Mendekati akhir tahun, bukan hanya PUBG atau Street Fighter saja yang mempersiapkan ajang esports pamungkas. Activision Blizzard dengan game andalan mereka, Overwatch, juga melakukan hal yang sama. Mereka menggelar kompetisi tingkat dunia, Overwatch World Cup 2019, pada tanggal 31 Oktober – 2 November. Ajang ini sekaligus merupakan bagian dari festival gaming yang digelar Blizzard tiap tahunnya, yaitu BlizzCon.
Sesuai namanya, Overwatch World Cup bukanlah pertandingan antar tim melainkan antar negara. Para pemain dari Overwatch League, Overwatch Path to Pro, dan Competitive Play akan melupakan sejenak perbedaan mereka untuk bersatu mengharumkan nama bangsa. Puluhan timnas ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini, termasuk tim dari Korea Selatan, Tiongkok, Belanda, Rusia, Swedia, Perancis, Amerika Serikat, dan lain-lain.
Untuk tampil di ajang Overwatch World Cup, timnas yang terdaftar tentu harus terbang ke Anaheim Convention Center, California. Akan tetapi tidak semua biaya transportasi ini ditanggung oleh Blizzard. Dilansir dari Esports Insider, Blizzard hanya memberi bantuan finansial kepada tim peraih 10 besar di ajang Overwatch World Cup tahun lalu. Sementara sisanya harus mencari pendanaan sendiri.
Gara-gara kebijakan tersebut, sebanyak 13 dari 46 tim akhirnya mengundurkan diri dari turnamen. Sebagian di antaranya memang memiliki masalah lain, misalnya kendala visa, akan tetapi kebanyakan ditengarai memang drop out karena masalah dana. Timnas Swiss, Brasil, Malaysia, dan Bulgaria termasuk dalam tim yang mundur tersebut.
Tim India sebetulnya juga terancam drop out, tapi untungnya Global Esports tidak tinggal diam. Startup asal India yang baru-baru ini mendapat pendanaan itu hadir untuk menanggung biaya tim negara mereka ke Overwatch World Cup. Tidak hanya itu, Global Esports juga menggandeng Razer untuk ikut berkolaborasi. Kini Razer menjadi official gaming equipment sponsor untuk tim India dan tim Singapura di Overwatch World Cup.
https://twitter.com/TeamSingaporeOW/status/1188840271812804616
“Kami selalu memiliki tujuan untuk mengembangkan esports di wilayah ini (Singapura dan India). Melalui kerja sama ini, kami berharap bisa memberikan dukungan yang dibutuhkan para gamer dan memastikan tim-tim tersebut dilengkapi dengan perlengkapan terbaik serta pengalaman kompetisi yang luar biasa,” ujar David Tse, Global Esports Director di Razer, dalam sebuah siaran pers.
Menurut laporan media game India, GuruGamer.com, biaya yang diperlukan untuk melakukan perjalanan serta bertanding di Overwatch World Cup 2019 berkisar antara US$12.000 sampai US$15.000, atau sekitar Rp168 juta sampai Rp210 juta. Untuk beberapa negara, dana sedemikian tergolong sangat besar. Lebih menyulitkan lagi karena tim-tim yang bertanding di Overwatch World Cup tidak membawa nama organisasi atau perusahaan. Jelas akan sulit mencari sponsor, kecuali bila mungkin semua pemainnya adalah atlet esports yang sudah sangat terkenal.
Karena itulah langkah Global Esports dan Razer ini bisa dipandang sebagai kontribusi yang mulia. Bila benar-benar ingin mengembangkan ekosistem esports di negara kecil atau negara berkembang, pemilik brand harus siap mengambil risiko seperti ini sesekali. Jika tidak ada yang mau memulai gerakan, perkembangan esports akan seperti dilema ayam dan telur, dan pada akhirnya jadi angan-angan belaka.
Sumber: Esports Insider, GuruGamer.com, The Overwatch League, The Esports Observer