Dark
Light

Saham Perusahaan Game dan Esports yang Pantas Dibeli

1 min read
March 5, 2020
Salah satu franchise di bawah Ubisoft adalah Assassin's Creed.

Game kini menjadi industri yang besar. Pada 2019, pemasukan industri game di dunia mencapai US$148,8 miliar, naik 7,2 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut data dari perusahaan riset Newzoo. Sebagai perbandingan, pemasukan industri film hanya mencapai US$42,5 miliar, berdasarkan data dari Comscore. Ini menunjukkan bahwa nilai industri game mencapai lebih dari tiga kali lipat dari industri film.

Bagi para investor yang tertarik untuk membeli saham perusahaan game, perusahaan-perusahaan yang bergerak di dunia game terbagi menjadi dua kategori. Pertama adalah perusahaan endemik, seperti publisher game. Kedua, perusahaan teknologi yang mendukung ekosistem game. Contohnya adalah perusahaan elektronik konsumen, termasuk Apple, Microsoft, dan Google.

Investor Business Daily lalu membuat daftar perusahaan-perusahaan game yang sahamnya patut diperhatikan dan pantas dibeli. NetEase duduk di peringkat pertama. Perusahaan asal Beijing itu mengembangkan dan mengoperasikan sejumlah game PC dan mobile di Tiongkok. Selain itu, mereka juga mendistribusikan beberapa game Activision Blizzard dan Mojang di negara asalnya. Tak berhenti sampai di situ, NetEase juga menawarkan layanan email, ecommerce, streaming musik, dan beberapa layanan online lainnya. Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh Electronic Arts, diikuti oleh Activision Blizzard dan Take-Two Interactive Software. Beberapa perusahaan lain yang memiliki portofolio beragam tapi juga aktif di industri game adalah Microsoft, Sony, dan Tencent.

Salah satu game dari NetEase.
Salah satu game dari NetEase.

Ada beberapa alasan mengapa industri game bisa tumbuh pesat. Salah satunya karena beberapa tahun belakangan, industri game mengalami banyak perubahan, baik dari segi teknologi yang digunakan atau model bisnis. Dari segi teknologi, sekarang game tersedia dalam bentuk digital yang bisa diunduh. Teknologi untuk bermain game di cloud juga dikembangkan oleh banyak perusahaan, mulai dari Sony dan Microsoft sampai Google. Sementara dari segi model bisnis, publisher game kini juga menggunakan model bisnis berlangganan dan microtransaction.

Industri game lekat dengan industri esports, yang kini juga tengah menjadi pembicaraan hangat. Menurut data Newzoo, pemasukan industri esports pada tahun ini akan mencapai US$1,1 miliar. Ada beberapa publisher game yang turun tangan langsung dalam scene esports. Misalnya, Activision Blizzard yang membuat Overwatch League dan Call of Duty League atau Take-Two yang ikut aktif dalam turnamen esports NBA 2K.

Di Tiongkok, Tencent bertanggung jawab atas turnamen League of Legends. Di Indonesia, mobile esports lebih populer dari esports PC atau konsol. Moonton menangani liga Mobile Legends sementara scene esports Free Fire di bawah tanggung jawab Garena. Perusahaan yang bergerak di bidang esports tak melulu publisher atau developer. Ada beberapa perusahaan yang memang hanya bergerak di dunia esports, seperti Allied Esports Entertainment dan Super League Gaming. Sayangnya, kedua perusahaan itu belum menghasilkan untung.

Sumber header: PC Gamer

Previous Story

Razer Luncurkan Mouse Gaming Teramping dan Teringan

Next Story

Point Blank SEA 2020, Turnamen Online Tingkat Asia Tenggara

Latest from Blog

Don't Miss

Pentingnya Industri Telekomunikasi untuk Kembangkan Industri Game dan Esports

Nilai dari industri game meroket selama pandemi COVID-19. Bahkan setelah

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan