Perkembangan Regulasi Terkait Loot Box di Berbagai Negara

Sejumlah negara mulai merasa, game dengan loot box harus diregulasi

Menerapkan loot box atau sistem gacha merupakan salah satu cara bagi developer game Free-to-Play (F2P) untuk mendapatkan pemasukan. Seiring dengan meningkatnya popularitas game gacha atau loot box, muncul kekhawatiran akan dampak negatifnya pada gamers.

Hal ini mendorong sejumlah negara untuk membuat regulasi terkait game gacha atau loot box. Berikut beberapa negara yang mulai mempertimbangkan untuk membuat regulasi terkait loot box serta negara yang menyesuaikan regulasi yang telah ada untuk mencakup game dengan loot box.

Finlandia

Pada September 2022, Parlemen Finlandia mengajukan proposal untuk mengubah definisi "lotre" sehingga loot box berbayar masuk dalam kategori lotre. Dengan ini, Finlandia tampaknya ingin mengategorikan loot box sebagai judi. Hal ini menarik karena selama ini, banyak negara yang tidak menggunakan pendekatan ini untuk meregulasi loot box atau game gacha.

Spanyol

Di Juli 2022, Ministry of Consumer Affairs di Spanyol merilis rancangan regulasi terkait loot box. Berbeda dengan Finlandia yang mencoba untuk menyamakan loot box dengan judi, draf regulasi dari kementerian Spanyol ini akan berdiri sendiri, terpisah dari regulasi terkait judi yang telah ada. Namun, tanggung jawab untuk menegakkan regulasi ini akan tetap diserahkan pada badan pengawas judi.

Beberapa ketentuan dalam rancangan regulasi dari kementerian Spanyol antara lain:

  1. Semua orang yang hendak membeli loot box harus melakukan verifikasi identitas mereka di dunia nyata.
  2. Developer harus membatasi iklan dari loot box.
  3. Developer harus mengungkap persentase demi mendapatkan item/karakter di  loot box.
  4. Harga loot box di game ditunjukkan dalam Euro dan bukannya mata uang virtual.
  5. Game harus menunjukkan rekam jejak pembelian para pemain.
  6. Developer harus memberikan opsi pada pemain yang tidak ingin melakukan pembelian.
  7. Pemain diberikan kebebasan untuk menentukan batas spending dalam game.
  8. Game harus meminta pemain menentukan batasan uang yang mereka ingin habiskan.

Harga loot box harus ditampilkan dalam mata uang di dunia nyata dan bukannya mata uang virtual. | Sumber: Yahoo News

Australia

Australia Parliament membuat peraturan baru terkait game loot box pada November 2022. Peraturan tersebut bertujuan untuk membatasi agar gameloot box hanya bisa dimainkan oleh gamer berumur 18 tahun ke atas. Selain itu, parlemen juga meminta agar game dengan loot box memiliki label peringatan sendiri. Sayangnya, masih belum diketahui label seperti apa yang diinginkan oleh parlemen Australia.

Satu hal yang pasti, riset membuktikan bahwa label pada game, seperti ESRB dan PEGI, dapat disalahartikan dengan mudah. Selain itu, label juga kurang efektif untuk memberikan informasi pada konsumen akan bahaya dari loot box. Terakhir, label juga tidak dapat membantu konsumen untuk menentukan kebiasaan spending mereka dalam game.

Belanda

Pemerintah Belanda telah menunjukkan kepedulian akan game loot box sejak beberapa tahun lalu. Pada 2018, Netherlands Gambling Authority (NGA) menyatakan bahwa loot box yang kontennya memiliki nilai moneter atau bisa ditukar uang sama halnya dengan judi. Alhasil, beberapa game pun melarang pemain untuk saling bertukar rewards dari loot box. Namun, Electronic Arts enggan untuk melakukan hal itu di game-game FIFA. NGA pun membawa EA ke pengadilan. Pada 2020, District Court of the Hague memenangkan NGA. EA lalu mengajukan banding.

