Dark
Light

Harga Turun, Penjualan Microsoft Xbox One Menguat

1 min read
July 14, 2014

Selain dari beberapa keputusan marketing yang diterima secara kurang positif oleh calon konsumen, alasan mengapa Xbox One kalah unggul dari PlayStation 4 adalah penawaran harganya. Saat pertama kali diluncurkan, Microsoft seakan-akan memaksa khalayak untuk turut membeli Kinect. Mereka sadar, strategi pemasaran tersebut harus segera diubah.

Akhirnya Microsoft memutuskan untuk merilis dua versi Xbox One: satu tipe dengan Kinect 2.0 yang dibanderol dengan harga lama, yaitu US$ 499; dan varian tanpa Kinect yang ditawarkan seharga US$ 399 – setara dengan PlayStation 4. Ternyata potongan sebesar US$ 100 dolar ini terbukti memberikan dampak positif bagi Microsoft, mereka mengumumkan bahwa penjualan Xbox One kembali menguat.

Pada bulan April 2014 lalu, PlayStation 4 unggul dengan angka penjualan melewati tujuh juta unit. Sedangkan Microsoft yang terlihat ‘malu-malu’ akhirnya menginformasikan penjualan console next-gen mereka ini hampir menyentuh angka lima juta. Dua juta unit sendiri bukanlah jumlah yang kecil, tapi penjualan yang meningkat memberikan semangat tersendiri bagi Microsoft.

 

Info menarik: Microsoft Kinect for Windows v2 Akan Tersedia Minggu Depan

 

“Momentum telah meningkat pesat dalam beberapa minggu dan bulan ke belakang, kami sangat gembira dengan hal itu,” ujar Xbox Marketing Director, Harvey Eagle, pada Trusted Reviews. “Dan yang saya maksudkan di sini adalah momentum penjualan hardware.” Sayangnya Eagle belum menyebutkan seberapa banyak unit Xbox One yang terjual semenjak bulan April.

Microsoft dahulu pernah mengumumkan bahwa Kinect adalah periferal kontrol wajib untuk Xbox One. Tanpanya, home console itu tidak bisa berfungsi dengan baik. Microsoft telah menginvestasikan banyak waktu dan uang demi mengembangkan teknologi canggih baru dalam Kinect 2.0. Pendekatan ini mereka gunakan untuk bersaing dengan PS4, yang mengusung fungsi tradisional dalam penyajian game: optimalisasi, performa dan grafis.

Ternyata langkah ini bukanlah cara terbaik untuk menggaet konsumen. Semenjak saat itu Microsoft berusaha untuk mengurangi fokus pada periferal kontrol canggih tersebut, dan menitikberatkan pada hal dasar yang diminta oleh konsumen, yaitu platform gaming yang bisa menjalankan permainan dengan baik. Menariknya, tanpa Kinect, Xbox One mendapatkan peningkatan performa kartu grafis sebesar kurang lebih 10 persen.

 

Info menarik: Microsoft Akan Mengakhiri Dukungan Mainstream Pada Windows 7 Awal Tahun Depan

 

Microsoft membuat sebuah pernyataan,”Permainan-permainan yang disajikan Xbox One menawarkan visual yang cantik, gameplay yang kaya, dan fitur yang canggih. Para developer diberikan keleluasaan dalam memanfaatkan performa GPU tambahan untuk mengembangkan permainan mereka. Kami telah mulai bekerja sama dengan developer dan berdiskusi tentang bagaimana mereka mengoptimalkan beberapa perubahan yang ada.”

Perlu Anda ketahui bahwa baik Xbox One dan PlayStation 4 ditenagai oleh system-on-chip APU delapan-core dengan microarsitektur rendah daya listrik yang serupa buatan AMD, yaitu Jaguar. Chip milik PlayStation 4 sedikit lebih cepat dibandingkan Xbox One.

Kini kita tinggal menunggu perilisan resmi Xbox One untuk pasar yang lebih luas, termasuk Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Dengan begitu, gamer akan mendapatkan dukungan layanan penuh dari Microsoft.

Via Ubergizmo. Gambar header: Xbox.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Nasib PlayStation Vita di Masa Depan Kurang Meyakinkan

Next Story

Ezy Travel Tumbuh Pesat dengan Layanan Call Center 24 Jam

Latest from Blog

Don't Miss

Microsoft 365 Copilot Kini Sudah Mendukung Bahasa Indonesia

Microsoft mengumumkan bahwa Microsoft 365 Copilot kini mendukung penggunaan dalam
Kemkomdigi-dan-Microsoft-Umumkan-ElevAIte-Indonesia,-Ini-5-Pilar-Utamanya

Kemkomdigi dan Microsoft Umumkan ElevAIte Indonesia, Ini 5 Pilar Utamanya

Indonesia tengah memasuki era baru yang ditandai oleh pesatnya perkembangan