Dark
Light

Nintendo Ingin Para Pembajak Game Jera dengan Hukuman Berat

1 min read
June 9, 2022

Salah satu kasus besar yang melibatkan Nintendo di awal tahun ini, yaitu hukuman atas kepala dari sebuah grup pembajak game, mendapatkan detail lebih lanjut.

Terpidana kasus ini, yaitu Gary Bowser, mendapatkan hukuman dengan 40 bulan penjara dan denda sebesar USD4,5 juta (sekitar Rp65 miliar) pada bulan Februari lalu. Ia terbukti bersalah atas penjualan cheat dan hardware konsol Nintendo yang telah dimodifikasi, agar bisa memainkan berbagai game secara ilegal.

Dilansir dari Axios, Nintendo menyatakan bahwa kasus tersebut merupakan kasus yang sangat penting dan signifikan.

“Penjualan video games-lah yang sangat menopang Nintendo dan ekosistemnya, dan game-game inilah yang membawa senyum kepada orang-orang.” ungkap Ajay Singh selaku pengacara Nintendo. “Dengan alasan inilah, kami berupaya untuk mencegah game yang ada di ekosistem Nintendo dari aksi pencurian.”

Ia menegaskan bahwa kerugian yang dialami Nintendo dari Xecuter (kelompok pembajak yang dikepalai oleh Gary Bowser) berimbas juga terhadap Developer kecil game non-Nintendo, yang juga ikut dibajak.

Ajay Sigh juga menekankan komplain terhadap penggunaan cheat, yang tersedia dari peretasan. Penggunaan cheat akan menghalau pemain dan keluarga untuk bersenang-senang. Dengan adanya cheat, para orang tua tidak perlu menjelaskan kepada anak-anak mereka, mengapa orang-orang menggunakan cheat, mengapa terkadang ada game-game yang tidak adil, dikarenakan oknum yang menginginkan kemenangan yang tidak adil.

Kerugian yang dialami Nintendo dari kasus pembajakan dan peretasan ini diperkirakan mencapai USD65 juta (sekitar Rp942 miliar) dalam hampir satu dekade. Bahkan Nintendo harus mengeluarkan usaha dan resource lebih, untuk mengembangkan perangkat Nintendo Switch yang lebih aman, untuk mengantisipasi kasus seperti ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Hybrid.IDN (@hybrid.dojo)

Di sisi lain, Gary Bowser menyatakan bahwa hukuman penjara yang lama tidak akan menakut-nakuti para peretas. Ia mengaku bahwa terlalu banyak uang yang bisa dihasilkan dari aksi pembajakan, sehingga hukuman tadi menjadi tidak signifikan, dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan.

Robert Lasnik, hakim yang menangani peradilan tersebut, sempat bertanya kepada pihak Nintendo, mengenai apa yang harus dilakukan untuk meyakinkan masyarakat, bahwa tidak ada pamor dibalik tindakan pembajakan dan peretasan, seperti yang biasa digambarkan di acara televisi dan sinema.

“Tentu akan ada manfaat yang sangat besar, jika kita mampu memberikan edukasi yang lebih jauh kepada publik,” jawab Ajay Singh.

Daniel Hamiaz

Mulai menulis di tahun 2021. Seorang antusias dalam bidang e-sports dan industri game secara umum. Penggemar Single-Player Game.

Previous Story

Perempuan Menjadi Penggerak Baru bagi Industri Game di India

Next Story

Cadenverse Looks to Connect Indie Musicians with Gaming Market through NFTs

Latest from Blog

Don't Miss

Pengisi suara Mario, Charles Martinet

32 Tahun Jadi Pengisi Suara Mario, Charles Martinet Pensiun

Tidak banyak pengisi suara yang sangat ikonik yang sampai selalu
Game-Lawas-Terancam-Punah

Hampir 90% Dari Video Game Klasik Sangat ‘Terancam Punah’

Belum lama ini, saya menambahkan Miyoo Mini Plus ke wishlist.