Review Huawei FreeBuds SE: TWS dengan Call Noise Cancelling dan Harga yang Lebih Terjangkau

Huawei FreeBuds SE digadang merupakan yang paling murah dari produsen asal Tiongkok tersebut. Bagaimana suaranya?

Sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan produk audio, terutama True Wireless Stereo (TWS) dari Huawei. Huawei memang sepertinya sedang menguatkan pasar TWS di Indonesia dengan menghadirkan perangkat terbarunya. Nama dari perangkat tersebut adalah Huawei FreeBuds SE yang memiliki harga yang cukup mengejutkan. Dan perangkat ini pun sudah saya gunakan sekitar 1 bulan.

Huawei Freebuds SE memiliki desain yang baru juga dihadirkan oleh Huawei. Dengan model semi in ear, membuatnya tidak mudah tergeser dari rongga telinga. Hal tersebut juga tidak membuat rongga telinga menjadi lebih tertekan yang lama kelamaan akan menjadi tidak nyaman. Dengan begitu, secara pasif membuat suara dari luar akan terhalang masuk saat sedang mendengarkan musik.

Dengan munculnya perangkat ini, Huawei juga memperkenalkan skema penggantian baru. Jika pengguna yang nantinya kehilangan salah satu ear piece atau bahkan charge box-nya, dapat membeli satuan pada pusat servis dari Huawei. Jadi, nantinya konsumen tidak perlu lagi membeli perangkat baru jika salah satu dari perangkat ini hilang atau rusak.

Huawei Freebuds SE memiliki spesifikasi sebagai berikut

Bobot5,1 gram per earbuds, 35,6 gram case
ChipsetBestechnic Shanghai BES2500IZ
Versi Bluetooth5.2
Ukuran Driver⌀10 mm dynamic
Dimensi38,1 x 20 x 20,6 mm (earbud), 70 x 35,5 x 27,5 mm (case)
Kapasitas Baterai37 mAh (per earbud), 410 mah (case)

Jika diperhatikan, Huawei menggunakan chipset baru yang bernama BES2500IZ. Cip ini dibuat oleh Bestechnic Shanghai yang memang ditujukan untuk pasar mainstream. Cip ini dikenal dengan kemampuannya untuk memberikan latensi yang cukup kecil sehingga cocok untuk digunakan dalam bermain game. Selain itu, Cip ini juga sudah bisa menggunakan bluetooth dengan versi 5.2.

Desain

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Huawei Freebuds SE menggunakan model semi in-ear. Dengan model seperti ini, tiap earpiece-nya tidak akan jatuh sekalipun saya menggoyangkan kepala dengan kencang. Dan yang paling saya suka adalah seluruh suara yang dikeluarkan oleh driver-nya dapat disalurkan langsung melalui rongga telinga. Dengan model tersebut pula, TWS ini mampu menghalau suara dari luar sehingga suara musik tidak akan terganggu sama sekali.

Sama seperti TWS yang Huawei keluarkan hingga saat ini, Freebuds SE masih menggunakan bahan plastik polikarbonat yang tebal. Saat dipegang, TWS ini memang terasa kokoh sehingga saya tidak terlalu khawatir jika perangkat ini jatuh dari telinga. Charging case-nya, sayangnya, agak sedikit terasa ringkih sehingga saya tidak menyarankan untuk menaruhnya dikantung belakang celana.

Pada charging case-nya sendiri terdapat sebuah LED pada bagian depannya. Saat case ini terbuka, earpiece-nya akan langsung mencari perangkat bluetooth lainnya untuk melakukan pairing atau langsung terhubung. Pada bagian dalam terdapat sebuah tombol untuk melakukan pairing dengan perangkat lainnya. Untuk melakukan pairing, tekan tombol tersebut selama 2-3 detik sampai LED-nya berubah menjadi putih.

Pada setiap earbuds-nya terdapat sebuah speaker, microphone, serta beberapa sensor. Pada bagian atas batang setiap earpiece-nya terdapat sensor sentuh yang bisa dikonfigurasi fungsinya dari aplikasi AI Life. Sensor tersebut memiliki 3 jenis gesture, yaitu sentuh 1x, sentuh 2x, dan menggeser dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dan pada bagian bawah dari batang TWS ini terdapat konektor untuk mengisi ulang baterai dari case-nya.

