4 February 2022

by Wiku Baskoro

[Speed Review] Samsung Galaxy A03 Core, Smartphone Entry Level dengan Baterai Jumbo

Samsung Galaxy A03 Core punya spesifikasi biasa saja, tetapi masih bisa mendukung aktivitas digital

Samsung Galaxy A03 Core hadir dengan spesifikasi yang biasa saja tetapi dengan harga yang terjangkau. Dari spesifikasi dan harga, bisa ditebak bahwa perangkat ini ditujukan untuk entry level, yang membutuhkan fungsi pokok dari ponsel, ditambah sedikit fitur dari smartphone. 

Galaxy A03 Core merupakan versi paling rendah dari Galaxy A03. Sebagai perangkat entry level, perangkat ini bagi saya ditujukan memang untuk aktivitas strandar perangkat ponsel dan smartphone. Pengujian untuk perangkat ini juga tidak bisa seperti perangkat lain, karena memang bukan peruntukkannya. 

Dalam tulisan ini saya akan mencoba menelaah, apa sebenarnya tujuan Samsung untuk merilis smartphone dengan spesifikasi mentok bawah seperti ini, dan bagaimana pengalaman penggunaan perangkat untuk beberapa kegiatan saja. 

Desain Galaxy A03 Core ternyata menarik

Meski agak kurang bersemangat ketika melihat spesifikasi RAM perangkat yang hadir ke meja redaksi - hanya 2GB, namun saat mengeluarkan ponsel dari kotaknya, saya cukup terkejut dengan penampilan desain dan rasa genggam perangkat ini. 

Agak bulky memang desainnya tetapi fellnya cukup menyenangkan. Bahan yang digunakan memang tidak istimewa alias biasa saja. Namun kombinasi sederhana cover belakang dengan bagian metal agak tebal di pinggir memberikan kesan kokoh untuk perangkat terjangkau. 

Meski terasa berat tapi rasa genggam yang ada nyaman. Bagian belakang diberikan finishing kesan kasar seperti kulit jeurk jadi anti finger print, ada pula finishing berbeda area berbeda di bagian sekitar kamera. 

Bagian lain yang saya sukai adalah eksekusi button. Feel saat menekannya mengingatkan saya pada era smartphone premium lama. Meski bahan plastiknya cukup terasa tetapi saat menekan button, feelnya terasa nyaman, tidak clicky jadi terasa lembut. 

Untuk bagian depan memang tidak ada yang istimewa, layar 6.5 inci hadir dengan letak kamera depan efek air drop. Sisanya tidak ada yang istimewa baik dari sisi dagu layar depan yang cukup tebal. 

Untuk layout sendiri, bagian pinggir kanan ada button power dan volume, bagian kiri ada slot kartu SIM dan bagian bawah ada speaker mono, jack audio dan colokan USB tipe lama untuk mengisi ulang baterai.

Spesifikasi  yang ada diperangkat ini cukup standar. Salah satu kelebihan mungkin hanya di baterai yang 5000mAh. 1 kamera belakang 8 MP dan kamera depan 5MP. Resolusi layar 720 x 1600 HD+. Prosesir octa core 1.6GHz, 1.2GHz. Resolusi rekaman video 1920 x 1080 @30fps. RAM 2GB dan ROM 32GB, tambahan slot eksternal memory sampai 1TB. Dual SIM + micro SD slot. Sensor yang tersedia, Accelerometer, Light Sensor, Proximity Sensor. Dukungan jaringan 4G LTE FDD, 4G LTE TDD

Pengalaman penggunaan 

Untuk pengalaman penggunaan perangkat ini, seperti yang dijelaskan di awal tulisan, saya tidak akan mengunakannya untuk banyak aktivitas, karena menurut saya perangkat ini bukan untuk itu. Saya hanya akan menceritakan pengalaman penggunaan untuk beberapa aktivitas saja misalnya menonton youtube, menggunakan perangkat sebagai modem untuk bekerja serta mencoba singkat kamera sederhana perangkat ini. 

Untuk pengalaman menonton video, perangkat ini bisa dibilang cukup. Tidak lebih. Yang penting adalah Anda bisa menonton konten dengan baik. Suara atau tampilan layar tidak ada yang istimewa. Untuk suara karena memang perangkat entry level, maka sound yang dikeluarkan memang tidak bagus. Saran saya adalah menggunakan perangkat earphone/headphone tambahan saja bisa blutooth atau wired karena perangkat ini masih menyediakan slot jack audio.

Pengalaman yang menarik adalah justu ketika saya menggunakan Galaxy A03 Core sebagai perangkat thetering alias modem dalam tanda petik. Karena dukungan baterainya yang cukup besar perangkat ini bisa diandalkan untuk menyediakan jaringan internet. Lalu bagian belakangnya ternyata tidak terlalu panas (hanya hangat saja) ketika saya gunakan hampir sepanjang hari untuk thetering. 

Selain itu dukungan jaringan yang dibawanya sudah cukup untuk memberikan jaringan 4G dengan kecepatan yang bisa diandalkan untuk kegiatan produktivitas. Ketika jaringan operatornya baik, saya hampir tidak menemukan kendala berarti saat menjadikan Galaxy A03 Core sebagai sumber jaringan internet sehari-hari. 

Kegunaan untuk thetering ini selain mendukung kegiatan produktivitas alias kerja bisa juga digunakan untuk mendukung kegiatan belajar jarak jauh selama pandemi. Memang jika dikalulasikan harganya jadi lebih mahal dari hanya modem saja. Tetapi karena memang smartpone maka selain thetering bisa pula digunakan untuk pekerjaan komputasi lain. Misalnya untuk meeting, social media, searching data via internet. 

Sedangkan pengalaman penggunaan untuk foto, perangkat ini memang tidak istimewa tetapi bisa menjalankan fungsinya dengan baik. 

Ini beberapa foto yang saya ambil dengan perangkat ini, foto miniatur motor saya ambil untuk memberikan gambaran akan depth of field (bagian belakang yang blur).

Oh ya, berbicara tentang kegunaan perangkat untuk berinternet ria atau jadi alat thetering, Samsung mem-bundling Galaxy A03 Core dengan kartu telkomsel (bundlingMax) yang bisa diisi dengan pulsa 50rb dan membeli paket dengan kuota total 8.5 GB serta bonus lain.

Kesimpulan

Harga yang ditawarkan Galaxy A03 Core bisa jadi lebih mahal sedikit dari perangkat entry level lainnya, smartphone ini dijual dengan harga 1.2 juta rupiah. Namun dengan harga ini Anda mendapatkan perangkat merek Samsung dengan jaminan dukungan service center dan toko offline tersebar di banyak tempat. Selain itu Anda juga mendapatkan standar antar muka dari Samsung sendiri. 

Untuk yang membutuhkan koneksi internet secara langsung, ada bundling dari Tekomsel seharga 50rb yang bisa Anda beli. 

Dukungan baterai yang cukup besar serta body yang solid menurut saya adalah kelebihan yang bisa dipertimbangkan ketika melihat perangkat ini. Kegunaannya mungkin agak terbatas terutama karena RAM-nya hanya 2GB saja. Namun untuk keperluan komunikasi standar dan komputasi yang tidak berat-berat amat, perangkat ini masi bisa diandalkan. 

Sparks:

  • Baterai besar
  • Dukungan merek Samsung
  • Rasa genggam cukup baik

Slacks:

  • RAM kecil
  • Harga akan bersaing dengan perangkat satu segmen dengan spesifikasi lebih tinggi
  • Fasilitas kamera belakang dan spesifikasi minim