Siapa sih yang tidak mau menghemat baterai laptop-nya? Saya yakin semua orang, tanpa terkecuali, ingin bisa menggunakan laptop-nya lebih lama, baik dalam konteks pekerjaan maupun hiburan.
Selama ini, ada banyak tips dan trik soal menghemat baterai suatu perangkat. Yang paling umum adalah menurunkan tingkat kecerahan layar. Cara ini terbukti ampuh, tidak hanya untuk smartphone dan tablet, tetapi juga laptop.
Kendati demikian, rupanya ada cara yang jauh lebih sederhana lagi. Buat pengguna MacBook, cara tersebut adalah menggunakan browser bawaan sistem operasi. Bukan Chrome, bukan Firefox, melainkan Safari.
Gbatteries, perusahaan yang mengembangkan power bank untuk MacBook bernama Battery Box, baru-baru ini melakukan pengujian yang cukup intensif terkait signifikansi pemilihan browser terhadap daya tahan baterai MacBook. Tujuannya adalah melihat browser mana yang paling memboroskan baterai, dan mana yang bisa membantu meningkatkan daya tahan baterai.
Info menarik: Apple Lepas Varian Baru MacBook Pro 15 Inci dan iMac yang Lebih Terjangkau
Hasilnya? Terlepas dari popularitasnya, Chrome ternyata paling memboroskan baterai MacBook. Jaraknya pun terpaut cukup jauh dibanding Safari. Singkat cerita, kalau Anda menggunakan Safari, Anda bisa mendapatkan hingga 1 jam daya tahan baterai ekstra.
Safari sendiri sebenarnya bukan browser yang buruk. Chrome memang mempunyai segudang extension dengan bermacam fungsi, namun Safari pun juga demikian. Jadi, mengapa harus menggunakan browser lain kalau browser bawaan MacBook sendiri bisa membantu menghemat konsumsi baterai? Kecuali Anda memerlukan extension yang cuma ada di Chrome, barulah alasan tersebut saya nilai cukup kuat.
Kalau Anda tertarik melihat rincian hasil pengujian tim Gbatteries, silakan kunjungi langsung blog Battery Box. Di sana terdapat sejumlah tabel terkait konsumsi daya masing-masing browser ketika digunakan untuk aktivitas-aktivitas tertentu, seperti menulis email, mengakses media sosial sampai menonton video YouTube.
Gambar header: MacBook Air via Shutterstock.