17 January 2023

by Glenn Kaonang

Prediksi Tren Game NFT 2023: Akan Ada Lebih Banyak Pemain Besar yang Masuk

Standar pemain game NFT tahun ini juga semakin tinggi

Sudah bukan rahasia kalau NFT kerap mendapat respons negatif dari komunitas gaming. Namun hal itu tidak mencegah sejumlah perusahaan game tradisional untuk mendalami ranah NFT gaming. Tidak percaya? Lihat saja Square Enix, yang saat ini tengah mengembangkan beberapa game NFT sekaligus berdasarkan IP orisinal.

Bagaimana dengan yang lain? Akankah perusahaan-perusahaan game besar lainnya menyusul jejak Square Enix dalam waktu dekat? Cofounder Sky Mavis (pengembang game NFT Axie Infinity), Aleksander Larsen, berpendapat bahwa itu hanya perkara waktu sebelum lebih banyak pemain besar yang masuk ke ranah NFT gaming.

Kepada Cointelegraph, Aleksander lanjut menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan game tersebut kemungkinan besar akan menunggu sampai ada game yang berhasil mendatangkan pemasukan sampai miliaran. Pertanyaannya, untuk bisa mencapai hal tersebut, apakah game NFT-nya harus mengadopsi format play-to-earn (P2E)?

Berkenaan dengan itu, Aleksander mengakui bahwa model P2E yang mereka jalankan saat ini jauh dari kata sempurna. "Sebagai pionir game P2E pertama, saya bisa bilang dengan percaya diri bahwa game ini tidak berfungsi dalam kondisi saat ini. Game harus bisa menjadi fun terlebih dulu dengan dukungan ekonomi yang kuat, yang memungkinkan beberapa pemain untuk menghasilkan uang," terang Aleksander.

Axie Infinity / Sky Mavis

Pandangan serupa sebelumnya juga pernah disampaikan oleh kreator Ethereum, Vitalik Buterin. Menurutnya, para pengembang game NFT generasi pertama — macam Axie Infinity — banyak yang beranggapan bahwa aspek finansialisasinya saja sudah cukup untuk membuat game-nya jadi menyenangkan, dan ini sudah terbukti salah besar.

Kita pun juga tidak boleh lupa akan standar yang dimiliki para pemain. Menurut Alex Altgausen, cofoundergame NFT Banksters, komunitas pemain game NFT akan memiliki standar yang lebih tinggi di tahun 2023. Ia percaya bahwa 2021 dan 2022 pada dasarnya bertindak sebagai filter, yang berhasil mengekspos game-game NFT yang dibuat hanya untuk mengambil keuntungan dari pemainnya.

"Era siapa pun dengan situs web yang lucu dan janji akan sebuah game sudah berakhir," ujar Alex. Seperti yang kita tahu, selama ini memang ada banyak pengembang game NFT yang gencar mempromosikan karyanya bahkan jauh sebelum game-nya memasuki tahap pengembangan. Terkadang, yang dipromosikan malah game abal-abal.

Terlepas dari citra buruknya, tren game NFT masih memiliki prospek cerah di tahun 2023, namun pendekatan yang diambil perusahaan mungkin bakal berbeda-beda. Carlos Pereira, seorang mitra di Bitkraft Ventures (pemodal ventura yang fokus ke sektor gaming), mengatakan bahwa perusahaan game Asia banyak yang lebih frontal dalam menyampaikan minatnya di ranah NFT gaming — contohnya Square Enix tadi — sementara perusahaan game barat cenderung lebih berhati-hati dalam melangkah.