Oleh karena menggunakan model semi in-ear, Huawei tidak menanamkan driver berukuran besar. Huawei Freebuds SE memiliki driver dengan dimensi 10 mm. Penggunaan driver dengan dimensi ini memang sudah umum digunakan pada TWS dengan model in-ear sehingga tidak akan merusak gendang telinga.

Baterai yang ditanamkan pada kedua buah earpiece ini memiliki kapasitas 37 mAh. Dengan kapasitas ini, Huawei menjanjikan pemakaian hingga 6 jam untuk mendengarkan musik dan 4 jam untuk melakukan panggilan. Untuk Charging case-nya sendiri sudah ditanamkan baterai 410 mAh yang membuat total pemakaian bisa mencapai 24 jam atau seharian penuh. Pengisian baterai charging case-nya sendiri menggunakan USB-C yang sudah umum digunakan saat ini.

Untuk melakukan setting lebih lanjut, Huawei sudah memiliki aplikasi bernama AI Life. Pada aplikasi tersebut, pengguna bisa mendapatkan informasi mengenai baterai dan lain sebagainya. Aplikasi ini juga akan melakukan update firmware jika ditemukan. Selain itu, gesture sentuh juga bisa diubah melalui aplikasi AI Life.

Menggunakan selama sebulan

Menguji sebuah TWS memang bisa memakan waktu yang cukup lama. Hal tersebut karena saya merupakan aliran yang percaya bahwa sebuah driver berukuran kecil perlu di burn-in agar suaranya menjadi lebih bagus. Selain itu, pengujian untuk pemakaian sehari-hari memang sangat membutuhkan waktu.

Perangkat yang satu ini langsung saya hubungkan dengan smartphone dan memasangnya pada mode AAC. Langkah selanjutnya tentu saja menyalakan aplikasi AI Life untuk mendeteksi firmware. Dan benar saja, aplikasi tersebut langsung melakukan update ke versi yang lebih baru. Semoga saja, ada peningkatan yang lebih baik dari versi sebelumnya.

Dengan model semi in-ear, saya langsung mencobanya dengan menyalakan TV pada volume yang standar. Benar saja, suara dari luar dapat diredam dengan cukup baik tergantung dari volumenya. Hal ini tentu saja akan membantu saya lebih konsentrasi saat bekerja karena tidak akan mendengarkan bunyi keyboard mechanical yang kadang mengganggu berpikir :).

Untuk menguji TWS yang satu ini, saya menggunakan aplikasi Apple Music dan menggunakan codec lossless. Suaranya memang akan terpotong menjadi 256 Kbps karena TWS ini hanya memiliki codec AAC dan SBC saja. Dengan volume 80% saja, TWS ini sudah bisa mengeluarkan suara dengan cukup keras. Jadi, saya tidak perlu membuat volume menjadi 100% seperti pada TWS-TWS dengan model open ear.

Huawei Indonesia mengklaim bahwa BES2500IZ mampu membuat suara menjadi lebih jernih. Namun memang saat mendengarkan lagu Take On Me (MTV Unplugged) dari a-ha, saya bisa mendengarkan petikan gitar yang cukup baik walaupun bukan yang terbaik. Suara vokal juga terdengar dengan baik dan jernih pula. Separasi yang ada juga membuat suaranya tidak bercampur.

Untuk menguji trebble, saya menggunakan lagu Senorita dari Shawn Mendes & Camila Cabello dan Shooting Stars dari Bag Raiders. Biasanya, suara dari kedua lagu ini cukup tajam pada TWS-TWS kelas atas. Ternyata Freebuds SE mampu menghadirkan dengan cukup soft. Suara dari lagu ini menjadi tidak terlalu mengganggu di telinga.

Untuk menguji bass, lagu Dive dari Ed Sheeran saya gunakan. Hasilnya memang suara bass yang ada cukup bulat walaupun tidak terlalu menendang. Sama seperti trebble-nya, suaranya cukup lembut ditelinga. Mungkin hal ini akan membuat mereka yang suka akan suara bass yang dominan akan memilih TWS lain seperti Freebuds 4i.

