Mengenang Reckful, Voyboy Galang Donasi untuk Organisasi Pencegahan Bunuh Diri

Voyboy berhasil mengumpulkan dana sebesar US$40 ribu

Mantan pemain League of Legends profesional dan streamer Twitch, Joedat "Voyboy" Esfahani mengadakan siaran langsung selama 24 jam untuk menggalang dana yang akan didonasikan ke American Foundation for Suicide Prevention (AFSP).

Voyboy melakukan hal ini untuk mengenang Byron “Reckful” Bernstein, yang meninggal karena bunuh diri pada minggu lalu. Pada awalnya, Voyboy memasang target untuk mengumpulkan dana sebesar US$25 ribu. Dia berhasil memenuhi target tersebut setelah dia melakukan streaming selama 15 jam. Pada akhirnya, total dana yang dia dapatkan mencapai lebih dari US$35 ribu. Dia lalu memberikan donasi sebesar US$5 ribu sehingga total donasi yang dia berikan mencapai US$40 ribu, menurut laporan Dot Esports.

AFSP adalah organisasi yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan mental. Mereka juga aktif dalam pencegahan bunuh diri. Tak hanya itu, mereka juga mendukung penyintas usaha bunuh diri atau orang-orang terdekat dari korban bunuh diri.

Sama seperti Voyboy, Reckful adalah seorang streamer di Twitch. Dia meninggal karena bunuh diri saat dia berumur 31 tahun. Dia dikenal berkat konten World of Warcraft yang dia unggah ke Twitch. Di platform tersebut, dia memiliki 936 ribu pengikut. Belum lama ini, dia juga mencoba untuk membuat game sendiri, yang dinamai Everland. Rencananya, game tersebut akan diluncurkan pada tahun ini. Pada Januari 2020, dia sempat mengunggah video ke YouTube, membahas tentang depresi yang dialami.

"Byron adalah seseorang yang bersedia bercerita tentang masalah yang dia alami untuk membuka ruang diskusi bagi orang lain," kata Twitch dalam pernyataan resmi, seperti yang dikutip dari BBC. "Kita harus mengakui bahwa ada stigma akan masalah kesehatan mental. Hal ini sering membuat orang-orang enggan untuk mencari bantuan profesional dalam mengatasi masalah mental yang mereka alami."

Di dunia esports, kekuatan mental seorang atlet profesional sangat penting. Pasalnya, para pemain profesional menghadapi tekanan mental yang sama seperti atlet Olimpiade. Karena itu, jangan heran jika ada organisasi esports yang mempekerjakan psikolog untuk mendukung para atlet mereka.

Sumber header: Twin Galaxies