Dark
Light

Sebuah Daftar Singkat dari Investor Teknologi di Indonesia

3 mins read
June 30, 2011

Akhir-akhir ini banyak sekali investasi yang terjadi di Indonesia, startup di bidang teknologi menjadi sorotan dan (hampir) semua orang membicarakannya. Namun, saya melihat lebih banyak dana investasi yang dibentuk daripada startup berkualitas tinggi yang diluncurkan, bukti kuat bahwa semua orang mencoba untuk masuk ke industri ini tetapi sayangnya startup yang ada belum siap, atau kemungkinan lain dimana para startup ini tidak membutuhkan dana (kecil kemungkinannya).

Melalui artikel ini saya akan mencoba memberikan gambaran serta beberapa info tentang lembaga investasi teknologi yang dibentuk untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan startup Indonesia, serta informasi tentang latar belakang dan portofolio mereka. Mudah-mudahan ini dapat memberikan perbandingan yang objektif bagi para pembaca tentang para investor mana saja yang saat ini aktif bermitra dengan para startup dalam bentuk akselerator, inkubator bisnis atau VC.

East Ventures

Perusahaan pertama yang berfokus pada investasi startup teknologi di Indonesia, berbasis di Singapura tetapi dikelola oleh 3 orang Indonesia: Batara Eto (mantan Mixi.jp), Chandra dan Willson Cuaca (XSago). Mereka juga memiliki mitra di Jepang, saya kira sebagian besar dana mereka justru berasal dari investor-investor Jepang. East Ventures biasanya berinvestasi di startup yang masih muda, dan menurut informasi yang kami terima, bahwa setiap investasi mereka berkisar antara US $ 200-500k dengan ditukar saham kepemilikan sebesar 15-30%.

Kunjungi website mereka.

Portofolio: Tokopedia, Urbanesia, Disdus (dijual ke Groupon), Penn-Olson, TeknoUp, Scraplr, AppsFoundry, PriceArea, Nightspade.

MerahPutih Inc.

Lembaga inkubasi yang didirikan oleh kelompok usaha Djarum yang memberikan ruang inkubasi, sumber daya dan modal untuk startup yang lebih dewasa. MPI mengambil setidaknya 25% ekuitas saham dengan pertukaran atas dana, ruang kantor, sumber daya manusia, upaya pemasaran dll. Mereka merupakan bagian dari investasi yang lebih besar, GDP Ventures, yang akan dijelaskan di bawah.

Kunjungi website mereka.

Portofolio: Dailysocial (yep, itulah kami), KrazyMarket, Infokost, Bolalob, Lintas.me.

GDP Ventures

Dana yang didirikan oleh kelompok usaha Djarum berfokus pada perusahaan teknologi, mobile dan internet yang lebih besar dan mapan. Mereka tidak tertarik pada startup tahap awal, mereka hanya tertarik kepada startup yang telah menguntungkan dan membutuhkan mitra untuk memperbesar skala bisnis. Saat ini, mereka hanya memiliki satu portofolio perusahaan dan itu mungkin salah satu perusahaan teknologi paling populer di Indonesia, Kaskus.us.

InvestIdea

Tidak banyak informasi tentang lembaga pendanaan ini selain fakta bahwa mereka telah memiliki 3 portofolio: Kartumuu, Bistip dan WhuzzNet. Anda dapat memeriksa situs web mereka di InvestIdea.net.

Nusantara Ventures

Lembaga pendanaan berbasis di Singapura didirikan sebagai perusahaan patungan antara beberapa perusahaan, dengan Grup Bakrie Indonesia dan IDG Ventures sebagai stakeholder utama. Nusantara Ventures baru saja diluncurkan tahun ini meskipun operasi mereka telah dimulai sejak tahun lalu dan berfokus pada perusahaan tahap lanjutan dengan skalabilitas global.

Kunjungi website mereka.

Nusantara Incubation Fund

Sebuah perusahaan investasi swasta yang didirikan oleh raja media dan teknologi Anindya Bakrie dari Bakrie & Brothers yang menjadi salah satu bagian program Bakrie Grup BtelVision2.0. Dana yang disiapkan adalah sebesar US $ 10 juta dan mereka hanya berinvestasi pada startup tahap awal dengan valuasi antara US $ 1-5 juta. Dana ini dikelola oleh Shinta Dhanuwardoyo, Hasan Yahya dan Erik Meijer, dan sejauh ini mereka belum mengumumkan portofolio apapun.

