Industri esports diperkirakan akan bernilai hampir US$3 miliar pada 2023. Saat ini, sumber pendapatan utama industri esports masih sponsorship. Memang, belakangan, semakin banyak perusahaan yang tak ada kaitannya dengan esports yang mulai tertarik untuk masuk ke ranah competitive gaming, mulai dari perusahaan makanan seperti Dua Kelinci, layanan keuangan seperti GoPay, sampai perusahaan otomotif seperti Audi. Salah satu alasan merek non-endemik tertarik untuk mendukung tim atau liga esports adalah karena audiens esports yang relatif muda. Honda, misalnya, mendukung liga League of Legends di kawasan Amerika Utara demi mendekatkan diri dengan kalangan milenial dan gen Z.
Selain umur penonton yang relatif muda, merek non-endemik menjadi tertarik untuk menjadi sponsor esports karena jumlah penonton esports yang terus naik. Jumlah audiens esports sangat dipengaruhi oleh ketersediaan konten. Sayangnya, membuat konten esports tidak mudah. CFO Activision Blizzard Dennis Durkin mengatakan, konten pertandingan esports harusnya dibuat sedemikian rupa sehingga orang awam sekalipun bisa memahami jalannya pertandingan. Ini mendorong NODWIN Gaming untuk bekerja sama dengan Blink untuk membuat AI yang dapat memilih momen terbaik dari sebuah pertandingan esports. Selain itu, AI ini juga akan dapat membuat potongan video yang menunjukkan highlight pertandingan dan menampilkan konten dalam banyak perspektif. Semua ini dapat dilakukan secara real-time sehingga video langsung bisa disiarkan pada penonton.
“Kami senang karena bisa bekerja sama dengan perusahaan sebesar Blink untuk memberikan konten berkualitas dan juga platform untuk berinteraksi pada komunitas esports,” kata CEO dan pendiri NODWIN Gaming, Akhsat Rathee, menurut laporan The Esports Observer. “Acara besar seperti PMCO dapat menghasilkan konten sampai ribuan jam dan Blink memungkinkan kami untuk mengakses momen terbaik dari turnamen tersebut secara real-time.” Memang, AI buatan NODWIN Gaming dan Blink ini akan digunakan untuk pertama kalinya dalam PUBG Mobile Open di India.
AI buatan NODWIN dan Blink ini akan memudahkan proses pembuatan video, baik untuk penyelenggara turnamen maupun streamer individual. Dengan bantuan AI ini, biaya untuk memproduksi bisa ditekan atau membuat proses membuat konten menjadi lebih cepat.
NODWIN Gaming adalah perusahaan asal India yang membuat konten untuk esports dan game, seperti Esports 360 dan The Cosplay Genie Show. Sementara Blink adalah perusahaan di bawah Amazon yang bergerak di bidang otomatisasi. Blink mengklaim, mreeka adalah perusahaan pertama yang menggabungkan teknologi AI, suara, dan visual untuk menganalisa turnamen esports secara real-time serta memilih momen paling menarik untuk disiarkan di platform streaming dan media sosial.