Dark
Light

Akhir 2020, Zynga Bakal Tutup FarmVille

1 min read
September 29, 2020
zynga tutup farmville
Zynga bakal tutup FarmVille pada akhir 2020.

Zynga mengumumkan, mereka akan menutup FarmVille di Facebook pada akhir tahun 2020. Ada 2 alasan mengapa Zynga memutuskan untuk menutup FarmVille. Salah satunya adalah karena Adobe telah berhenti memberikan update dan mendistribusikan software Flash Player mereka. Tak hanya itu, pada Juni 2020, Facebook mengumumkan bahwa mereka akan berhenti mendukung game Flash per 31 Desember 2020.

Para pemain FarmVille masih akan bisa membeli item dalam game hingga 17 November 2020. Setelah itu, sistem pembayaran dalam game akan dimatikan. Sementara game FarmVille masih akan bisa dimainkan hingga 31 Desember 2020.

“Kami sadar bahwa ada banyak orang yang memainkan game kami sejak pertama kali diluncurkan. Mereka membantu kami untuk membangun komunitas pemain di tingkat global,” kata Zynga, seperti dikutip dari Business Insider. “Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih.”

zynga tutup farmville
FarmVille kini telah berumur 11 tahun. | Sumber: PCGamesN

FarmVille diluncurkan pada 2009. Dalam waktu kurang dari 2 bulan, game tersebut sukses mendapatkan lebih dari 10 juta pemain aktif harian. Pada puncaknya, sekitar 30 juta orang memainkan FarmVille setiap harinya. Zynga mengklaim, sampai 2010, FarmVille berhasil menjadi game dengan jumlah pengguna harian paling banyak di Facebook.

Zynga juga meluncurkan sekuel dari FarmVille untuk perangkat mobile. Sayangnya, game itu tak pernah mendapatkan popularitas pendahulunya. Meskipun begitu, Zynga tak menyerah. Mereka mengatakan, FarmVille 3 akan diluncurkan untuk perangkat mobile secara global dalam waktu dekat.

Selain FarmVille, Zynga juga dikenal sebagai kreator dari beberapa game lain seperti Words with Friends, Candy Crush, dan Empire & Allies. Pada Q1 2020, Zynga melaporkan bahwa pemasukan mereka naik 52%, menjadi US$404 juta. Pandemi menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan pemasukan dari Zynga.

“Sekarang adalah waktu yang unik,” kata CEO Zynga, Frank Gibeau pada GamseBeat. “Masyarakat kini menggunakan game untuk bermain dan terus terhubung dengan teman-teman mereka. Saat ini, dampak dari game buatan kami pada masyarakat sangat terasa. Masukan dari para fans juga sangat baik.”

Sayangnya, Zynga masih mengalami kerugian karena mereka harus membayar Small Giant Games dan Gram Games. Zynga memutuskan untuk mengakuisisi 2 perusahaan itu pada 2018. Hanya saja, sampai saat ini, mereka masih harus membayar bonus performa pada 2 divisi tersebut karena game-game buatan mereka memang terbukti populer.

Ellavie Ichlasa Amalia

Gamers, tempat bertanya tentang segala tulisan analisis, mengasah kemampuan anchor di Youtube lewat #hybridhighlight.

Previous Story

Fitbit OS 5.0 Dirilis, Hanya Tersedia untuk Fitbit Sense dan Versa 3

Next Story

Samsung Galaxy Tab Active3 Diperkenalkan, Tablet Tangguh untuk Bekerja di Lapangan

Latest from Blog