Dark
Light

Nasib PlayStation Vita di Masa Depan Kurang Meyakinkan

1 min read
July 14, 2014

Dengan platform PlayStation Vita, Sony mencoba untuk menandingi Nintendo yang masih menjadi raja di lini handheld console berkat 3DS mereka. Tapi mereka juga sadar bahwa kompetisi semakin ketat dengan menjamurnya berbagai judul game mobile berkualitas yang hadir di smartphone dan tablet.

Berbincang-bincang dengan IGN dalam ajang Develop Conference yang diadakan di kota Brighton, Inggris, Andrew House selaku presiden Sony Computer Entertainment mencoba merespon kekhawatiran khalayak akan masa depan Vita sebagai platform game blockbuster dan rumah dari judul-judul franchise besar.

Berdasarkan penjelasan House, PlayStation Vita masih memiliki cengkraman yang kuat di pasar Jepang dengan banyaknya gamer handheld di sana. Namun ia juga menyadari bahwa apa yang terjadi di Jepang tidak mewakilkan dinamisme pasar di negara lain. House menyebutkan bahwa terdapat tren yang mulai menguat di kalangan pemilik Vita: Remote Play.

 

Info menarik: Penjualan PS3, PS4 dan Vita Melewati 100 Juta Unit, Sony Akan Terapkan Program Early Access

 

“Saya pikir [fitur] Remote Play masih berada di tahap awal kelahirannya, dan menurut saya kita harus lebih memahaminya. Kami tahu ada banyak pemilik PS Vita yang memanfaatkan dan menggunakan Remote Play, serta mendapatkan pengalaman yang memuaskan. Hal itu juga mengubah dinamika [console handheld ini],” ungkap House.

Sang presiden SCE melanjutkan, “Jika Anda dapat mengakses konten PlayStation 4 melalui PlayStation Vita, apakah itu akan menghilangkan kebutuhan terhadap judul-judul permainan blockbuster eksklusif di platform handheld tersebut?”

Hal di atas adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Untuk Anda yang belum tahu, Remote Play ialah kemampuan untuk menikmati permainan home console PlayStation melalui platform handheld mereka. Pada bulan Juni 2013, Sony mengumumkan bahwa semua permainan PlayStation 4 akan kompatibel dengan PS Vita via Remote Play – kecuali beberapa judul yang mengharuskan penggunaan kamera PlayStation Eye.

 

Info menarik: The Witcher Battle Arena, MOBA Persembahan CD Projekt Red Untuk Gamer Mobile

 

Sebelumnya Sony pernah merilis beberapa game eksklusif dari franchise besar mereka untuk Vita, seperti Uncharted. Berbeda dari Nintendo, Sony memiliki harapan besar pada developer third-party untuk mengembangkan permainan mereka di platform itu. Dan kini permainan eksklusif untuk Vita besutan sang produsen sendiri semakin jarang diumumkan.

Console handheld Sony tersebut perlahan-lahan berubah dari fungsi tradisional menjadi medium untuk streaming game dan juga lahan yang potensial bagi permainan independen. Walaupun Vita berjuang keras untuk masuk ke dalam beberapa wilayah, Sony mengklaim bahwa versi terbaru PS Vita Slim memiliki jumlah permintaan yang cukup tinggi.

Berbeda dari belahan dunia lain, Sony mengaku bahwa penjualan PlayStation 4 di Jepang mulai melambat. Menurut House, alasan penurunan tersebut berkaitan dengan minimnya konten lokal buatan para developer dan publisher di negara itu, walaupun terdapat antusiasme yang tinggi dari mereka. “Menurut saya, hal ini hanya bersifat sementara,” komentarnya.

Berdasarkan data minggu lalu, PlayStation Vita terjual sebanyak 18.438 unit (dan 22.192 di minggu sebelumnya). Lalu PlayStation 4 hanya terjual 7.876 unit, disusul PlayStation 3 dengan 7.511 unit.

Sumber IGN. Sumber lain: Eurogamer. Gambar header: PlayStation.com.

Previous Story

Carmudi Launches Mobile App for Android

Next Story

Harga Turun, Penjualan Microsoft Xbox One Menguat

Latest from Blog

Don't Miss

Kamera-Mirrorless-Flagship-Sony-A1-II-Diperkenalkan,-Ini-Fitur-Unggulannya

Kamera Mirrorless Flagship Sony A1 II Diperkenalkan, Ini Fitur Unggulannya

Sony telah mengumumkan kamera mirrorless flagship terbarunya, Sony A1 II,

Realme 13 Pro Series 5G Segera Hadir di Indonesia, Usung Dual Sony Lenses

Realme kembali ingin mencuri perhatian anak muda dengan menghadirkan gebrakan