Semakin Banyak Game dengan Ukuran 100GB, Bagaimana Bisa?

Ada beberapa alasan mengapa ukuran game kini terus membengkak

Dulu, ukuran game dibatasi oleh kapasitas media yang developer gunakan, seperti disket atau CD. Di 2004, dual-layer DVD muncul, menawarkan kapasitas yang lebih besar daripada CD. Namun, satu tahun sebelumnya, Steam dirilis. Besamaan dengan itu, jangkauan internet broadband pun menjadi semakin luas, setidaknya di negara-negara maju seperti Amerika Serikat.

Kemunculan toko game digital -- seperti Steam -- dan peningkatan kecepatan internet memunculkan tren baru di industri game. Gamers tidak lagi harus membeli versi fisik dari sebuah game. Sebagai gantinya, mereka bisa membeli versi digital dari sebuah game dan langsung mengunduh game itu ke konsol atau PC mereka.

Dengan begitu, ukuran game pun tidak lagi dibatasi oleh kapasitas media yang developer gunakan. Alhasil, dari tahun ke tahun, ukuran game cenderung naik. Dan sekarang, semakin banyak game yang memiliki ukuran lebih dari 100GB.

Contoh Game dengan Ukuran Lebih dari 100GB

Beberapa tahun lalu, jika ukuran sebuah game menembus 100GB, game tersebut akan memunculkan perdebatan di industri game. Tapi sekarang, semakin banyak game yang memiliki ukuran lebih dari 100GB. Beberapa contohnya antara lain:

Hasil survei hardware dari Steam. | Sumber: Steam

Kabar baiknya, berdasarkan survei hardware yang Steam adakan di Mei 2023, setengah dari semua pengguna Steam memiliki PC dengan storage 1TB atau lebih. Sementara itu, seperempat pengguna Steam memiliki free storage sebesar 100-249GB.

Walau terasa luas, free storage itu bisa terisi dengan cepat jika gamers mengunduh game-game terbaru seperti Diablo 4 atau Atomic Heart. Karena, kedua game itu sama-sama membutuhkan storage sebesar 90GB, seperti yang disebutkan oleh PCGAMER. Untungnya, di 2021, Steam memperkenalkan  fitur storage manager, yang memudahkan para gamers untuk menghapus beberapa game sekaligus.

Kenapa Ukuran Game Terus Membengkak?

Ada beberapa alasan mengapa ukuran game terus bertambah, dari tahun ke tahun. Salah satunya, audio. Memang, audio bukan alasan utama mengapa ukuran game menjadi sebesar saat ini. Namun, tidak bisa dipungkiri, penggunaan surround sound audio -- dan bukannya mono atau stereo audio -- merupakan salah satu faktor yang membuat ukuran game semakin besar.

Alasan lainnya adalah ekspektasi gamers yang semakin tinggi. Mereka tidak lagi puas dengan cutscene tanpa suara. Kini, bahkan game mobile seperti Cookie Run: Kingdom pun mempekerjakan banyak voice actors untuk mengisi suara dari para karakter dalam game. Tak hanya itu, beberapa game bahkan menawarkan lebih dari satu opsi suara -- dengan bahasa yang berbeda-beda -- untuk satu karakter. Pada akhirnya, semua audio file ini akan membuat ukuran game menjadi lebih besar.

Pengisi suara dari karakter di Cookie Run: Kingdom. | Sumber: Twitter

Selain audio, video menjadi alasan lain mengapa ukuran game terus bertambah. Dulu, resolusi game hanya mencapai 640x480. Sekarang, semakin banyak game yang sudah menawarkan resolusi 4K. Semakin besar resolusi yang game punya, semakin besar pula ukuran dari game itu pada akhirnya. Kabar baiknya, ukuran video sebenarnya bisa diminimalisir dengan kompresi. Pada 2018, Lead Developer, Stardock, Nathan Hanish mengungkap bahwa 1500x compression factors telah digunakan di industri game.

Lalu, kenapa ukuran game masih sangat besar?

Selain audio dan video, elemen lain yang berperan dalam pembengkakan gamesize adalah tekstur. Sama seperti video, resolusi tekstur dalam game juga terus naik. Dan melakukan kompresi pada tekstur lebih sulit daripada kompresi untuk video. Tak hanya itu, seiring dengan semakin canggihnya teknologi, tekstur di game juga menjadi semakin kompleks.

"Di 2005, Anda hanya akan menemukan texture. Nantinya, texture ini akan dikenal dengan nama diffuse texture," kata John Gibson, CEO Tripwire Interactive pada 2005-2022, pada PC GAMER. "Di generasi berikutnya, selain diffuse texture, Anda juga akan menemukan normal map texture dan specular, berupa 'shininess' texture. Jadi, tekstur tidak hanya mengalami kenaikan resolusi, tapi juga menjadi semakin beragam. Setiap objek kini punya tiga jenis tekstur."

Contoh tekstur. | Sumber: Unreal Engine

Tekstur memang bisa membuat game size bengkak. Namun, resolusi tinggi pada tekstur juga memberikan keuntungan sendiri. Gibson mengatakan, menaikkan resolusi pada tekstur merupakan cara cepat bagi developer untuk meningkatkan kualits grafik di game.

"Sejak awal, konten game akan dibuat dengan resolusi tinggi, tidak peduli game apa yang sedang Anda buat. Setelah itu, barulah Anda mulai memikirkan tentang cara mengecilkan resolusi game agar muat dalam media yang digunakan. Seiring dengan meningkatnya kapasitas media, developer juga terus menaikkan resolusi untuk tekstur," kata Gibson.

Apa Genre Game Mempengaruhi Ukurannya?

Don't judge a book by its cover. Pepatah ini tampaknya juga berlaku untuk game. Karena, genre tidak selalu dapat mencerminkan ukuran dari sebuah game. Sebagai contoh, The Witcher 3, yang merupakan open world RPG, hanya membutuhkan storage sebesar 50GB. Sebagai perbandingan, Rainbow Six: Siege, dengan genre multiplayer shooter, membutuhkan 61GB.

Sekilas, para gamers mungkin akan berpikir bahwa The Witcher 3 seharusnya membutuhkan storage yang lebih besar. Karena, game itu menawarkan dunia yang jauh lebih luas daripada Rainbow Six: Siege. Namun, The Witcher 3 banyak menggunakan tekstur yang sama, seperti tekstur rumput. Dan hal ini bisa meminimalisir ukuran file game.

Contoh skin di Rainbow Six: Siege. | Sumber: Steam

Sementara itu, Rainbow Six: Siege justru memiliki berbagai senjata dengan desain kompleks yang berbeda-beda. Alhasil, walaupun pistol dalam Rainbow Six: Siege terlihat kecil, ia bisa membutuhkan storage yang lebih besar daripada tekstur di The Witcher 3 yang berulang.

Contoh lainnya, NBA2K17 membutuhkan storage sebesar 70GB, jauh lebih besar daripada The Witcher 3. Alasan mengapa game bola basket itu memerlukan storage yang lebih besar adalah karena setiap pemain di game tersebut dibuat agar semirip mungkin dengan atlet di dunia nyata. Jika dibandingkan dengan The Witcher 3, NBA2K17 punya karakter dengan tampilan unik dalam jumlah yang lebih banyak. Dan hal inilah yang membuat ukuran dari game tersebut membengkak.

Kompresi untuk Game

Dalam game, ukuran audio dan video memang bisa diperkecil dengan kompresi. Sayangnya, proses kompresi lebih rumit. Masalah lainnya, mengecilkan ukuran game biasanya bukan prioritas utama para developer.

Oculus VR Coder, Tom Forsyth menjelaskan, sebelum game bisa diunduh secara digital, developer punya insentif untuk memperkecil ukuran game yang mereka buat. Pasalnya, jika game yang mereka buat memiliki ukuran yang terlalu besar dan tidak bisa disimpan dalam media fisik, seperti CD, maka game itu akan batal diluncurkan. Sejak kemunculan Steam dan toko digital lain, developer seolah kehilangan motivasi untuk melakukan kompresi.

Awalnya, ukuran game dibatasi oleh kapasitas media. | Sumber: How to Geek

Forsyth juga mengungkap, proses kompresi dalam game membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dan tidak semua developer mau atau bisa meluangkan waktu untuk melakukan kompresi. Kebanyakan developer tampaknya lebih memiliki untuk menghabiskan waktu mereka untuk melakukan hal itu.

"Anda bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melakukan kompresi," kata Forsyth. "Tapi, tidak ada seorang pun yang mau melakukan itu. Apalagi karena Anda baru akan mulai merasa bahwa kompresi itu penting menjelang waktu peluncuran game. Jadi, apakah Anda akan menunda waktu peluncuran agar bisa memangkas 20% dari total ukuran game Anda? Tentu tidak. Tidak ada seorang pun yang akan melakukan hal itu."

Sumber header: Steam