Pendapatan Naik, Perusahaan Induk ESL Tetap Merugi

MTG masih mengalami kerugian walau pendapatan mereka naik sepanjang 2019

Modern Times Group mengumumkan laporan keuangan mereka. MTG adalah perusahaan Swedia yang membawahi penyelenggara turnamen esports ESL, perusahaan produksi konten esports DreamHack, mobile developer InnoGames, dan publisher Kongregate. Pemasukan MTG sepanjang 2019 mencapai SEK 4,2 miliar (sekitar Rp5,97 triliun), naik 20 persen dari 2018. Divisi gaming memberikan kontribusi paling besar dengan total pemasukan SEK 2,5 miliar (sekitar Rp3,55 triliun), naik 10 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, pemasukan dari divisi esports mencapai SEK 1,7 miliar (sekitar Rp2,4 triliun), naik 12,6 persen.

Sementara jika melihat performa MTG pada Q4 2019, pemasukan mereka naik 15 persen menjadi SEK 1,16 miliar (sekitar Rp1,6 triliun), divisi esports menyumbang sebesar SEK 516 juta (sekitar Rp733 miliar) dan divisi gaming menyumbang sebesar SEK 650 juta (sekitar Rp952,7 miliar). Pemasukan divisi esports naik 15 persen sementara pemasukan divisi gaming naik sebesar 17 persen. Sementara itu, total pendapatan MTG pada 2019 mencapai SEK 14,3 miliar (sekitar Rp20,3 triliun). Pada Maret 2019, MTG memisahkan diri dengan Nordic Entertainment Group (NENT). SMTG mendapatkan SEK 13,4 miliar (sekitar Rp19 triliun) dari pendistribusian ulang saham NENT Group. Inilah alasah mengapa pendapatan MTG pada 2019 melonjak tajam.

Sayangnya, meskipun pemasukan MTG naik pada 2019, tapi perusahaan masih mengalami kerugian sebesar SEK 458 juta (sekitar Rp650,8 miliar). Total kerugian yang mereka derita naik dari SEK 107 juta (sekitar Rp152 miliar) pada tahun 2018. Sementara jika melihat laporan keuangan per kuartal, kerugian yang MTG alami pada Q4 2019 naik lebih dari tiga kali lipat dari SEK 66 juta (sekitar Rp93,8 miliar) pada Q3 2019 menjadi SEK 207 juta (sekitar Rp294 miliar) pada Q4.

Sumber: Facebook

"Kami kini mencoba memasuki bisnis baru, sesuatu yang telah sering kami lakukan sepanjang sejarah perushaan," kata President dan CEO MTG, Jørgen Madsen Lindemann, seperti dikutip dari Game Industry. "Kami percaya, esports dan gaming akan menjadi hiburan di masa depan. Dan kami hanya bisa sukses jika kami bisa menyediakan produk dan inovasi yang relevan dan kreatif."

Lindemann juga membahas tentang rencana MTG untuk meluncurkan 9 game dengan 4 genre yang berbeda selama 2020. Dia menambahkan, MTG juga melihat bahwa ada beberapa bagian dari esports yang mengalami pertumbuhan. ""Karena kami memiliki beberapa hal yang mendorong pertumbuhan bisnis, ini memberikan MTG kesempatan untuk menjadi pemimpin di dunia esports dan memanfaatkan momentum di industri gaming -- sehingga kami bisa menyediakan produk berupa hiburan di masa depan."

Sepanjang Q4 2019, MTG melakukan sejumlah perubahan pada divisi esports mereka, menurut laporan The Esports Observer. Pada Oktober 2019, DreamHack bekerja sama dengan liga sepak bola Belanda Eredivise untuk menyelenggarakan EA SPORTS FIFA 20 League di Belanda dengan total hadiah EUR100 ribu. Pada Desember 2019, MTG merombak struktur manajemen DreamHack dan membuat entitas baru bernama DreamHack Sports Game. Peter Nørrelund ditunjuk sebagai CEO dari DreamHack Sports Game, sementara itu, Roger Lodewick dan Marcus Lindmark menjabat sebagai Co-CEO dari DreamHack.

Pada tahun lalu, MTG juga mengumumkan, mereka akan meninjau ulang divisi gaming mereka, termasuk investasi gaming yang mereka tanamkan melalui VC Fund. Mereka menyebutkan, proses ini masih berjalan. Sementara itu, pada Januari 2020, ESL mengumumkan bahwa diskusi mereka dengan platform streaming Tiongkok Huya dihentikan. Meskipun begitu, Lindemann mengatakan bahwa ESL tetap berencana untuk masuk ke pasar Tiongkok.