Dark
Light

Perusahaan Minyak Shell Kerjasama Dengan Riot Untuk Liga LEC 2019

1 min read
January 24, 2019
Sumber: Esports Insider

Perusahaan minyak Shell bekerja sama dengan Riot Games dalam seri kompetisi liga League of Legends di Eropa (LEC). Kerjasama Shell dengan esports ini terbilang baru, mengingat ini adalah kali pertama industri pertambangan terjun ke esports.

Sebelumnya, pemain dari brand non-endemic lainnya memang sudah lebih dulu melek esports seperti Mercedes-Benz, kripik Pringles, ataupun produk Indofood. Kerjasama antara Shell dengan Riot Games, juga menjadi unik karena Shell mendapat porsinya tersendiri dalam acara League of Legends European Championship (LEC 2019).

Sumber:
Sumber: The Esports Observer

Porsi penampilan Shell dalam LEC sendiri adalah dalam sebuah segmen replay selama pertandingan yang disebut sebagai “Baron Power Play Presented by Shell V-Power”. Cara penyajian sponsor seperti ini terbilang baru untuk jagat esports, namun bukan sesuatu yang asing di dalam dunia olahraga. Kalau kamu pernah menonton liga bola basket Amerika, NBA, kamu mungkin pernah melihat juga satu segmen tertentu (seperti replay, istirahat paruh babak, highlight momen keren) yang diisi oleh para sponsor.

Terkait kerjasama ini, mengutip press release yang diterbitkan oleh The Esports Observer mengatakan, “kerjasama ini adalah langkah pertama Shell untuk masuk ke esports dan ke cabang game besar di Eropa, League of Legends. Kami bangga bisa berkolaborasi dengan mereka dan bisa bergabung dalam perjalanan untuk menciptakan hiburan serta nilai bagi penggemar esports di Eropa”.

Tambahan lain selain tampil dalam segmen “Baron Power Play” Shell juga akan memberikan berbagai hadiah in-game kepada para penggemar League of Legends. Beberapa contohnya seperti kode skin gratis atau promosi khusus untuk penonton League of Legends dengan bahasa Jerman.

Sumber:
Sumber: The Esports Observer

Riot Games belakangan memang sedang bekerja keras untuk mengumpulkan partner untuk menyokong liga LEC. Sebelumnya mereka juga bekerja sama dengan Kia dan juga Alienware.

Nama LEC sendiri merupakan rebranding setelah sebelumnya kompetisi ini bernama EU LCS atau European League of Legends Championship Series. Liga kompetisi ini diikuti oleh berbagai nama besar di eropa seperti SK Gaming, Fnatic, G2, bahkan juga klub sepakbola Jerman, Schalke.

Kepemilikan saham BUMN Fintech pengelola sistem pembayaran berbasis QR LinkAja dibagi rata untuk enam perusahaan BUMN
Previous Story

BUMN Fintech Pengelola Sistem Pembayaran Berbasis QR “LinkAja” akan Diumumkan Maret Mendatang

review-samsung-galaxy-a7-2018
Next Story

[Panduan Pemula] Cara Mengubah Bahasa di Samsung Galaxy A7 2018

Latest from Blog

Don't Miss

Analisa Industri Esports di 2021: Faktor Penghambat, Pendukung, dan Dampak Pandemi

Nilai industri esports diperkirakan akan bernilai US$3,57 miliar pada 2027.
ESL DHL

ESL Perpanjang Kontrak dengan DHL

ESL Gaming selaku penyelenggara esports terbesar di dunia baru saja