Dark
Light

Nicko Widjaja: Sudah Ada Beberapa Startup yang Bergabung dengan Program Indigo Fenox

1 min read
August 21, 2014

Indigo Fenox yang diinisiasi oleh Telkom adalah usahanya untuk meningkatkan standar inkubator yang dimiliki sekarang. Bekerja sama dengan Fenox Venture Capital (Fenox VC), Indigo Fenox akan dijalankan oleh Nicko Widjaja selaku Program Director. Dengan metode perekrutan yang tertutup, Nicko mengatakan saat ini mereka sudah merekrut sejumlah startup untuk bergabung. Indigo Fenox batch pertama akan dimulai bulan November 2014.

Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, ada beberapa hal yang menjadi titik berat perubahan program inkubator kali ini. Nicko menjelaskan bahwa setiap startup yang ingin mengikuti program ini harus mendapatkan referensi dari orang yang terlibat dalam program (“orang dalam”). Berdasarkan pengalaman Nicko yang sebelumnya pernah terlibat di grup investor Systec Group, startup yang berhasil selalu dia peroleh melalui referral, sedangkan yang dari kompetisi malah gagal. Menurut dia, kebanyakan startup yang memenangkan kompetisi dibangun untuk mendapatkan pendanaan, tapi tidak ada tindak lanjut untuk mengusahakannya berhasil.

Berikutnya Indigo Fenox akan memberlakukan speed dating antara lead mentor dan startup. Lead mentor bisa memilih dua startup yang disukai untuk dibimbing. Jika tidak ada yang cocok, tidak ada kewajiban untuk mentor ini memaksakan dirinya. Memang yang terbaik adalah adanya chemistry di antara kedua belah pihak supaya pengenalan pasar dan tantangannya menjadi lebih baik. Nantinya Nicko akan menerapkan sistem salary untuk mentor, mungkin dengan KPI tertentu, seperti layaknya konsultan.

Selain lead mentor, Indigo Fenox akan mendatangkan sejumlah mentor tamu dari Silicon Valley melalui kerja samanya dengan Fenox VC. Untuk setiap batch yang terdiri atas empat bulan, mereka akan mendatangkan 3-4 mentor tamu selama masing-masing satu minggu.

Startup terbaik, berdasarkan metrik tertentu, akan dikirim ke Silicon Valley dalam immersion program selama dua minggu untuk memperoleh kesempatan sesi one-on-one dengan orang-orang di sana. Jika berhasil mengusahakan bridge funding untuk startup tersebut, terbuka kesempatan bagi mereka untuk tinggal satu tahun di sana dan berusaha memperoleh pendanaan di Silicon Valley.

Tak cuma soal startup-nya, Indigo Fenox juga akan berisi resident VC, yaitu orang-orang yang belajar untuk menjadi investor. Mereka akan membantu startup ini untuk meraih pendanaan, terutama dari angel investor. Ada empat orang yang akan bertindak selaku resident VC dalam program Indigo Fenox, termasuk yang berasal dari Fenox VC.

Meskipun baru diinisiasi, Indigo Fenox sudah bergerak cepat dalam merekrut startup. Nicko menyebutkan sudah ada sejumlah startup yang setuju bergabung dengan Indigo Fenox batch pertama. Mereka adalah Banting, Logbook, Akunting Mudah, Jarvis Store, Cerita Perut, dan Next Gig. Next Gig dideskripsikan sebagai suatu online marketplace untuk band musik, yang kami asumsikan belum resmi bisa digunakan untuk publik. Nantinya, menurut Nicko, Indigo Fenox idealnya akan merekrut 30-40 startup per tahunnya.

Previous Story

Empat Kota Besar di Indonesia Hadir di Rangkaian Gambar Google Street View

Next Story

Pendaftaran Indonesia Next App Akan Berakhir, Segera Daftarkan Konsep Aplikasi Anda!

Latest from Blog

Don't Miss

Dampak AI Pada Transformasi Bisnis di Indonesia: TELKOM, BUMA, dan DANA Berbagi Pengalaman

Sadar akan potensi besar yang ada pada teknologi AI ini,
Telkom Metaverse MetaNesia

Telkom Luncurkan Platform Metaverse MetaNesia, Apa Saja Fitur-Fiturnya?

Di titik ini, kita tidak perlu kaget melihat ada banyak