Pentingnya Industri Telekomunikasi untuk Kembangkan Industri Game dan Esports

Tanpa jaringan internet yang memadai, industri game dan esports akan sulit tumbuh di Indonesia

Nilai dari industri game meroket selama pandemi COVID-19. Bahkan setelah pandemi COVID-19 mulai teratasi, industri game masih tumbuh, walau pertumbuhan itu melambat. Menurut Appsflyer, pada semester pertama 2021, total spending dari gamers Indonesia mencapai lebih dari Rp2.000 triliun. Biasanya, gamers di Tanah Air menghabiskan uang dalam game untuk membeli items, avatar, dan mata uang dalam game, seperti diamond atau coin.

Berkembangnya industri game membuat jenis game menjadi semakin beragam. Walau game single-player seperti The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom tetap populer, game multiplayer online -- seperti PUBG Mobile, Mobile Legends, dan Free Fire -- pun semakin digemari. Apalagi karena kebanyakan gamers di Indonesia memang mobile gamers. Popularitas game multiplayer online pun menelurkan industri baru: esports.

Popularitas game online dan esports menunjukkan betapa pentingnya industri telekomunikasi untuk ekosistem game dan esports di Indonesia. Karena, tanpa jaringan internet yang memadai, industri game dan esports tidak akan bisa tumbuh.

Industri game dan telekomunikasi tampaknya punya hubungan yang saling menguntungkan. Karena, baik AXIS maupun Tri mengaku, gaming merupakan salah satu kategori yang mengonsumsi data internet paling tinggi. Selain konsumsi data, gaming juga memberikan kontribusi lain pada bisnis perusahaan telekomunikasi, yaitu melalui In-App Purchase (IAP).

Perusahaan telekomunikasi punya peran penting dalam menumbuhkan industri game dan esports.

Sekarang, peran industri telekomunikasi tidak terbatas sebagai penyedia jaringan internet saja. Perusahaan-perusahaan telekomunikasi pun mulai aktif untuk mengadakan kompetisi esports. yang dapat memunculkan bibit atlet esports baru.

Sebagai contoh, melalui brand Tri, Indosat Ooredoo Hutchison bekerja sama dengan Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) dan platform esports mobile game, Garudaku, untuk mengadakan turnamen H3RO Esports. Tak hanya itu, mereka juga membuat platform gaming, IMGaming, melalui brand IM3.

AXIS, yang target pasarnya merupakan generasi muda di rentang umur 15-25 tahun, juga cukup aktif di dunia esports. Mereka sudah menjadi sponsor eksklusif EVOS selama lima tahun terakhir. Selain itu, mereka juga ikut mensponsori Piala Presiden Esports 2019 dan Piala Menpora Esports 2019.

Melihat pesatnya perkembangan industri game dan esports, tidak heran jika kedua industri itu menarik minat perusahaan dari berbagai sektor, mulai dari bidang fintech sampai Fast Moving Consumer Goods (FMCG).

DANA merupakan salah satu startup fintech yang serius dalam menjajaki pasar gamers dan fans esports. Selain menyediakan metode pembayaran untuk voucher game, DANA juga berkolaborasi dengan Goaman untuk membuat platform mobile casual esports. Tak hanya itu, mereka juga bekerja sama dengan ONIC Esports dan ikut serta dalam mengadakan kompetisi PUBG Mobile dan Lokapala.

Sumber header: ONE Esports