Dark
Light

Pemasukan Tencent Games Tembus Rp392 Triliun, EA Tarik Karakter Maradona dari FIFA

3 mins read
March 28, 2022
EA Sports memutuskan untuk tidak menampilkan Diego di FIFA.

Ada beberapa berita menarik di dunia game pada minggu lalu. Salah satunya, EA Sports memutuskan untuk tidak menampilkan karakter Maradona dalam game FIFA karena masalah lisensi penggunaan gambar dari pesepak bola legendaris tersebut. Sementara itu, Tencent baru saja mengumumkan laporan keuangan mereka. Pemasukan dari divisi game pada 2021 masih naik. Pada minggu lalu, Netflix juga mengakuisisi developer game baru. Dan Red Door Digital dari Singapura mendapatkan kucuran dana untuk membuat blockchain game berkualitas tinggi.

EA Tak Tampilkan Maradona di FIFA karena Masalah Lisensi

Diego Maradona selalu menjadi salah satu tokoh legendaris yang tampil di seri FIFA milik EA Sports. Namun, minggu lalu, EA Sports mengumumkan bahwa mereka tidak akan menampilkan karakter dari pesepak bola Argentina itu karena masalah lisensi terkait hak cipta penggunaan gambar Maradona, yang meninggal pada 2020. Sejak saat itu, EA Sports menandatangani kontrak lisensi atas penggunaan gambar Maradona dengan Stefano Ceci, mantan agen Maradona. Namun, tahun lalu, hak atas penggunaan gambar Maradona tidak dipegang oleh Ceci.

EA Sports menarik Maradona dari FIFA. | Sumber: Talk Sport

Pihak yang sebenarnya memegang lisensi atas gambar Maradona adalah Matias Morla dan perusahaannya, Sattvica, menurut laporan Kotaku. Masalahnya, para anak perempuan Maradona merasa, Morla tidak seharusnya memiliki hak tersebut. Alhasil, selama dua tahun terakhir, Morla dan anak-anak perempuan Maradona tengah beradu di pengadilan.

Red Door Digital Dapat Rp71,8 Triliun untuk Buat Blockchain Game Berkualitas Tinggi

Red Door Digital baru saja mendapatkan kucuran dana sebesar US$5 juta (sekitar RP71,8 triliun) untuk membuat blockchain game berkualitas tinggi. Bermarkas di Singapura, Red Door Digital mempekerjakan developers yang pernah bekerja di Electronic Arts dan Tencent. Mereka mengungkap, misi mereka adalah menciptakan game web 3 yang menarik.

Pasalnya, sejauh ini, blockchain game yang menggunakan Nonfungible Token (NFT) cenderung memiliki gameplay yang sangat sederhana dengan model bisnis yang terlalu agresif. Alhasil, blockchain games mendapat banyak protes dari developer game dan gamers hardcore. Saat ini, Red Door Digital tengah mengembangkan tiga game. Salah satunya adalah Reign of Terror, yang hendak diluncurkan pada musim panas 2022. Reign of Terror adalah massively multiplayer online (MMO) game ber-genre cyberpunk. Setting waktu dari game itu adalah di masa depan, menurut laporan VentureBeat.

Channel Twitch Grandmaster Hikaru Nakamura Terkena Ban 

Channel Twitch dari Grandmaster Hikaru Nakamura terkena ban karena dia menampilkan potongan siaran dari Herschel “Guy” Beahm IV alias Dr Disrespect ketika dia bermain catur. Nakamura adalah salah satu pemain catur terbaik di dunia. Dia berhasil menjadi juara catur di Amerika Serikat sebanyak lima kali. Ketika dia berumur 10 tahun, dia menjadi warga AS termuda yang berhasil memenangkan International Master. Dia biasanya menggunakan channel Twitch untuk membahas tentang strategi catur.

Kabar baiknya, channel Twitch Nakamura hanya terkena ban selama tiga haru. Sayangnya, waktu banning ini bersamaan dengan digelarnya turnamen catur, FIDE Grand Prix. Menurut Kotaku, keputusan Twitch untuk mem-ban channel Nakamura tidak mengejutkan. Karena, hubungan antara Twitch dengan Dr Disrespect memang tidak baik.

Netflix Akuisisi Boss Fight Entertainment

Minggu lalu, Netflix mengakuisisi Boss Fight Entertainment, developer dari mobile game free-to-play Dungeon Boss. Dengan ini, Boss Fight Entertainment akan menjadi bagian dari tim pengembangan game internal Netflix. Meskipun begitu, Boss Fight Entertainment akan tetap beroperasi secara mandiri via tiga studio mereka, yang terletak di Allen, Austin, dan Seattle.

“Misi Boss Fight adalah untuk menyajikan pengalaman bermain game yang sederhana dan menyenangkan pada pemain kami, dimana pun mereka mau,” kata CEO Boss Fight, David Rippy, menurut laporan GamesIndustry. “Komitmen Netflix untuk membuat game dengan model subscription tanpa iklan memungkinkan developer game seperti kami untuk fokus dalam membuat game dengan gameplay yang menyenangkan tanpa harus khawatir akan model bisnis yang digunakan.”

2021, Pemasukan Divisi Game Tencent Capai Rp392,6 Triliun

Tencent baru saja mengeluarkan laporan keuangan mereka. Dari game, mereka mendapatkan pemasukan sebesar RMB174,3 miliar (sekitar Rp392,6 triliun). Gamers asal Tiongkok memberikan kontribusi sebesar 23% pada total pemasukan divisi game Tencent, mencapai RMB128,8 miliar (sekitar Rp290,1 triliun). Jika dibandingkan dengan tahun 2020, total pemasukan game domestik Tencent di tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 6%. Sementara itu, gamers internasional hanya menyumbangkan 8% dari total pemasukan divisi game, sebesar RMB45,5 miliar (sekitar Rp124,5 triliun). Meskipun begitu, pemasukan game dari pasar internasional mengalami kenaikan sebesar 31%.

Honor of Kings punya peran besar dalam pemasukan divisi game Tencent.

Divisi game dari Tencent memberikan kontribusi 31%, atau sekitar RMB 560,1 miliar (sekitar Rp1.261 triliun), pada total pemasukan perusahaan. Angka itu naik 16% dari tahun 2020. Sementara itu, laba operasional Tencent mencapai RMB 159,5 miliar (sekitar Rp359,2 triliun), naik 7% dar tahun 2020. Tencent menyebutkan, Honor of Kings memberikan kontribusi palilng besar pada pemasukan divisi game, begitu juga dengan League of Legends: Wild Rift dan Fight of the Golden Spatula, menurut laporan GamesIndustry.

Sumber header: Dexerto

Previous Story

Setelah Belasan Tahun Mengabdi, Pimpinan Amazon Games Putuskan Hengkang

Deepwoods---Eizper-Chain
Next Story

Versi Beta Eizper Chain Dirilis, Game Blockchain NFT Buatan Developer Lokal

Latest from Blog

Don't Miss

H3RO Land dari Bima+, Teman Mabar Anak Esports

Salah satu bentuk dukungan untuk perkembangan esports di tanah air

Pentingnya Industri Telekomunikasi untuk Kembangkan Industri Game dan Esports

Nilai dari industri game meroket selama pandemi COVID-19. Bahkan setelah