22 December 2022

by Galih

Sejarah Need for Speed: Game Balap yang Terus Menolak Tua

Need for Speed terus berevolusi seiring berjalannya waktu

Menyebut nama Need for Speed tentu mengingatkan banyak gamer pada salah satu franchise game balap mobil arcade terbaik yang pernah ada. Bisa dibilang judul game balap andalan Electronic Arts (EA) ini menjadi salah satu yang paling mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Hampir di setiap generasi, para gamer akan mengenal salah satu judul game ini yang terus berevolusi sejak dirilis pertama kali pada 1994. Dalam perkembangannya, Need for Speed juga telah beberapa kali berganti studio pengembang, membuat seri ini juga terus berubah seiring dengan para pengembangnya.

Di umurnya yang hampir mencapai tiga puluh tahun, Need for Speed menjadi salah satu franchise game balap yang paling lama eksis. Namun berbeda dengan judul game balap lainnya, Need for Speed terus menolak menjadi tua. Berikut adalah sejarah berliku dari seri game balap Need for Speed.

Era Awal Need for Speed (1994-1997)

Di awal pengembangannya, game pertama Need for Speed hanyalah kolaborasi dengan majalah Road and Track. Tujuannya untuk menghadirkan sebuah game balap yang berfokus menghadirkan pengalaman mengemudi virtual yang autentik.

Kesuksesan game pertamanya membuat EA yakin untuk mengembangkan seri keduanya. Need for Speed II dirilis pada 1997 dengan berbagai peningkatan dari seri aslinya, terutama dari segi pilihan mobil yang pada game ini semakin banyak dan juga mewah.

EA juga memutuskan untuk membuat handling dari mobil-mobilnya terasa lebih “arcade” dari sebelumnya, dengan tujuan agar game Need for Speed selanjutnya tersebut dapat dinikmati oleh lebih banyak pemain.

Hadirnya kejar-kejaran polisi (1998-2002)

Image Credit: EA

Setelah semakin banyak yang menggemari seri balapan jalanan mereka, EA pun akhirnya menyuntikkan elemen baru pada seri ketiganya, yaitu polisi. Need for Speed III: Hot Pursuit menjadi game pertama dalam serinya yang memasukkan komponen penegak hukum tersebut.

Balapan yang dilakukan para pemain kini semakin menantang karena polisi sewaktu-waktu dapat muncul dan mengusik pemain. Namun di sisi lain pemain juga berkesempatan untuk menjadi polisi dan menangkap para pembalap liar.

Setelahnya, EA merilis beberapa game dengan elemen kejar-kejaran polisi seperti Need for Speed: High Stakes (1999) dan Need for Speed: Hot Pursuit 2 (2002). EA juga sempat membuat game balap eksklusif untuk satu brand, yaitu Need for Speed: Porsche Unleashed pada tahun 2000.

Memasuki dunia balap liar ilegal (2003-2007)

Setelah bertahun-tahun bertahan dengan konsep balap jalanan yang elegan, EA mengambil langkah besar dengan mengubah tema game-nya menjadi balap liar ilegal. Kepopuleran film Fast and Furious membuat EA yakin tema ini akan digemari.

EA pun merilis Need for Speed: Underground pada 2003 yang kini ditangani oleh studio EA Blackbox. Tidak hanya tema, namun EA juga merombak hampir semua aspek dalam game-nya mulai dari mode balapan hingga pilihan mobilnya.

Banyak gamer yang menyukai game-game Need for Speed pada era ini juga karena hadirnya fitur kustomisasi yang lengkap, terutama pada tampilan fisik mobilnya. Mulai dari bumper, livery, hingga neon, para pemain dapat membuat mobil favoritnya mendapat sentuhan yang personal.

Polisi awalnya absen pada dua instalasi Underground namun akhirnya kembali muncul pada Need for Speed: Most Wanted di 2005. Selain itu, Need for Speed juga membuat lompatan besar dengan menghadirkan cerita naratif. Beberapa aspek tadi seakan menjadi ciri khas baru bagi seri Need for Speed yang akhirnya akan diingat hingga sekarang.

Pencarian jati diri baru (2008-2011)

Image Credit: EA

Setelah tetralogi Underground ditutup dengan Need for Speed: Carbon, EA dan studio Blackbox merasa butuh melakukan evolusi baru. Maka dari itu, mereka mencoba beralih dari balap liar ilegal lewat Need for Speed: ProStreet pada 2008.

Sayangnya, perubahan ini ternyata tidak disambut dengan baik oleh para fans, yang akhirnya membuat EA mencoba kembali ke balap liar dengan Need for Speed: Undercover pada 2009. Namun hal tersebut ternyata masih belum dapat mengembalikan minat para fans.

EA pun akhirnya merasa harus mulai mengalihkan pengembangan seri Need for Speed ke studio lain. Hasilnya, EA menggandeng Slightly Mad Studios untuk membuat Need for Speed: Shift pada 2009 yang malah berfokus pada balap simulasi, dan juga Criterion Games untuk membuat remake dari seri legendaris mereka Need for Speed: Hot Pursuit pada 2010.

Kesempatan eksperimen terakhir Blackbox hadir dengan Need for Speed: The Run pada 2011 yang membawa sisi sinematik dan naratif game-nya ke level yang baru, dengan fokus penuh pada cerita dari balapan yang terjadi dari San Francisco ke New York. Sayangnya, game ini malah mendapat respons jauh lebih buruk daripada dua instalasi sebelumnya.

Mencoba menjadi game arcade sepenuhnya (2012-2013)

Dengan gagalnya kesempatan terakhir Blackbox, maka EA secara resmi memberikan kendali pengembangan Need for Speed kepada Criterion Games. Kesuksesan Hot Pursuit pada 2010 membuat EA yakin bahwa studio pengembang seri game Burnout ini dapat memberikan pengalaman baru yang fresh kepada para fans.

Sayangnya ini tidak berjalan sesuai harapan EA, sebab game mereka selanjutnya membawa kontroversi cukup besar bagi para fans. Pada tahun 2012, Criterion Games membawa nama besar Need for Speed: Most Wanted namun dengan gameplay yang malah lebih mirip dengan Burnout Paradise.

Dengan gagalnya Most Wanted milik Criterion, EA pun kembali berubah pikiran dan meminta Ghost Games untuk mengembangkan game baru mereka bersama Criterion Games. Hasilnya, pada 2013 kedua developer tersebut menghadirkan Need for Speed: Rivals yang memiliki konsep mirip dengan Hot Pursuit namun dengan beberapa peningkatan.

Reboot series kembali ke masa keemasan (2015-2019)

Image Credit: EA

Setelah hasil yang belum memenuhi ekspektasi, EA memutuskan untuk meliburkan seri Need for Speed dan meminta Ghost Games untuk me-reboot serinya menjadi apa yang dicintai oleh para fansnya selama ini.

Hasilnya, pada 2015 Need for Speed diluncurkan. Game ini menggunakan konsep ala Underground dengan balapan di malam hari dan modifikasi mobil yang mendalam. Yang ternyata memang sukses untuk memenuhi harapan para fans.

Setelahnya, Ghost Games pun mengembangkan seri selanjutnya yang kini berselang dua tahun. Pada 2017 mereka menghadirkan Need for Speed Payback yang memperkenalkan balapan off-road, serta Need for Speed Heat pada 2019 yang membagi game ke siang dan malam hari.

Era Criterion Games - Codemasters (2022-sekarang)

&t=1s

Sayangnya, pada 2020 EA memutuskan untuk menarik pengembangan seri Need for Speed dari Ghost Games dan kembali ke Criterion Games. Kali ini, Criterion juga dibantu oleh Codemasters yang baru saja diakuisisi oleh EA.

Menjadi proyek yang vital bagi kedua studio, Criterion Games dan Codemasters paham bahwa mereka tidak dapat bermain aman dengan seri Need for Speed selanjutnya. Maka dari itu, mereka mengembangkan sisi unik bagi game terbarunya yang terinspirasi dari grafiti dan animasi cel shading.

Konsep yang berani pada Need for Speed Unbound ini memang mendatangkan respons yang beragam dari para fans. Banyak yang menyukai konsep fresh dan unik ini, namun tidak sedikit juga yang mengkritik bahwa konsep ini terlalu berlebihan dan kekanak-kanakan.

Masa depan Need for Speed

Image Credit: EA

Hingga artikel ini diangkat, EA masih belum mengumumkan bagaimana masa depan dari Need for Speed ke depannya. Developer Criterion Games kelihatannya masih akan memberikan update konten untuk Need for Speed Unbound sembari mengembangkan seri Need for Speed yang berikutnya.