Bila di Indonesia kental dengan persaingan RRQ Hoshi dan EVOS Legends, di Singapura nama RSG SG dan EVOS SG menjadi rivalitas tersendiri.
Setelah EVOS SG menjadi juara di MPL SG Season 1 dan Season 2, kali ini Resurgence SG sukses mematahkan dominasi dari EVOS SG. Tim yang diperkuat oleh RSG.Diablo dkk. tersebut sukses menjadi juara di MPL SG Season 3.
RSG SG mengalahkan EVOS SG di partai final dengan skor 4-1, sekaligus memastikan gelar MPL perdananya. Namun di balik kemenangan RSG SG, ada sosok pelatih asal Indonesia yang berperan penting sebagai juru strategi dan taktik.
Sosok pelatih tersebut adalah Doly Van Pelo atau terkenal dengan nickname SaintDeLucaz yang berhasil membawa timnya menjadi juara. Sang pelatih juga sempat memimpin Genflix Aerowolf pada gelaran MPL ID Season 7.
Dalam wawancara eksklusif bersama Hybrid, Doly memberikan pengalamannya melatih Resurgence SG di MPL SG Season 3. Sekaligus perbedaan ekosistem esports Mobile Legends antara Indonesia dan Singapura.
Perbedaan Melatih Tim Indonesia dan Tim Singapura
Perbedaan pasti ada, namun dari berbagai macam kesulitan tersebut apa yang menjadi kendala utama SaintDeLucaz melatih tim asal Singapura tersebut?
“Bahasa yang sudah pasti sangat berbeda. Terus dari segi waktu, pemain di sini tidak seperti di Indonesia yang full-time (atlet esports) karena semua pemain mempunyai kesibukannya masing-masing.
Jadi sangat sulit untuk melihat perkembangan pemain dengan waktu yang tidak banyak. Cara melatih pemain di Resurgence SG sendiri lebih kepada taktik, jadi saya lebih banyak menanamkan knowledge dan strategi yang cocok buat mereka,” ucap mantan pelatih Genflix Aerowolf tersebut.
Kendala atau Kesulitan Melatih Tim Singapura
Ketika membahas kendala, SaintDeLucaz justru tidak melihat bahasa atau budaya sebagai kendala. Lagi-lagi waktu menjadi masalah, perbedan yang mencolok terkait pemain MPL di Indonesia dan Singapura adalah posisi kontrak pemain.
Di Singapura, para pemain tidak dikontrak dengan status full-time melainkan part-time. Dengan kata lain, sulit untuk mengawasi perkembangan para pemain dari waktu ke waktu (tidak ada bootcamp).
Kesulitan waktu ini yang membuat SaintDeLucaz sebagai pelatih fokus untuk menanamkan strategi dan pengetahuan, baik dari tim lawan maupun segi permainan.
MPL di Singapura dan Indonesia, Lebih Sulit Mana?
Selain budaya dan bahasa, perbedaan lain dari ekosistem esports adalah ciri khas strategi. Menurut Doly Van Pelo, MPL Singapura termasuk sulit, namun dia mengakui bahwa tidak sekompetitif MPL di Indonesia.
“Tidak sesulit MPL Indonesia karena memang banyak nama dan tim-tim yang besar di Indonesia. Kalau di Singapura kesulitan yang dihadapi lebih ke arah gameplay yang berbeda,” ujarnya.
Dari segi prestasi, memang regional Indonesia dan Filipina masih menjadi yang terkuat untuk ranah kompetitif Mobile Legends. Singapura bisa dibilang belum menyentuh level tim-tim di kedua regional tersebut.
Strategi RSG SG Sebagai Juara MPL SG
View this post on Instagram
Langkah Resurgence SG menjadi juara juga tidak terbilang mudah, apalagi melawan EVOS SG yang kaya akan pengalaman. Melalui lower bracket, apakah strategi yang dibawa Doly untuk membawa timnya menjadi juara di MPL SG Season 3?
“Lebih ke fokus ke gameplay dan kerja sama tim. Terus lebih mengurangi kesalahan setiap game dan untungnya kami dari lower bracket, jadi lebih banyak tahu letak kesalahan kami ada di mana saja.
Lalu waktu lawan EVOS SG di grand final bisa buat pribadi kami sudah lebih dari siap,” ucap Doly Van Pelo.
Target RSG SG di Turnamen MSC 2022
Sebagai pemenang di MPL SG Season 3, RSG SG berhak meraih tiket menuju Mobile Legends Southeast Asia Cup (MSC) 2022. Untuk mewakili Singapura, RSG SG akan ditemani EVOS SG yang berada di posisi runner-up.
Setelah lolos, SaintDeLucaz mengaku memiliki target untuk timnya di ajang Mobile Legends tingkat Asia Tenggara tersebut.
“Target kami top 3 , semoga bisa bersaing dengan regional-regional lain dan bisa membuktikan bahwa regional Singapura tidak boleh diremehkan,” tutupnya di sesi wawancara.
MSC 2022 sendiri akan digelar secara offline/LAN dan bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia pada 11 – 19 Juni 2022 mendatang. Moonton sebagai penyelenggara juga mempersiapkan total hadiah sebesar US$300,000.
Bagi Anda yang ingin mengikuti perjalanan Resurgence SG dan sang pelatih, bisa mengikuti kanal media sosial Instagram di bawah ini:
Resurgence SG: @rsg.singapore
SaintDeLucaz: @dolyvanpelo