Setelah berlangsung selama hampir 1 bulan, PUBG Mobile Global Championship 2020 akhirnya mengakhiri babak liga dengan menobatkan Four Angry Men sebagai juaranya. Bigetron Red Aliens yang sempat memimpin sepanjang 3 minggu jalannya liga harus puas berada di posisi kedua. Meski begitu, pencapaian positif berhasil diraih oleh tim Asia Tenggara mengingat semua perwakilan berhasil lolos ke grand final yang akan diadakan di Coca Cola Arena, Dubai, Uni Emirat Arab.
Selain Bigetron RA, tim SEA yang berhasil lolos yakni RRQ Athena, Secret Jin, POWER888 KPS dari Thailand, Team Secret dari Malaysia, dan terakhir ada Aerowolf LIMAX yang menjadi wakil Indonesia lainnya selain Luxxy dan kawan-kawan. Pencapaian ini membuat Asia Tenggara menjadi region yang paling banyak mengirimkan perwakilan di grand final.
Tentu berbagai persiapan dilakukan oleh masing-masing tim untuk bisa tampil maksimal saat grand final nanti yang tinggal menyisakan kurang dari 2 minggu. Seperti contohnya Bigetron RA yang tidak hanya mendatangkan Leander “Liquid” Deusfiel sebagai pemain ke 5 untuk memperkuat tim namun juga menerapkan karantina sebelum menuju keberangkatan ke Dubai mengingat pandemi COVID-19 yang masih merebak terutama di Indonesia.
Mengamati akan hal ini, kami berbicara dengan 3 caster PUBG Mobile Global Championship 2020 dari 3 negara berbeda. Mereka adalah Florian “Wolfy” George dari Indonesia, Suphakit “Zaffer” Nonta dari Thailand, dan Azrul “J Hunter” Anwar dari Malaysia.
Florian “Wolfy” George
Pendapat Wolfy mengenai kondisi tim PUBG Mobile Asia Tenggara menjelang PMGC 2020. “Menurut gue tim-tim Asia Tenggara sukses membuktikan kelasnya karena semua tim berhasil lolos ke Grand Final. Memiliki pengalaman terbanyak dan menjadi region paling kompetitif membuat mereka lebih terasah kemampuannya dan membuat mereka lebih baik dibanding region lain. Satu-satunya region yang bersaing ketat dengan SEA adalah Tiongkok yang menurut gua satu level dengan SEA.”
Kelemahan tim PUBGM SEA yang perlu diperbaiki di Grand Final PMGC 2020: “Kelemahan tim SEA ada di adaptasi yang cukup lambat ketika tim dari region lain seperti Tiongkok dan tim asal Amerika dan Eropa yang berubah gaya main seperti dari segi rotasi ataupun keputusan untuk fight dari tim. Hal ini terlihat dari pertengahan musim dan menjadi PR yang perlu dikerjakan semua tim SEA nantinya di Grand Final.”
Prediksi dan opini Wolfy mengenai tim SEA di Grand Final PMGC 2020: “Prediksi gua untuk tim SEA PMGC 2020 pada kali ini harusnya bisa masuk 12 besar semua. Bigetron RA dan RRQ Athena yang memiliki peluang terbesar untuk menjadi juara. Four Angry Men dan NOVA XQF yang menjadi pesaing kuat tim SEA untuk merebut gelar juara.”
Suphakit “Zaffer” Nonta
Pendapat Zaffer mengenai kondisi tim PUBG Mobile Asia Tenggara menjelang PMGC 2020: “Secara keseluruhan saya mengakui bahwa seluruh tim SEA bermain sangat baik hingga akhirnya berhasil lolos ke grand final di Dubai. Tentu Grand Final yang akan berlangsung di Dubai berjalan menyenangkan. Meski begitu saya harus mengakui tim SEA masih sedikit lebih unggul dibanding tim PUBGM asal Tiongkok.”
Kelemahan tim PUBGM SEA yang perlu mereka perbaiki di Grand Final PMGC 2020 : “Sulit melihat kelemahan tim SEA saat ini, PUBG Mobile bergantung dengan momentum dan timing. Saya percaya seluruh tim yang berhasil lolos ke Grand Final merupakan tim kuat. Tentu masih ada kelemahan di setiap tim termasuk tim Asia Tenggara namun semua bergantung dari siapakah tim yang membuat sedikit kesalahan.”
Prediksi dan opini Zaffer mengenai tim SEA di Grand Final PMGC 2020: “Dari semua 6 tim Asia Tenggara, mereka semua memiliki peluang untuk menjadi juara. Hati saya sebenarnya mengatakan RRQ namun jika melihat dari fakta, Bigetron memiliki kesempatan untuk menjadi juara.”
Azrul “J Hunter” Anwar
Pendapat J Hunter mengenai kondisi tim PUBG Mobile Asia Tenggara menjelang PMGC 2020. “Menurut saya tim SEA saat ini memiliki kesempatan yang sangat baik untuk merebut gelar juara terutama PMGC 2020 memakai sistem offline. Tim SEA memiliki pengalaman terbanyak untuk turnamen offline. Bahkan di berbagai turnamen, tim SEA yang menentukan meta game. Selain itu mereka juga lebih siap secara mental dari dalam maupun luar game yang membuat mereka lebih tahan terhadap taunting, kelelahan mental, dan lainnya.”
Kelemahan J Hunter mengenai tim PUBG Mobile Asia Tenggara yang perlu diperbaiki di Grand Final PMGC 2020: “Terkadang tim Asia Tenggara memiliki sifat hidup atau mati dan jarang mundur dari pertarungan. Hal ini menjadi keunggulan dan kelemahan namun terkadang SEA Team cenderung overextend.”
Prediksi dan opini Zaffer mengenai tim SEA di Grand Final PMGC 2020: “Secara pribadi saya yakin seluruh tim SEA bisa menembus 10 besar di Grand Final nanti dengan RRQ dan Bigetron berada di 3 besar.”