Sejarah Jatuh Bangun Zynga di Industri Game

Zynga sempat populer sebagai pelopor dari game browser

Zynga pernah mendominasi pasar social games. Game-game buatan Zynga, seperti FarmVille dan Words with Friends, tidak hanya berhasil mendapatkan puluhan juta pemain, tapi juga tingkat engagement yang tinggi.

Sayangnya, era game browser lalu tergantikan oleh game mobile. Dan Zynga sempat mengalami kesulitan untuk mengikuti perubahan tren tersebut. Selain itu, perusahaan juga sempat memiliki masalah internal. Alhasil, pemasukan Zynga sempat turun drastis.

Berikut sejarah Zynga, tentang kesuksesannya dan masalah yang mereka hadapi.

Awal Sejarah Zynga

Pada April 2007, Mark Pincus, Eric Schiermeyer, Justin Waldron, Michael Luxton, Steve Schoettler, dan Andrew Trader membuat perusahaan yang akan menjadi cikal bakal dari Zynga, bernama Presidio Media. Beberapa bulan kemudian, pada Juli 2007, nama perusahaan diubah menjadi Zynga.

Di bulan yang sama, mereka meluncurkan game pertama mereka, yaitu Texas Hold'Em Poker -- yang kini dikenal dengannama Zynga Poker -- di Facebook. Saat Zynga merilis game pertamanya, social games memang tengah populer di Facebook.

Setelah sukses dengan game Poker, Zynga merilis game keduanya, yaitu Mafia Wars, pada 2008. Baik Zynga Poker maupun Mafia Wars menggunakan model bisnis yang sama: freemium.

Pemain bisa memainkan game-game tersebut dengan gratis, tapi mereka juga bisa menghabiskan uang asli untuk membeli items dalam game atau mata uang virtual. Dan inilah yang menjadi sumber pemasukan utama Zynga.

Mafia Wars adalah game freemium. | Sumber: GameReactor

Satu tahun kemudian, pada 2009, Zynga kembali merilis game baru. Kali ini, mereka meluncurkan game puzzle, yaitu Words with Friends. Di saat yang sama, mereka juga meluncurkan game farming simulation, FarmVille, yang sukses besar. Ke depan, FarmVille menjadi franchise utama Zynga.

Di 2009, Zynga juga berhasil meraih gelar sebagai developer aplikasi Facebook dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak. Pada April 2009, ada 40 juta orang yang memainkan game-game buatan Zynga.

Per Februari 2010, jumlah pemain FarmVille mencapai lebih dari 80 juta orang. Dan di Mei 2010, Zynga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Facebook. Tujuannya, untuk menambah kegunaan Facebook Credits dalam game-game buatan Zynga.

Di tahun ini, Zynga juga meluncurkan game baru, yaitu CityVille. Pada akhir 2010, game itu telah mendapatkan 61 juta pemain aktif bulanan dan 16 juta pemain aktif harian. Dengan itu, popularitas CityVille resmi mengalahkan FarmVille.

Zynga mendaftarkan dokumen untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat pada Juli 2011. Ketika itu, mereka berencana untuk mengumpulkan modal sebesar US$1 miliar. Di Desember 2011, Zynga menjual 10 juta saham dengan harga US$10 per lembar.

Zynga berhasil mencapai target dan mengumpulkan sekitar US$1 miliar pada IPO. Saat itu, nilai IPO Zynga adalah yang terbesar ke-2 di industri teknologi, setelah Google. Dan Zynga pun bisa disandingkan dengan perusahaan game besar seperti Activision Blizzard dan Electronic Arts.

Satu hal yang menarik, CEO Zynga, Pincus tidak punya pengalaman sama sekali di industri game. Walau memang, dia sukses membangun empat perusahaan sebelum Zynga. Menurut VentureBeat, dia punya mimpi untuk membuat social games yang bisa dimainkan kapanpun dan dimanapun. Dan dia berhasil memimpin Zynga untuk merealisasikan mimpinya tersebut.

Masalah yang Dihadapi Zynga

Setelah melakukan IPO, Zynga mendapatkan perjanjian dengan Hasbro terkait lisensi untuk membuat merchandise berdasarkan franchise game buatan Zynga. Perjanjian tersebut meningkatkan valuasi Zynga sebagai perusahaan menjadi US$10,5 miliar. Sayangnya, setelah itu, Zynga menemui berbagai masalah.

Di tahun fiskal 2012, 86% sumber pemasukan Zynga masih berasal dari Facebook. Masalahnya, popularitas game browser mulai turun, tergantikan oleh game mobile, seperti Candy Crush dari King dan Clash of Clans dari Supercell.

Alhasil, para pemain FarmVille dan game browser buatan Zynga lainnya pun berpindah ke game-game mobile tersebut. Tentu saja, hal ini membuat pemasukan Zynga turun.

Pada Juli 2012, Zynga mengalami kerugian sebesar US$23 juta. Nilai saham mereka pun anjlok 34%, menjadi US$3,33, kurang dari sepertiga nilai saham perusahaan pada Desember 2011.

