Dark
Light

Meninjau Kesuksesan Mobile Gaming di Singapura dan Malaysia

1 min read
August 7, 2020

Perkembangan mobile gaming dan esports di region Asia Tenggara tergolong cepat dan signifikan. Hal itu dapat terlihat dari menggeliatnya industri gaming dan esports dan perputaran uang yang cukup cepat di beberapa tahun terakhir. Tidak hanya dari sisi bisnis, secara umum region Asia tenggara memiliki populasi yang padat sebuah potensi yang tidak bisa dipandang remeh.

Sejenak kita dapat menilik bagaimana keadaan lanskap gaming dan esports dari Malaysia dan Singapura. Sejauh ini menurut data yang dilansir oleh Niko Partners, Mobile Legends masih menjadi judul game yang memimpin di antara beberapa judul game lainnya dari sisi user. Di peringkat berikutnya barulah judul game PUBG Mobile dan Free Fire mengikuti menjadi game terlaris.

via: Nikopartners
via: Nikopartners

Tidak dapat dipungkiri bahwa sejauh ini Malaysia dan Singapura adalah prototipe dari negara Asia Tenggara, yang memiliki keadaan ekonomi dan infrastruktur yang stabil dan memadai. Secara umum di region Asia Tenggara daya beli kelas menengah tengah merangkak meningkat dan memiliki daya beli yang tinggi, yang kemudian digunakan untuk belanja beragam produk gaming dan esports.

Industri gaming dan esports sekarang masih menjadi kue dengan potongan yang menarik bagi bisnis lainnya, dan tentu saja bisnis telekomunikasi. Kegiatan gaming dan esports sama saja mobil tanpa bahan bakar ketika tidak terhubung ke internet sama sekali. Di Malaysia tercatat 93% pengguna internetnya beraktivitas dari smartphone mereka. Hal ini menunjukkan tingkat penggunaan, dan penetrasi internet yang tinggi di Malaysia.

Di sisi lain perusahaan besar seperti Yoodo dan Singtel menjalankan inisiatif langsung dalam membentuk fondasi ekosistem esports mereka. Yoodo sebagai salah satu operator telekomunikasi di Malaysia memberikan layanan paket data khusus untuk game PUBG Mobile, bahkan turut memiliki tim esports Yoodo Gank di divisi PUBG Mobile. Di Singapura Singtel menjalankan insisatif menjalankan platform kompetisi esports baik untuk tim profesional dan juga tim amatir yang mencoba bertanding dengan lebih serius.

Top Gaming Site di Indonesia per Mei 2020 | via: comscore
Top Gaming Site di Indonesia per Mei 2020 | via: comscore

Berkaca dari beberapa fakta di atas Indonesia tentu saja masih berpeluang besar untuk tidak sekadar menjadi pasar bagi kegiatan gaming dan esports, tetapi juga menjadi hub bagi kegiatan esports di Asia Tenggara. Tercatat dalam survei yang dilakukan oleh Comscore, aktivitas gaming dan esports di Indonesia justru mengalami tren yang meningkat.

Terlepas dari keadaan saat ini, Indonesia hanya memerlukan sedikit kesabaran agar industri gaming dan esports lokal mendapatkan pertumbuhan yang signifikan dan mendapat perhatian lebih serius dari sisi infrastruktur dan penyelenggaraan bisnis.

 

Previous Story

Tyler “Ninja” Blevins Muncul Kembali di Platform Streaming Twitch

Next Story

OPPO Reno4 dan OPPO Watch Resmi Diluncurkan di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Erajaya Digital Adakan Turnamen Esports Berhadiah Ratusan Juta Rupiah

Dukungan Erajaya Digital terhadap industri esports Indonesia kini memasuki tahun

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan