Dark
Light

Pelajaran dari Acara Net Impact: Indonesia Membutuhkan Lebih Banyak Clones!

1 min read
March 10, 2012

Setelah menghadiri konferensi Net Impact beberapa hari yang lalu, saya sampai pada sebuah kesimpulan yang didasari pada berbagai hal yang terjadi di emerging market seperti Vietnam, Thailand, dll, bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak clones/peniru. Orang-orang dari Rocket Internet sekarang mungkin sedang menertawakan saya, tapi izinkan saya menjelaskan lebih lanjut.

Saya melihat presentasi dari perusahaan gaming dari Vietnam, jejaring sosial dari Cina dan agensi iklan/portal dari Jepang yang juga membagikan pengalaman mereka menjalankan bisnis di pasar lokal mereka. Saya harus mengatakan jika saya sedikit iri dengan perusahaan-perusahaan ini yang menghasilkan jutaan dollar setiap bulan sebagai hasil dari bisnis model bisnis yang solid serta pasar yang sudah dapat dimonetisasi. Hal-hal ini yang masih kurang di Indonesia.

Tetapi, belajar dari semua presentasi yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan sukses ini, semuanya berjalan sesederhana membawa model bisnis yang berjalan di pasar lain dan melokalisasi layanannya untuk penggunakan di pasar lokal.

Ambil contoh VNG, perusahaan gaming asal Vietnam yang mendapatkan banyak uang dengan membuat game untuk pasar ponsel low-end di Vietnam. Perusahaan ini sangat lokal, mereka kemungkinan tidak akan memperluas cakupan usaha ke luar Vietnam namun mereka sangat mengerti bagaimana menjalankan bisnis di Vietnam dan melakukannya dengan baik.

Contoh lain adalah Sina-Weibo, dimulai sebagai layanan microbloging untuk pasar Cina kini mereka telah bertumbuh menjadi platform jejaring sosial yang lebih besar dari Twitter dalam hal ukuran pasar dan penghasilan. Lagi-lagi, meeka mengambil konsep microblogging dari Twitter dan melokalisasinya untuk pasar Cina, namun mereka juga mengembangkannya ke skala yang lebih besar! Kini Seina Weibo menghasilan uang dari iklan interaktf, game sosial (virtual items), pencarian real time, dan e-commerce. Sekarang, bahkan Twitter sekalipun masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Sina-Weibo.

Contoh layanan lokal yang cukup bagus adalah GantiBaju. Mengadopsi model yang telah berjalan, melokalisasinya dan berhasil mengembangkan bisnisnya.

Ternyata, kita membutuhkan lebih banyak peniru agar industri berjalan. Ya, saya telah mengatakannya. Tetapi satu hal yang sangat krusial yang saya akan tambahkan adalah tentang monetisasi. Kita butuh lebih banyak clones yang benar-benar menghasilkan uang! Kita membutuhkan clones yang dapat menjalankan bisnis dan menghasilkan pemasukan, bukan hanya karena menjalankan bisnis itu ‘keren’ tetapi karena memang diperlukan. Perusahaan yang saya lihat di acara Net Impact kemarin berusaha untuk mendapatkan apa yang ada di depan mata (low-hanging fruit) dan berusaha untuk menjualnya, ini yang membedakan mereka dengan pertumbuhan para clone yang ada di Indonesia saat ini.

Jadi kesimpulan dan pembelajaran yang saya dapat dari konferensi Net Impact, Indonesia membutuhkan lebih banyak clones yang bisa menghasilkan uang. Kepada orang-orang Rocket Internet, saya menyambut Anda untuk berbisnis di Indonesia.

[Sumber gambar]

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

5 Comments

  1. kalo bicara soal start-up, menurut saya memang pada dasarnya akan terbentuk sesuai tujuan awalnya. ada yg berupaya membuat sesuatu yg benar2 baru ato sekedar iseng (entah berguna ato tidak), ada yg berupaya menjawab masalah2 yg ada (dg ide baru ato recycle), ada pula yg bertujuan menghasilkan uang alias business oriented. Nah, bila tujuannya memang business oriented maka cara cloning tentunya jadi jalan yg paling enak utk dipilih. Meskipun clone tentu akan ada diferensiasi sesuai dengan target pasar yg dibidik. 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Calling All Hackers: NASA Hadirkan International Space Apps Challenge ke Indonesia

Next Story

Tinggalkan Jejak Digital di Seluruh Penjuru Kota dengan Harpoen

Latest from Blog

Don't Miss

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi
Bekerja di OPPO

Seperti Ini Pengalaman Bekerja Sebagai Trainer di OPPO Indonesia

Deni Suwasta sudah bekerja selama delapan tahun di OPPO Indonesia,