Seolah hal itu tidak cukup buruk, beberapa hari setelah Zynga mengumumkan laporan keuangan mereka, para eksekutif Zynga dituntut atas tuduhan insider trading. Dicurigai, para eksekutif Zynga menjual saham perusahaan karena mereka sudah tahu bahwa keadaan perusahaan tengah memburuk. Nilai saham yang dijual oleh para eksekutif Zynga itu bernilai ratusan juta dollar.

Marc Pincus, yang sempat menjadi CEO dari Zynga. | Sumber: Business Insider

Salah satu eksekutif yang dituduh melakukan insider trading adalah Chief Operating Officer, John Schappert. Selain Schappert, Marc Pincus -- yang saat itu menjabat sebagai CEO -- juga dituduh telah menjual saham Zynga senilai US$200 juta. U

ntuk menghukum Schappert, Zynga menurunkan jabatannnya. Keputusan perusahaan itu mengagetkan banyak orang. Karena, Schappert memiliki rekam jejak karir yang baik di EA dan Microsoft. Di tahun 1990-an, dia berhasil membangun franchise Madden NFL dan NHL. Tak hanya itu, dia juga bertanggung jawab atas peluncuran global dari Xbox Live.

Analis Wedbush, Michael Pachter mengatakan, keputusan Zynga untuk melakukan demosi pada Schappert dan menyerahkan tanggung jawab ke Pincus adalah keputusan yang bodoh. Karena, Pincus tidak memahami industri game. Pada akhirnya, merasa dia dijadikan tumbal oleh perusahaan, Schappert memutuskan untuk mundur dari Zynga, lapor GamesIndustry.

Setelah Schappert mengundurkan diri, sejumlah eksekutif Zynga pun mengikuti jejaknya. Beberapa eksekutif Zynga yang keluar dari perusahaan antara lain Chief Marketing Office Jeff Karp, Chief Technology Officer, Allan Leinwand, Chief Creative Officer, Mike Verdu, Chief Security Officer Nils Puhlmann, Chief Financial Officer, Dave Wehner, dan sejumlah eksekutif lain.

Pada Juni 2013, Zynga mengumumkan bahwa mereka akan merumahkan 520 karyawan atau sekitar 18% dari seluruh staf mereka. Selain itu, mereka juga menutup kantor mereka di New York, Los Angeles, dan Dallas.

Bulan berikutnya, di Juli 2013, Zynga menunjuk Don Mattrick -- yang pernah menjabat sebagai Interactive Entertainment President di Microsoft -- untuk menggantikan Pincus sebagai CEO. Tapi, Pincus sendiri masih menjabat sebagai Chairman dan Chief Product Officer. Walau, pada akhirnya, dia meninggalkan perusahaan di tahun yang sama.

zynga sempat memecat ratusan karyawannya. | Sumber: CNN

Sebagai CEO, Mattrick berusaha untuk mengubah fokus Zynga, dari membuat game browser ke game mobile. Namun, versi mobile dari Zynga Poker mendapatkan sambutan yang buruk dari para gamers.

Pada 2014, Zynga mengakuisisi NaturalMotion senilai US$527 juta. Alasannya, karena developer tersebut memiliki dua game yang sukses. Selain itu, Zynga juga ingin mendapatkan teknologi simulasi physics buatan developer tersebut. Sayangnya, NaturalMotion gagal memenuhi ekspektasi Zynga.

Dan meskipun Mattrick merupakan CEO dengan gaji terbesar ke-2 di sektor teknologi pada 2014, masa jabatannya di Zynga tidak lama. Dia mengundurkan diri dari posisi CEO pada 2015. Posisi CEO pun kembali diisi oleh Pincus. Satu tahun kemudian, pada 2016, Pincus kembali digantikan.

Kali ini, posisi CEO dipercayakan pada Frank Gibeau, yang pernah menjabat sebagai Mobile Executive di EA. Di bawah kepemimpinan Gibeau, Zynga fokus untuk memonetisasi game-game populer mereka dan bukannya membuat game mobile baru. Tampaknya, pendekatan ini cukup sukses.

Pendapatan Zynga dari tahun ke tahun. | Sumber: Statista

Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di atas, pemasukan Zynga menembus US$1 miliar pertama kalinya pada 2011. Di tahun berikutnya, pemasukan perusahaan naik, dari US$1,1 miliar menjadi US$1,3 miliar. Namun, pendapatan Zynga pada 2013 turun jauh, hanya mencapai US$873 juta.

Dari 2013 sampai 2018, pemasukan Zynga selalu di bawah US$1 miliar. Mereka baru dapat mendapatkan pemasukan layaknya di era kejayaan mereka pada 2019. Ketika itu, pemasukan mereka mencapai US$1,3 miliar. Dan di 2020, angka itu naik mencapai titik tertinggi dalam sejarah, menjadi US$1,97 miliar, menurut data dari Statista.

Sementara itu, dalam dua tahun belakangan, Zynga menutup FarmVille pada akhir 2020. Tapi, mereka merilis FarmVille 3 untuk mobile pada November 2021. Dan kabar terbaru, Zynga akan diakuisisi oleh Take-Two Interactive.

Sumber header: Wikipedia