SocialPeta: Jumlah Iklan di Mobile Game Capai Titik Terendah Dalam Sejarah

Walaupun jumlah iklan di mobile game turun, biaya untuk memasang iklan cenderung naik

Belum lama ini, SocialPeta merilis laporan tentang tren iklan di industri game mobile pada semester pertama 2022. Laporan tersebut membahas tentang jumlah materi iklan dan pengiklan untuk game mobile. Selain itu, laporan itu juga mencakup tentang tren iklan dan perkiraan tren di industri game mobile di masa depan.

Jumlah Iklan di Industri Game Mobile Turun

Pada Januari 2022, jumlah pengiklan untuk aplikasi mobile mencapai 83,4 ribu, menurut whitepaper dari SocialPeta. Angka ini merupakan angka terendah sepanjang masa. Dari puluhan ribu pengiklan tersebut, sebanyak 22,65%, atau sekitar 18,8 ribu pengiklan, merupakan advertiser untuk game mobile.

Sementara itu, pada semester pertama 2022, jumlah materi iklan di game mobile mencapai 15,8 juta materi, turun 30% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Menariknya, dari semua wilayah, hanya Oceania dan Eropa yang mengalami penurunan jumlah pengiklan. Delapan kawasan lainnya justru mengalami pertumbuhan jumlah pengiklan. Delapan kawasan itu antara lain

  1. Afrika
  2. Amerika Utara
  3. Amerika Selatan
  4. Asia Selatan
  5. Asia Tenggara
  6. Hong Kong, Makau, dan Taiwan
  7. Jepang dan Korea Selatan
  8. Timur Tengah

Jumlah pengiklan di industri game mobile. | Sumber: SocialPeta

Dari belasan ribu advertisers di game mobile, sebanyak 26,03% memasang iklan di game kasual. Hal ini berarti, jumlah pengiklan di game kasual pada tahun ini naik 4,7% dari tahun 2020.

Sebaliknya, jumlah pengiklan di game mobile hardcore justru mengalami penurunan. Buktinya, genre RPG biasanya duduk di peringkat dalam daftar genre game dengan jumlah pengiklan terbanyak. Namun, kali ini, game dengan genre RPG ada di peringkat 5, turun 2 peringkat, di bawah genre Simulasi dan Action.

Tren Iklan di Mobile Game di Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, kebanyakan advertisers memasang iklan di game mobile dengan genre hypercasual atau puzzle. Faktanya, game hypercasual dan puzzle memberikan kontribusi sebesar 40% pada total jumlah pengiklan untuk game mobile. Tetapi, genre yang memiliki materi iklan paling banyak adalah game hardcore.

Dari segi jumlah download, game mobile yang sukses adalah game hypercasual atau game yang didasarkan pada game PC, seperti Diablo Immortal dan Apex Legends Mobile.

Di kalangan pengguna iPhone di Amerika Serikat, dua game itu menjadi game dengan jumlah download terbanyak ke-2 dan ke-3. Sementara game mobile yang paling banyak diunduh adalah Subway Surfers. Di kalangan pengguna Android, Apex Legends Mobile justru menjadi game dengan jumlah download paling banyak, diikuti oleh Subwar Surfers dan Ni no Kuni.

Persentase jumlah pengiklan berdasarkan genre. | Sumber: SocialPeta

Sementara dari segi pemasukan, jenis game yang mendapatkan pemasukan paling banyak adalah game match-3 dan Simulation Life Game (SLG). Di App Store, game mobile dengan pemasukan terbesar di AS adalah Candy Crush Saga, diikuti oleh Roblox yang merupakan game sandbox, dan State of Survival, yang memiliki genre SLG. Di Play Store, Candy Crush Saga juga masih duduk di peringkat pertama. Hanya saja, peringkat ke-2 diisi oleh Coin Master dan Roblox ada di peringkat 3.

Harga Iklan Mobile Game Naik

Berbanding terbalik dengan jumlah advertisers untuk game mobile yang turun, biaya iklan game mobile justru mengalami kenaikan. Sekarang, harga rata-rata Cost Per Mille (CPM) adalah US$19,31, naik 18% dari bulan ke bulan. Sementara harga rata-rata Cost Per Click (CPC) mencapai US$2,57, turun 3% dari bulan ke bulan. Dan harga rata-rata Clickthrough Rate (CTR) mencapai 1,48%, naik 7% dari bulan ke bulan.

Jika dibandingkan dengan semua wilayah lain, Amerika Serikat memiliki harga iklan untuk game mobile paling tinggi. Di AS, harga rata-rata CPM mencapai US$27,54, dengan CPC rata-rata sebesar US$4,22, dan CTR 1,16%. Selain di AS, harga rata-rata CPM juga menembus US$25 di beberapa negara lain, yaitu Australia, Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan.

Tren biaya iklan di game mobile. | Sumber: SocialPeta

Kebanyakan iklan yang dirilis pada semester pertama 2022 didesain sedemikian rupa untuk menampilkan gameplay dari game yang diiklankan. Namun, gameplay yang tampil dalam iklan biasanya terlihat sederhana. Menurut SocialPeta, menampilkan gameplay kasual merupakan kunci dari kesuksesan sebuah iklan.

Sebagai contoh, biasanya, game strategi akan menampilkan gameplay yang sederhana dalam iklannya. Harapannya, hal ini akan membuat game terkesan mudah untuk dimainkan, dan pada akhirnya, menarik lebih banyak orang untuk mencoba game tersebut.

Namun, game RPG memiliki strategi yang agak berbeda. Iklan game RPG biasanya berupa video pendek. Harapannya, iklan itu akan menjadi topik viral di media sosial.

Tren Industri di Semester Pertama 2022

Sekarang, semakin banyak game mobile berkualitas tinggi yang dibuat dengan biaya yang tidak murah. SocialPeta memperkirakan, tren ini akan mendorong munculnya era baru dalam industri game mobile. Memang, dalam 10 tahun belakangan, game mobile memiliki grafik yang semakin realistis dan gameplay yang semakin kompleks.

Di semester pertama 2022, Activision mengungkap rencana mereka untuk membawa Call of Duty: Warzone ke mobile. Tak hanya itu, saat merilis perangkat mobile baru, Apple menggunakan Genshin Impact -- yang dilabeli sebagai game AAA -- untuk menampilkan kemampuan performa dari produk baru mereka. Di masa depan, tak tertutup kemungkinan, akan ada semakin banyak perusahaan game yang mencoba untuk membuat game AAA di mobile.

Tren lain yang muncul di industri game mobile adalah meningkatnya popularitas game yang masuk dalam kategori ACGN (Animation, Comic, Game dan Novel). Buktinya, Genshin Impact -- yang memiliki artstyle khas anime -- masih menjadi salah satu game mobile paling populer di dunia.

Dan pada hari pertama setelah Arknights dirilis, game itu berhasil duduk di peringkat pertama dalam daftar Game Gratis App Store. Ke depan, tampaknya, akan semakin banyak game ACGN yang dirilis. Menurut data dari TapTap versi Tiongkok, saat ini, ada lebih dari 145 game dengan label ACGN yang akan diluncurkan.

Hal lain yang mungkin akan menjadi tren di masa depan adalah metaverse. Berdasarkan laporan Mobile Insights Report 2022 dari Google, sebanyak 39% gamers yang diwawancarai mengungkap, mereka ingin melihat metaverse dalam game.

Sementara data dari SocialPeta menunjukkan, audiens utama dari metaverse adalah Gen Z. Generasi ini juga diperkirakan akan bisa menerima keberadaan metaverse dengan lebih cepat.

Sumber header: Kotaku