Awal minggu ini (04/10), Bank Jago secara resmi mengumumkan masuknya Ribbit Capital ke jajaran investornya. Kendati belum disebutkan detail mengenai nominal pendanaan yang diberikan, dalam keterbukaan di BEI disampaikan bahwa kepemilikan Ribbit Capital atas Bank Jago tidak melebihi 5%.
Disampaikan oleh perwakilan perseroan, masuknya Ribbit dianggap strategis karena sebelumnya mereka dikenal sebagai pemodal ventura yang menaungi aplikasi fintech jempolan di kancah global. Layanan seperti Robinhood, Revolut, Affirm, Nubank, Coinbase, dan Credit Karma masuk ke dalam jajaran portofolionya.
Ribbit juga menjadi pemegang saham di startup pengembang aplikasi investasi Ajaib — baru-baru ini mereka berhasil mencapai status ‘unicorn’ lewat pendanaan baru yang juga diikuti Ribbit Capital.
Memvalidasi prospek ke depan
Bank digital menjamur kehadirannya di tengah ekosistem teknologi finansial yang terakselerasi kencang. Hal ini memaksa setiap penyedia layanan untuk menghadirkan nilai plus di aplikasinya. Bank Jago sendiri mengatakan bahwa pembentukan ekosistem menjadi salah satu strategi utamanya. Dalam 12 bulan terakhir contohnya, mereka gencar menggandeng beberapa platform fintech lending dan wealth management. Terakhir, mereka mengintegrasikan layanan ke Gojek dan aplikasi Bibit.
Aplikasi | Peringkat Google Play (Finance) | Unduhan | Penilaian |
Neobank | 1 | 10 juta+ | 3,8 |
Seabank | 19 | 100 ribu+ | 3,8 |
Jago | 21 | 1 juta+ | 3,8 |
New Livin’ | 28 | 100 ribu+ | 3,9 |
blu | 43 | 100 ribu+ | 4,0 |
Jenius | 54 | 5 juta+ | 4,0 |
TMRW | 80 | 500 ribu+ | 4,0 |
LINE Bank | 81 | 500 ribu+ | 3,9 |
(peringkat didasarkan pada data per 8 Oktober 2021, pukul 16.00 WIB)
Hadirnya Ribbit ke dalam jajaran investor strategis menurut Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menunjukkan dua hal. Pertama, validasi terkait prospek bank digital di Indonesia, khususnya untuk masa depan produk Bank Jago. Kedua, minat mereka untuk turut serta meningkatkan inklusi keuangan di negeri ini.
“Hal ini merupakan bentuk apresiasi investor terhadap bisnis model Bank Jago sebagai bank digital yang melayani mass market, tertanam dalam ekosistem dan menggunakan teknologi terkini. Kami merasa sudah berada di jalur yang tepat untuk membawa Bank Jago ke level yang lebih tinggi lagi,” ujarnya.
Jika meninjau prospek integrasi dengan portofolio, kondisinya cukup berlawanan. Di segmen wealthtech, saat ini Bank Jago sudah bekerja sama dengan Bibit – kompetitor langsung Ajaib. Sementara pemegang saham lainnya, yakni Gojek, melalui unit venturanya juga berinvestasi ke Pluang.
Namun demikian, secara umum pengalaman Ribbit membersamai berbagai aplikasi fintech top dunia diharapkan dapat menghadirkan dukungan untuk mencapai ekosistem layanan finansial yang luas.
Terus meningkatkan integrasi
Kharim juga mengatakan, fokus perusahaannya tahun ini memang mengembangkan kemitraan strategis untuk memperluas cakupan ekosistem layanan. Use case yang ingin dibangun, nantinya pengguna Bank Jago diharapkan bisa menggunakan berbagai jenis layanan finansial tanpa harus berpindah-pindah aplikasi. Dalam memilih rekanan strategis, kesamaan visi dan passion menjadi hal pertama dilihat.
Ke depannya, Bank Jago masih akan terus meningkatkan kapabilitas aplikasi dengan berbagai layanan yang berfokus pada gaya hidup dan pengelolaan finansial.