March Capital baru saja meluncurkan March Gaming Fund, yang akan menyediakan dana sebesar US$60 juta (sekitar Rp885 miliar) untuk ditanamkan ke startup gaming. March Gaming Fund akan dipimpin oleh Managing Director Gregory Milken, yang telah bertanggung jawab atas investasi March Capital di perusahaan-perusahaan game sejak 2014. March Gaming Fund akan fokus untuk mendanai startup gaming dengan memberikan mereka pendanaan tahap awal atau seri A.
Tidak heran jika March Capital tertarik untuk mendukung startup gaming, mengingat industri game diperkirakan akan bernilai US$159 miliar (sekitar Rp2.346 triliun) pada tahun ini. Sementara itu, jumlah pemain mobile game diduga akan mencapai 2,6 miliar orang pada 2020. Tak hanya itu, selama pandemi, indsutri game merupakan salah satu industri yang justru berkembang.
March Gaming Fund akan memberikan pendanaan sebanyak 12-15 kali pada startup yang tertarik untuk mengembangkan teknologi, infrastruktur, dan konten gaming. Masing-masing pendanaan akan bernilai sekitar US$500 ribu (sekitar Rp7,4 miliar) sampai US$3 juta (sekitar Rp44,3 miliar). Selain memberikan dana, March Gaming Fund juga akan membantu startup untuk mengembangkan relasi mereka.
Sejauh ini, March Capital telah menanamkan investasi di beberapa perusahaan gaming, seperti Genvid Technologies, Immortals Gaming Club, Nifty Games, Knock Knock, dan Dorian.
Gregory sendiri memiliki pengalaman dalam memberikan modal untuk perusahaan gaming, menurut laporan GamesBeat. Sebelum ini, dia telah berinvestasi di Small Giant Games. Zynga kemudian mengakuisisi 80 persen saham startup dengan nilai US$560 juta (sekitar Rp8,3 triliun). Meskipun begitu, di March Gaming Fund, Gregory juga didampingi oleh rekan-rekan yang punya pengalaman dalam menanamkan investasi di startup atau perusahaan besar.
Gregory mengaku bahwa dia tertarik untuk menanamkan investasi di perusahaan yang membuat mobile game dan game PC. Namun, dia tak terlalu berminat dengan pengembangan game konsol. Pasalnya, membuat game konsol memakan biaya yang lebih besar. Selain dunia gaming, Gregory juga tertarik dengan esports. Dia telah menanamkan modal Immortals Gaming Club. Meskipun begitu, dia merasa, industri gaming memiliki nilai yang jauh lebih besar daripada industri esports.
“Kami tertarik dengan infrastruktur streaming,” kata Gregory, dikutip dari GamesBeat. “Namun, saya tidak terlalu tertarik dengan bisnis yang melibatkan influencer karena bisnis itu lebih menyerupai manajemen talenta.” Selain itu, March Capital juga berusaha untuk tidak melibatkan diri dalam segmen tertentu dalam gaming, seperti virtual reality.