi kami karena genre baru bisa menarik pemain baru yang memang mau bertahan di ekosistem Fortnite."

Sistem Moderasi dari Epic Games

Mengingat Epic Games ingin mendorong para pemainnya untuk membuat konten sendiri, tentu saja, mereka juga harus memikirkan sistem moderasi konten. Tanpa sistem moderasi yang cakap, keputusan Epic untuk mendorong gamers membuat konten sendiri justru bisa jadi senjata makan tuan.

Ketika ditanya tentang sistem moderasi konten, Persson meyakinkan, setiap Creative Island yang rilis pasti sudah dimoderasi. Epic melakukan ini dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua Island buatan pemain memang sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Epic.

"Kami tidak ingin ada iklan. Kami juga tidak ingin para kreator melakukan gating, membatasi konten yang mereka buat," kata Persson. "Kami hanya ingin agar para pemain membuat Island yang menyenangkan untuk dimainkan. Karena itulah, saat melakukan moderasi, fokus kami adalah memastikan konten yang tersedia memang pantas untuk dimainkan dan mendorong para pemain untuk mematuhi aturan yang ada."

Epic bukan perusahaan game pertama yang berusaha untuk meningkatkan nilai jual dan daya tarik dari game/platform mereka menggunakan konten buatan pengguna. Roblox telah melakukan hal tersebut. Namun, saat Roblox berusaha untuk membangun metaverse berdasarkan konten buatan pengguna, mereka justru dituduh telah melakukan eksploitasi atas pengguna mereka.

Persson mengatakan, Epic akan berusaha untuk menghindari masalah yang dihadapi oleh Roblox. Karena itulah, mereka akan menggunakan metode yang berbeda saat mereka memberikan insentif pada para kreator konten.

"Kreator kami tidak bisa memonetisasi konten mereka secara langsung," kata Persson, "Mereka mendapatkan bayaran setiap bulan berdasarkan kualitas dari konten yang mereka buat. Jadi, mereka tidak punya insentif untuk membatasi progression di Island mereka agar mereka bisa menjual item pada para pemain."

Lebih lanjut, Persson mengungkap, "Selain itu, kami membayar kreator menggunakan uang asli. Mereka tidak dibayar menggunakan Robux atau V-bucks. Kami memberikan bayaran dalam bentuk uang yang akan ditransfer ke rekening bank para kreator. Kami juga tidak memungut biaya transaksi dari proses transfer tersebut."

Roblox menggunakan mata uang digital, yaitu Robux. | Sumber: Dexerto

Persson menyebutkan, Epic juga akan memastikan bahwa bayaran yang diterima oleh kreator memang sesuai dengan nilai dari Island yang dia buat. Dengan begitu, mereka berharap, para kreator akan bertahan di ekosistem Fortnite atas kemauan mereka sendiri.

"Kami ingin agar orang-orang menjadi bagian dari ekosistem Fortnite dan berinvestasi di game ini," ujar Persson. "Semakin besar bayaran yang kami berikan pada para kreator, semakin besar pula investasi yang para kreator berikan pada Island yang mereka buat berikutnya. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan kualitas dari Island yang para kreator buat."