Popularitas Fortnite beberapa tahun lalu sempat menjadikan Fortnite meraih penghargaan The Game Award untuk game multiplayer terbaik di tahun 2018. Di tahun yang sama, Epic Games diketahui sukses meraup penghasilan sebesar US$5 miliar dari game battle royale-nya.
Pada tahun selanjutnya, Epic Games mengantongi pendapatan kotor sebesar US$3,7 miliar yang menjadikan Fortnite salah satu game free-to-play tersukses. Perlu diingat kembali bahwa angka-angka tersebut merupakan pendapatan kotor yang diperoleh dari Fortnite saja, belum termasuk unit bisnis lainnya seperti Rocket League, Unreal Engine, Epic Games Store, serta Fall Guys yang baru diakuisisi di bulan Maret lalu.
Anda dapat membaca laporan keuangan Epic Games di tahun 2018-19 secara lengkap di sini. Laporan keuangan Epic Games ini adalah kali pertama yang diungkap ke publik mengingat Epic Games bukanlah perusahaan publik.
Laporan keuangan internal Epic Games ini dipublikasikan untuk melengkapi berkas gugatan Epic Games di pengadilan Oakland, AS. Epic Games maju ke meja hijau untuk menggugat perusahaan manufaktur smartphone terkemuka asal California, AS, yaitu Apple.
Kasus ini bermula setelah Epic Games meluncurkan token digital sebagai cara pembayaran in-game dengan harga 10-20% lebih murah dibanding melalui platform Apple Store (yang memotong keuntungan Epic Games 30% dari setiap transaksi).
Akibatnya, Apple memutuskan untuk menghapus game Fortnite dari App Store. Tidak terima, Epic Games langsung menggugat Apple di pengadilan setempat. Hal ini menjadi fokus Epic Games lantaran perangkat iOS menyumbang 20% dari total 350 juta pemain Fortnite di seluruh dunia.
Lepasnya kontrol terhadap 20% pemainnya yang bermain di perangkat iOS akan berdampak besar terhadap penghasilan dari game battle royale terbesar di dunia ini. Dikutip dari dokumen resmi pengadilan, Fortnite mengantongi US$700 juta dari pemain ekosistem iOS di dua tahun terakhir.
Besarnya Fortnite di ekosistem gaming dan esports tercermin dari gelaran Fortnite World Cup 2019, yang menawarkan total hadiah sebesar US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun). Kyle “Bugha” Giersdorf adalah pemain yang berhasil jadi juara cabang solo, dan membawa pulang uang tunai sebesar US$3 juta. Bugha berhasil menjadi sorotan internasional, diundang di berbagai acara televisi, dan menjalin kerjasama dengan merek-merek besar di AS.