Activision Blizzard mendapatkan US$1,28 miliar pada Q3 2019, lebih tinggi dari perkiraan mereka, yang hanya mencapai SU$1,1 miliar. Meskipun begitu, pendapatan mereka pada kuartal ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pendapatan mereka pada Q3 2018, yang mencapai US$1,51 miliar. Pendapatan developer atau publisher game memang biasanya dipengaruhi oleh game yang mereka luncurkan. Namun, mereka juga harus memerhatikan jumlah pemain dan tingkat engagement pemain dari game-game yang telah mereka rilis.
Meskipun pendapatannya pada Q3 2019 lebih baik dari perkiraan, Activision kesulitan untuk mempertahankan jumlah pemain aktif. Selama dua tahun belakangan, muncul tren penurunan dalam jumlah pemain aktif bulanan game-game mereka, seperti Call of Duty, Overwatch, dan World of Craft. Dan hal ini terjadi di semua divisi mereka, mulai dari Activision, Blizzard, sampai King. Menurut Motley Fool, penurunan engagement pemain ini memang belum memberikan dampak besar pada pendapatan Activision Blizzard secara keseluruhan. Namun, jika tren ini terus berlanjut, hal ini akan memengaruhi pendapatan Activision Blizzard di masa depan.
Esports jadi salah satu cara bagi Activision Blizzard untuk menarik pemain baru. Dengan model franchise, Overwatch League terbukti cukup sukses, dan Activision Blizzard berencana untuk menggunakan model serupa untuk Call of Duty League yang akan diadakan pada tahun depan. Secara teori, esports seharusnya bisa meningkatkan jumlah pemain atau membuat gamer menjadi lebih aktif bermain. Diperkirakan, esports menjadi salah satu pendorong tumbuhnya pasar game di Asia Tenggara dan Taiwan dalam waktu beberapa tahun ke depan. Sayangnya, kesuksesan Activision Blizzard dalam menyelenggarakan liga esports, tampaknya tak membantu mereka menambah jumlah pemain aktif bulanan.
Strategi lain yang Activision Blizzard lakukan untuk meningkatkan engagement pemain adalah dengan meluncurkan game Call of Duty Mobile. Game ini memang sukses. Dalam waktu satu bulan setelah diluncurkan, game tersebut telah diunduh 148 juta kali. Meskipun begitu, kesuksesan COD Mobile mungkin tak memberikan dampak yang terlalu besar pada keuangan Activision Blizzard secara keseluruhan.
CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick mengatakan bahwa mereka puas dengan game baru yang mereka luncurkan, tapi dia juga mengungkap, mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapi Q4 2019. Dia memperkirakan, pengeluaran mereka akan naik selama musim liburan. Selain COD Mobile, World of Warcraft Classic juga mendapatkan sambutan yang cukup baik. Selain meluncurkan game baru, Activision Blizzard juga memberikan update pada sejumlah game lama mereka, seperti Candy Crush, yang masih menguasai pasar game niche. COO Coddy Johnson mengaku, mereka puas dengan momentum dari sejumlah franchsie mereka, yang menunjukkan potensi besar. Pada saat yang sama, CFO Dennis Durkin memeringatkan bahwa mereka tetap harus berhati-hati pada Q4 2019.
Pada 2020, target Activision Blizzard adalah untuk menambah jumlah pemain aktif dari game-game mereka. Untuk mencapai hal ini, para eksekutif perusahaan bahkan siap untuk menomorduakan keuntungan perusahaan. Keputusan ini mungkin akan memengaruhi pendapatan perusahaan pada 2019. Namun, jika mereka berhasil menambah jumlah pemain aktif, mereka akan dapat meningkatkan keuntungan yang mereka dapatkan di masa depan.
Sumber header: Dot Esports