Sekali lagi saya harus mengungkapkan sebuah ugly truth. Setelah menulis tentang kecepatan internet Indonesia yang paling lambat dari 50 negara yang disurvei oleh Google, satu lagi berita buruk tentang Indonesia mesti saya ungkap. Indonesia berada dalam peringkat keempat dari daftar negara pengirim spam terbanyak. Sepanjang Januari sampai Maret 2012, dari 100 spam yang tersebar di seluruh dunia, 5 diantaranya dikirimkan dari Indonesia.
Peringkat Indonesia ini naik dibandingkan dengan periode kuartal ketiga tahun lalu. Saat itu, Indonesia berada di peringkat kedelapan dengan presentase kontribusi spam sebanyak 3,3 %.
Fakta tersebut diungkap dalam hasil penelitian Sophos, perusahaan yang bergerak dalam keamanan dan perlindungan data. Pada kuartal pertama tahun 2012 ini, Indonesia bersama Rusia berada di peringkat keempat dengan kontribusi spam sebanyak 5 %. Peringkat pertama diduduki oleh India dengan kontribusi 9.3 % disusul oleh Amerika Serikat yang berkontribusi 8.3 % atas jumlah spam di dunia. Berikut daftar selengkapnya :
- India 9.3%
- Amerika Serikat 8.3%
- Korea Selatan 5.7%
- Indonesia dan Russia 5.0%
- Italia 4.9%
- Brazil 4.3%
- Polandia 3.9%
- Pakistan 3.3%
- Vietnam 3.2%
- Taiwan 2.9%
- Peru 2.5%
- Negara Lain 41.7%
Meskipun begitu, bukan berarti spam terebut dikirimkan oleh orang Indonesia. Dalam penelitian Sophos tersebut juga diungkap bahwa kebanyakan spam berasal dari komputer yang telah diretas oleh hacker. India menjadi peringkat pertama menggeser Amerika Serikat, karena jumlah pengguna pemula internet di negara tersebut berkembang cepat. Kebanyakan pengguna pemula tersebut tidak menggunakan komputer yang aman. Penyedia layanan internet di negara tersebut juga tidak melakukan tindakan serius untuk mengurangi jumlah spam.
Nah, saya yakin pembaca DailySocial bukanlah yang termasuk pengirim spam yang membuat Indonesia berada dalam peringkat keempat daftar ini. Tetapi komputer Anda bisa saja merupakan salah satu pengirim spam karena diretas oleh hacker. Ini bisa terjadi jika komputer Anda tidak mempunyai sistem keamanan yang cukup untuk mencegah hacker menguasai komputer Anda.
Dalam rilis penelitian tersebut, Sophos juga mengungkap beberapa cara yang bisa diambil agar serangan spam ini berkurang, baik oleh perusahaan maupun individu. Perusahaan harus mempunyai kebijakan internet yang tepat untuk mencegah spam. Diantaranya adalah memastikan anti virus perusahaan terupdate dengan baik. Setiap perusahaan juga harus mempunyai solusi menyeluruh dalam sistem gateway email dan web untuk bertahan terhadap ancaman spam dan virus. Sementara untuk pengguna individu, berhati-hatilah terhadap tautan yang Anda klik dan software yang Anda install. Pastikan juga antivirus Anda ter-update untuk mencegah masuknya berbagai malware dan virus yang dikirimkan oleh hacker untuk mencoba menguasai komputer Anda.
Semoga berita tentang penelitian Sophos untuk kuartal selanjutnya merupakan berita baik dimana Indonesia berhasil menurunkan peringkatnya dari daftar ini.
Memang cukup memalukan kenyataan mengenai spam ini. Tapi apakah artinya, ada sisi baik yaitu aktifitas berinternet di negeri kita ini juga mengalami peningkatan? Semoga juga ada publikasi mengenai sisi positif yang dapat menyeimbangkan predikat kurang menyenangkan pada artikel ini..
Salam