Dark
Light

NTT DATA Perluas Kehadiran di Indonesia dengan Pusat Data Baru

1 min read
May 17, 2024
NTT DATA Perluas Kehadiran di Indonesia dengan Pusat Data Baru

Penyedia layanan teknologi asal Jepang, NTT DATA, mengumumkan pembangunan fasilitas Pusat Data Jakarta 2 Annex (JKT2A) terbaru di Indonesia.

Proyek ini merupakan bagian dari rencana investasi perusahaan senilai lebih dari $10 miliar untuk mengembangkan pusat data di pasar-pasar utama dunia dari tahun 2023 hingga 2027.

Berlokasi di pusat Jakarta, JKT2A dijadwalkan selesai pada awal 2026. Dengan kapasitas 12MW beban IT kritis, fasilitas berlantai tujuh ini akan dilengkapi sistem pendinginan udara, langkah keamanan fisik yang ketat, dan beberapa sumber daya listrik demi memastikan keandalan maksimum.

“Peluncuran JKT2A yang baru ini menegaskan posisi kepemimpinan NTT di Indonesia, terutama dengan pertumbuhan jejak pusat data global kami yang bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar,” ucap Doug Adams, CEO dan Presiden Global Data Centers NTT Data, dalam siaran pers.

“Kami siap menyediakan desain fasilitas yang fleksibel agar klien dapat mencapai tujuan bisnis mereka,” imbuhnya.

JKT2A merupakan bagian dari kompleks Jakarta 2 yang memiliki jaringan luas dengan koneksi ke lebih dari 150 penyedia layanan telekomunikasi, internet, serat optik, serta cloud edges utama dan layanan keuangan digital.

Kompleks ini juga terhubung langsung ke Pusat Data Jakarta 3 yang lebih besar di Bekasi melalui beberapa koneksi serat.

Yasuhiro Kajiki, Presiden Direktur Global Data Centers Indonesia NTT DATA menyatakan pembangunan ini merupakan langkah signifikan untuk memenuhi permintaan klien yang terus tumbuh seiring penerapan solusi AI generasi berikutnya dan ekspansi interkoneksi.

“Dengan hadirnya kapasitas pusat data baru ini, kami tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak pada saat ini, tetapi juga membangun fondasi untuk kemajuan teknologi dan inovasi di masa depan,” ujarnya.

Dari segi konektivitas jaringan, JKT2A akan mencakup jaringan seperti Global IP Network (GIN) NTT, JKT-IX, APRICOT Submarine Cable, dan koneksi langsung dengan layanan cloud publik utama.

Kebijakan carrier-neutral memungkinkan klien memanfaatkan berbagai layanan jaringan. Ekosistem jaringan ini juga memfasilitasi rangkaian layanan ICT lengkap, termasuk cloud hybrid, manajemen jaringan, dan kolaborasi.

Indonesia, dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, mengalami lonjakan lalu lintas digital akibat pertumbuhan startup, transaksi elektronik, dan konsumsi konten digital. Hal ini menjadikan Indonesia salah satu pasar tercepat penyediaan ruang pusat data di kawasan Asia Tenggara.

Kompleks pusat data JKT2 dan JKT3 yang sudah beroperasi akan menawarkan opsi energi terbarukan 100% untuk klien, sejalan dengan target emisi bersih NTT DATA untuk memperoleh 100% energi terbarukan pada 2030.

Sejauh ini, NTT Global Data Centers telah mengoperasikan lebih dari 17 pusat data di tujuh negara Asia Pasifik dengan total 278MW beban IT kritis.

Perluasan kapasitas hingga 60MW juga telah direncanakan, sementara perusahaan juga membangun kompleks data center baru di Paris, berlin, Noida, dan Chennai.

Previous Story

Review Infinix Note 40 Pro 5G, Smartphone All Rounder Cakepnya Merata

Next Story

ASUS ROG Hadirkan ROG Tessen, Kontroler Portabel untuk Smartphone

Latest from Blog

Don't Miss

Ubisoft Ingin Ciptakan Game dengan Dunia yang Lebih Masif Lagi Menggunakan Bantuan Cloud

Assassin’s Creed Valhalla dan Far Cry 6 adalah dua contoh

Amazon Luncurkan Game Mirip Metaverse untuk Ajarkan Konsep-Konsep Dasar Cloud Computing

Perjalanan Amazon di industri pengembangan video game tidak bisa dibilang