Setelah sekian lama mendominasi pasar kamera mirrorless full-frame, Sony di tahun 2019 ini bakal menghadapi dengan perlawanan yang cukup sengit dari rival-rival barunya. Salah satunya adalah Panasonic, yang baru saja meresmikan kamera mirrorless full-frame pertamanya, Lumix S1R dan S1, setelah mengungkap teaser-nya pada ajang Photokina 2018 lalu.
Seperti yang sudah kita ketahui sejak pengumuman perdananya, perbedaan antara Lumix S1R dan S1 mirip seperti Sony a7R dan a7. Lumix S1R adalah model yang benar-benar didedikasikan untuk fotografi dengan mengandalkan sensor full-frame 47,3 megapixel. Lumix S1 di sisi lain ‘hanya’ mengemas resolusi 24,2 megapixel pada sensor full-frame miliknya.
Meski demikian, Lumix S1 sebenarnya lebih superior perihal videografi. Kedua kamera memang sama-sama sanggup merekam video 4K 60 fps, akan tetapi Lumix S1R masih mengandalkan metode pixel binning, sementara Lumix S1 benar-benar memanfaatkan seluruh penampang sensornya. Kasusnya ini sama persis seperti di kubu Sony, di mana kalangan videografer lebih banyak yang memilih Sony a7 III ketimbang a7R III.
Perbedaan berikutnya terletak pada mode High Resolution yang ditawarkan kedua kamera: Lumix S1R dapat menghasilkan gambar beresolusi total 187 megapixel, sedangkan Lumix S1 cuma 96 megapixel. Kabar baiknya, perbedaan antara kedua kamera ini terhenti sampai di situ saja.
Selebihnya, baik Lumix S1R maupun S1 sama-sama merupakan kamera mirrorless full-frame yang sangat kapabel. Performanya pun cukup mumpuni, dengan kemampuan menjepret tanpa henti secepat 9 fps (atau 6 fps dengan continuous AF). Kalau resolusi bukanlah prioritas, pengguna dapat memanfaatkan mode 6K Photo untuk mengekstrak deretan foto beresolusi 18 megapixel dari jepretan dalam kecepatan 30 fps.
Sistem autofocus yang digunakan adalah DFD (Depth From Defocus) generasi terbaru, yang diklaim lebih lihai soal tracking berkat keterlibatan machine learning dalam mengidentifikasi subjek bergerak. Sistem image stabilization 5-axis juga merupakan fitur standar pada kedua kamera ini.
Terobosan lain yang diterapkan Panasonic datang dalam wujud viewfinder elektronik dengan panel OLED beresolusi 5,76 juta dot, resolusi tertinggi yang ada saat ini. Refresh rate-nya pun dapat dipilih antara 60 atau 120 fps, lalu di bawahnya masih ada layar sentuh 3 inci beresolusi 2,1 juta dot, yang sayangnya tidak sepenuhnya articulated, melainkan cuma dapat dimiringkan pada tiga poros.
Secara fisik, keduanya sama-sama mengusung sasis magnesium yang siap menerjang cuaca buruk. Dudukan lensa yang digunakan adalah L-Mount bikinan Leica, akan tetapi nantinya juga akan tersedia deretan lensa dari Panasonic sendiri maupun Sigma.
Lalu kapan Panasonic bakal memasarkannya? Awal April, dengan banderol $3.699 untuk Lumix S1R (body only) dan $2.499 untuk Lumix S1. Bundel bersama lensa baru 24-105mm f/4 juga tersedia seharga $4.599 (S1R) atau $3.399 (S1). Panasonic sepertinya cukup percaya diri dengan debut mereka di ranah full-frame kalau melihat banderol yang lebih tinggi ketimbang duo Sony a7R III dan a7 III.
Sumber: DPReview.