Selanjutnya, saya menggunakan TWS ini untuk melakukan panggilan melalui Google Duo. Aplikasi ini saya pilih karena codec-nya yang mampu memberikan suara lebih jernih pada bitrate yang lebih rendah. Suara panggilan pun dapat terdengar dengan sangat baik dengan suara yang jernih. Lawan bicara juga tidak mendengar suara background pada saat saya berbicara di tempat yang cukup ramai.

Terakhir pengujian adalah penggunaan untuk bermain game gengan menggunakan sebuah laptop untuk bermain game Valorant selama 4 jam. Hasilnya, jeda suara memang terasa sangat-sangat kecil dan hampir seperti dengan menggunakan kabel. Suara langkah kaki, desingan peluru, ledakan tembakan dan spike bisa terdengar dengan jelas dan menggelegar. Hal ini membuat Freebuds SE cocok untuk digunakan dalam bermain game.

Saat bermain game Valorant selama 4 jam tersebut, ternyata baterai yang tersisa pada TWS Freebuds SE adalah 15%. Namun saat mendengarkan musik dari jam 12 siang, TWS ini mulai memberikan peringatan baterai akan habis pada sekitar jam 6 sore. Dengan waktu tersebut, tentu saja TWS ini pas untuk menemani kegiatan sehari-hari.

Setiap earpiece-nya dapat diisi sampai penuh dalam waktu sekitar 1,5 jam. Untuk charging case-nya memang terasa lebih lama, yaitu sekitar 2 jam. TWS ini juga belum mendukung pengisian nirkabel dan pengisian cepat. Jadi, jangan lupa untuk mengisi baterainya pada saat tidur di malam hari.

Verdict Review Huawei Freebuds SE

Saat ini memang banyak pilihan TWS yang menawarkan banyak fitur seperti ANC. Namun, tidak semua orang mampu membeli perangkat tersebut karena harganya yang cukup tinggi. Oleh karena itu, Huawei memberikan sebuah solusi dengan menghadirkan TWS pertama mereka yang memiliki harga yang lebih terjangkau. TWS tersebut adalah Huawei Freebuds SE.

TWS ini hadir dengan model semi in-ear yang menutupi rongga telinga sehingga semua suara dari driver dapat masuk. Selain itu, semi in-ear juga menghalau suara dari luar untuk masuk sehingga tidak mengganggu musik yang sedang dimainkan. Kualitas suaranya juga tidak perlu lagi diragukan karena dapat memperdengarkan musik dengan cukup baik dan juga jernih. Untuk urusan bermain game, TWS ini juga masih bisa diandalkan karena latensinya yang kecil.

Daya tahan baterai dari Huawei Freebuds SE juga sangat baik dan bisa menemani seharian dalam beraktivitas. Sayang memang, pengisian baterainya memakan waktu yang cukup lama. Perangkat ini juga menyediakan call noise cancelling sehingga suara yang diterima lawan bicara menjadi bersih.

Huawei menjual TWS Freebuds SE dengan harga yang lebih murah dari varian sebelumnya, yaitu di angka Rp. 699.000. Untuk jangka waktu yang cukup lama, Huawei malah menawarkan Freebuds SE dengan harga Rp. 499.000 saja. Dan jika salah satu bagian dari Freebuds SE hilang, kita bisa membelinya satu per satu tanpa harus membeli Freebuds baru. TWS ini memang cocok untuk Anda yang memiliki dana terbatas dan suka akan profile balance yang juga gemar bermain game.

Sparks

  • Dengan tipe semi in-ear membuat TWS tidak mudah jatuh
  • Noise cancelling pasif karena desain eartips-nya
  • Call noise cancelling bekerja dengan baik, membuat lawan bicara tidak kesulitan mendengar
  • Latensi yang kecil, cocok untuk bermain game
  • Daya tahan baterai yang lama, bisa 24 jam
  • Cocok untuk mereka yang suka akan profile balanced

Slacks

  • Pengisian charging case memakan waktu cukup lama
  • Belum mendukung pengisian nirkabel
  • Tidak banyak fitur yang ditawarkan untuk TWS ini pada AI Life