Pada akhirnya, di Maret 2022, EA berhasil menang dari NGA. Pengadilan administratif tertinggi di Belanda pun menyatakan bahwa Player Packs di FIFA -- yang serupa dengan loot box -- tidak melanggar peraturan judi. Keputusan ini diambil karena sebelum menentukan apakah loot box masuk dalam kategori "game of chance", pengadilan harus mempertimbangkan apakah mekanisme loot box itu sendiri bisa dianggap sebagai game mandiri, terpisah dari game utama.

Players Pack pada FIFA memiliki sistem serupa loot box. | Sumber: Goal

Masalahnya, kebanyakan loot box hanyalah fitur dalam game dan bukannya sesuatu yang berdiri mandiri. Dengan begitu, untuk mengklaim bahwa loot box merupakan judi, maka keseluruhan game harus memiliki mekanisme judi. Tapi, game yang menerapkan loot box sekalipun tetap merupakan game of skill: menang atau kalahnya pemain ditentukan oleh kemampuan gamer dan bukannya kebetulan. Alhasil, game dengan loot box tidak bisa dianggap judi.

Meskipun begitu, banyak perusahaan game yang memilih untuk berhati-hati dan menghilangkan mekanisme loot box saat mereka merilis game di Belanda. Walau, secara hukum, mereka tidak harus melakukan hal tersebut.

Belgia

Di 2018, Belgian Gaming Commission menyatakan bahwa semua loot box yang bisa dibeli dengan uang asli -- baik secara langsung atau pun tidak langsung, melalui mata uang dalam game -- merupakan judi. Dan untuk bisa menawarkan layanan judi, sebuah perusahaan harus mendapatkan lisensi dari pemerintah. Namun, perusahaan game tidak bisa mendapatkan lisensi ini karena loot box tidak diatur dalam regulasi yang ada.

Akhirnya, kebanyakan perusahaan game besar memutuskan untuk menghilangkan fitur loot box saat mereka merilis game di Belgia. Sementara sebagian perusahaan game lain memilih untuk tidak meluncurkan game mereka di Belgia sama sekali. Meskipun begitu, GamesIndustry menyebutkan, per Juni 2022, sebanyak 82% dari 100 game terpopuler di iPhone masih mengandung loot box ilegal. Hal ini menunjukkan, para gamers Belgia punya cara sendiri untuk mengakali regulasi pemerintah. Contohnya, dengan menggunakan VPN.

Terkait hal ini, Minister of Justice Belgia mengatakan, maraknya game dengan loot box ilegal di Belgia disebabkan karena pemerintah tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menegakkan larangan terkait loot box di game. Hal ini menjadi bukti bahwa melarang keberadaan loot box dalam game bukanlah tindakan yang efektif.

Inggris

Di Juli 2022, pemerintah Inggris merilis hasil konsultasi mereka terkait loot box. Mereka memutuskan untuk tidak memperluas pengertian judi sehingga menyertakan loot box berbayar. Sebagai gantinya, pemerintah Inggris menuntut industri game untuk meregulasi dirinya sendiri dengan lebih efektif. Ada beberapa hal yang pemerintah Inggris tuntut dari pelaku industri game.

Pembelian loot box oleh gamer di bawah umur harus disetujui oleh orang tua.

Pertama, perusahaan game harus memastikan bahwa semua pembelian loot box oleh gamers di bawah umur 18 tahun mendapatkan persetujuan dari orang tua mereka. Hal ini berarti, perusahaan game harus menetapkan sistem verifikasi umur yang mumpuni.

Tuntutan lain dari pemerintah Inggris adalah perusahaan game harus memberikan informasi transparan terkait loot box dan memberikan akses akan mekanisme kendali spending pada para pemain. Pemerintah Inggris juga akan mengungkap persyaratan spesifik lain pada 2023. Dan perusahaan-perusahaan game harus memenuhi ketentuan tersebut.

Sumber header: Wikipedia