Tanggal 6 Oktober 2020 lalu, turnamen sim-racing GT World Challenge Asia Esports Championship 2020 telah memulai balapannya yang pertama di sirkuit virtual Monza, Italia. Balapan yang menggunakan platform Asseto Corsa Competizione tersebut bisa dibilang sebagai balapan tipe endurance, dengan durasi selama satu jam untuk para sim-racer saling adu kemampuannya.
Dalam balapan tersebut, Andika Rama Maulana salah satu sim-racer Indonesia, sayangnya belum mendapat hasil yang maksimal, dan finish di posisi 14th. Sementara pada sisi lain, sim-racer Indonesia lainnya yaitu Fadhli Rachmat, justru menjadi salah satu sorotan yang tak kalah menarik dalam balapan kali ini, karena berhasil finish di posisi 4.
“Jujur gue sendiri kurang puas dengan hasil yang gue dapat di balapan seri pertama GT World Challenge Asia Esports kali ini.” jawab Andika Rama membuka pembahasan. “Sejak dari free practice session, gue sebenarnya sudah percaya diri sama pace balapan, dan berpikir dapat top 5 bukan hal yang mustahil. Namun, memang ada beberapa rentetan kejadian yang menimpa gue.” Rama menjawab, menceritakan alasannya kenapa ia finish di peringkat 14.
“Pada sesi kualifikasi salah satunya. Dalam keadaan trek hujan, gue sempat dapat Pole Position. Namun, pada detik-detik terakhir kondisi trek berubah jadi optimum, sehingga membuat posisi gue drop ke posisi 6. Pada saat race, gue juga membuat kesalahan fatal sehingga gue kena hukuman yang membuat gue jadi berada di posisi 37 dari 44 pembalap. Sangat perih memang, namun balapan masih panjang, gue mencoba sebaik dan sebisa mungkin untuk meraih posisi. Setelah berjibaku selama satu jam, akhirnya harus puas finish di posisi 14. The pace is there, but luck isn’t. Tapi nggak apa apa, move on to the next round and come back stronger!” ucap Rama kepada redaksi Hybrid.
Selain Rama, kisah pencapaian Fadhli tentu juga menjadi hal yang tak kalah menarik. Apalagi mengingat dalam balapan tersebut, Fadhli sebenarnya digolongkan sebagai Sim-AM atau “amatir”, yang harus melalui kualifikasi terlebih dahulu untuk bisa mengikuti balapan utama GT World Chllenge Asia Esports Championship. “Pada balapan kemarin, strategi awal saya memang untuk fuel-saving dan bertahan selama mungkin, sebelum melakukan mandatory pit stop.” Fadhli menjelaskan strategi balapnya di pertandingan tersebut.
“Kebetulan saya start di posisi yang tidak terlalu bagus, jadi harus kreatif menentukan strategi agar dapat lompat posisi. Ditambah juga, kebetulan mobil yang ada di top 8 adalah mobil yang sama, sehingga membuat saya kesulitan menyusul on-track. Salah satu hal krusial dari strategi kemarin adalah menghindari battle dengan pembalap lain yang sama-sama belum melakukan pit stop. Jadi saya dibantu teman-teman untuk memantau kondisi mobil lain agar bisa mendapat timing tepat untuk pit stop.” Fadhli melanjutkan penjelasannya.
“Untuk balapan kemarin saya cukup puas, walau memang ada insiden di tengah race, yang menyebabkan saya hilang sekitar 4 detik untuk bisa fight mendapat posisi 2. Tapi selain itu, balapan berjalan mulus tanpa insiden, juga strateginya berhasil, jadi bisa finish posisi 4.” tutup Fadhli.
Balapan selanjutnya dari GT World Challenge Asia Esports Championship akan diselenggarakan tanggal 27 Oktober 2020 mendatang, dengan trek virtual Laguna Seca sebagai medan balap bagi para sim racer.
Untungnya, baik Andika Rama ataupun Fadhli bisa langsung mengikuti balapan selanjutnya. Andika Rama sendiri digolongkan sebagai Sim-PRO, sehingga ia diundang langsung untuk mengikuti setiap balapan di GT World Challenge Asia Esports. Sementara Fadhli yang berada di kelas Sim-AM sebenarnya harus mengikuti kualifikasi terlebih dahulu untuk bisa ikut balap. Namun karena berhasil mencapai posisi top 5 di balapan seri sebelumnya, maka ia otomatis lolos ke balapan selanjutnya.
Perjuangan yang hebat dari kedua pembalap tersebut, semoga bisa mendapat prestasi yang lebih baik di balapan GT World Challenge Asia Esports Championship berikutnya!