22 February 2022

by Galih

Gagal Akuisisi ARM, NVIDIA Kini Fokus pada Omniverse dan Komponen RTX 4000

CEO NVIDIA mengatakan tidak punya strategi baru untuk ke depannya.

Target besar NVIDIA untuk dapat mengakuisisi arsitektur ARM Limited dengan bujet $80 miliar memang harus berakhir dengan kegagalan beberapa hari yang lalu. Sang CEO Jensen Huang pun akhirnya hanya bisa mengatakan bahwa mereka telah memberikan usaha terbaiknya.

Jensen juga sebenarnya tidak terlalu khawatir karena NVIDIA sebenarnya masih memiliki perjanjian kontrak selama 20 tahun dengan ARM, lisensi yang tetap dapat digunakan oleh NVIDIA di dalam berbagai produknya mulai CPU, GPU, hingga DPU.

Hal ini membuat Jensen juga mengatakan bahwa perusahaannya tidak memiliki strategi baru apapun pasca kegagalan akusisi tersebut. Lewat wawancaranya dengan VentureBeat, Jensen juga mengatakan bahwa mereka tidak pernah selesai bekerja sama dengan ARM, sehingga strategi mereka tetaplah sama.

Dirinya juga mengatakan bahwa untuk sekarang dan ke depannya NVIDIA akan mengambil keuntungan dari tiga arsitektur populer yaitu X86, ARM, dan RISC-V untuk produk-produknya dan melihat arsitektur mana yang paling menguntungkan untuk setiap produk.

Image Credit: NVIDIA

Selain itu, NVIDIA juga disebut kini tengah berfokus pada pengembangan metaverse dan juga Omniverse. Untuk metaverse, NVIDIA kini tengah disibukkan dalam pembuatan kembaran digital dari bumi yang merupakan bagian dari simulasi Earth 2.

Simulasi terbesar ini nantinya disebut akan menggunakan AI dan superkomputer tercepat di dunia untuk mensimulasikan perubahan iklim serta bagaimana prediksi yang akan terjadi dalam berpuluh-puluh tahun ke depan.

Sedangkan Omniverse merupakan platform terbuka milik NVIDIA yang memungkinkan pengerjaan desain 3D dilakukan atau dipantau oleh lebih dari satu orang secara real-time. Sehingga kreator, desainer, peneliti, dan juga para engineer dapat mengerjakan proyek mereka bersama-sama.

Terakhir, NVIDIA juga disebut tengah berfokus untuk mulai mengamankan komponen-komponen yang diperlukan dalam produksi GPU RTX 4000 series. Dari data yang dilaporkan oleh Hardware Times, NVIDIA bahkan disebut telah menghabiskan dana sebanyak $9 miliar atau sekitar Rp 129 triliun untuk belanja komponen.

Langkah tersebut diambil untuk memastikan bahwa NVIDIA dapat memproduksi generasi baru GPU-nya yang untuk sekarang memiliki tiga model terkonfirmasi yaitu RTX 4070, RTX 4080, dan RTX 4090.

Para pelaku industri elektronik masih percaya bahwa kelangkaan komponen masih akan terjadi hingga 2023 mendatang. Sehingga kita hanya bisa berharap bahwa GPU RTX 4000 series ini nantinya tidak berakhir seperti penjualan GPU NVIDIA saat ini.