Kunjungi website mereka.

Bandung Ventures

Sudah cukup jelas bahwa orang-orang ini berfokus pada investasi untuk startup yang berbasis di kota Bandung, dan itu karena mereka mengklaim memiliki hubungan strategis dengan Institut Teknologi Bandung yang telah memproduksi engineer berkualitas tinggi. Bandung Ventures dikelola oleh Jeff Paine dari Battle Ventures dan Colin Gan.

Bandung Ventures melakukan investasi tahap awal dalam ekosistem kreatif dan inovasi di dan dari kota Bandung. Mereka ingin jadi yang pertama memasukan dana, dan ukuran investasi yang diberikan adalah US $ 1,000-10,000. Mereka juga berencana untuk memberikan investasi sebagai bagian dari sindikasi dengan VC/Angel lainnya. Sejauh ini, Bandung Ventures belum memiliki portofolio.

Kunjungi website mereka.

Raja Capital

Didirikan pada tahun 2011, Raja Capital merupakan salah satu VC yang berbasis di Indonesia, mengkhususkan diri dalam investasi pada tahap seed, tahap first round, dan investasi di second round pada tiga sektor utama: Internet, teknologi mobile, teknologi perangkat lunak. Dana dikelola oleh Gunther M. Tampubolon, Ibnu Magda dan Estu Larasati.

Kunjungi website mereka.

Ideosource

Didirikan oleh mantan CIO Plasa.com, Andi S Boediman dan dikelola oleh orang-orang berpengaruh di dunia teknologi dan industri telekomunikasi di Indonesia. Mereka adalah lembaga pendanaan dengan dana sebesar US $ 5 juta dengan fokus pada investasi seed dan program-program inkubasi untuk semua perusahaan portfolio mereka. Diluncurkan pada akhir Juni 2011 dan saat ini memiliki satu portofolio: eEvent.

Kunjungi website mereka.

Jakarta Founder Institute

Belum diluncurkan, rencananya baru pada bulan Oktober 2011 namun dengan nama besar Founder Institute, seharusnya tidak sulit bagi mereka untuk menemukan perusahaan portofolio dari Indonesia. Jakarta Founder Institute pada dasarnya merupakan program sekolah bisnis berdurasi satu semester yang diperuntukkan bagi para wirausaha untuk membantu mereka membentuk, mempercepat dan meluncurkan ide-ide, proyek atau perusahaan yang mereka punya.

Semester pertama dijadwalkan akan dimulai pada bulan Oktober 2011 dengan para lulusan Founder Institute SF Sanny Gaddafi dan Novistiar Rustandi sebagai direktur bersama Andy Zain dari Mobile Monday. Para mentor Jakarta Founder Institute antara lain Andi S. Boediman (IDS, Ideasource), Batara Eto (Mixi, East Ventures), Izak Jenie (Jatis, Nexian) dan banyak lagi.

Project Eden

Didukung oleh Jardintech Capital, terdiri dari beberapa orang paling berpengaruh dalam dunia digital marketing di Indonesia dan komunitas startuplokal. Project Eden mengklaim menjadi akselerator pertama di Indonesia untuk startup teknologi, tetapi sampai saat ini mereka belum mengumumkan portfolio apapun.

Ada info lebih lanjut yang ingin Anda tambahkan? Komentar dan tambahan informasi bisa dituliskan pada kolom komentar.

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

8 Comments

  1. Apa ada contoh format proposal bisnis untuk ditawarkan kepada investor2x tersebut? Thanks infonya…

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Friendster Relaunched As Gaming Platform

Next Story

[Guest Post] Online Game di Indonesia dan Monetisasinya

Latest from Blog

Don't Miss

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi
Bekerja di OPPO

Seperti Ini Pengalaman Bekerja Sebagai Trainer di OPPO Indonesia

Deni Suwasta sudah bekerja selama delapan tahun di OPPO Indonesia,