Bank Mandiri melalui anak usahanya Mandiri Capital Indonesia (MCI) memberikan akses aplikasi gratis kepada pelaku UMKM lewat platform StartupBerbagi. Seluruh aplikasi bisnis dan keuangan yang ada di dalam kanal tersebut dapat diunduh secara gratis, hasil kolaborasi MCI dengan startup binaannya yang sebelumnya sudah tergabung di inkubator.
Semangat yang ingin disampaikan dari kehadiran platform ini adalah MCI ingin memfasilitasi UMKM yang belum digital dan ingin ‘go digital’ dengan membantu menyediakan web hosting, app building, services, dan lainnya. Yang menyediakan jasa tersebut adalah startup yang tergabung dalam program inkubator Mandiri.
Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan StartupBerbagi diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan bisnis UMKM di Tanah Air, agar makin memiliki daya saing baik di ranah nasional maupun regional.
“Inisiatif ini juga sejalan dengan tren inovasi digital yang telah mengubah perilaku masyarakat dalam mendapatkan solusi atas permasalahan sehari-hari, termasuk pelaku UMKM. Kami pun menyadari bahwa inovasi digital merupakan solusi efektif untuk pengembangan UMKM,” ucapnya.
Dari total startup binaan MCI yang sudah masuk ke inkubator, sebenarnya ada 14 startup. Namun hanya sembilan yang terpilih untuk masuk ke dalam StartupBerbagi. Beberapa di antaranya Konektifa, Folio, Atom, Taxies, PickPack, DompetSehat, Mikrobiz, IDCloudHost,dan Erz4p.
“Tidak semua startup binaan kami berpartisipasi dalam program CSR ini karena beda-beda offering, kapasitas, dan lain hal. Tiap enam bulan akan ada batch baru, jika waktu sudah habis akan ada batch berikutnya,” terang CEO MCI Eddi Danusaputro.
Pelaku UMKM dapat mengakses layanan fintech ataupun aplikasi bisnis lainnya melalui StartupBerbagi. Aplikasi yang dapat dimanfaatkan, misalnya Erzap untuk pembuatan laporan keuangan yang komprehensif, PickPack untuk layanan distribusi barang, Folio untuk inventori produk dan jaringan point-of-sale berbasis cloud. Atau Atom untuk pembuatan aplikasi penjualan produk dan layanan secara sederhana.
Untuk tahap awal, akses ke platform ini akan diberikan kepada 100 ribu pelaku UKM. Adapun dari segi potensi UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital jumlahnya mencapai 60 juta UMKM di Indonesia.
Mengacu laporan terkini Deloitte, sekitar 36% UMKM di Indonesia sama sekali belum menggunakan teknologi internet. 30% UMKM sudah memiliki pemahaman dasar tentang akses internet, lalu 18% UMKM mengaku sudah menggunakan media sosial. Namun, hanya 9% UMKM yang sudah capai level mahir berjualan melalui layanan e-commerce.
“Lewat platform ini, MCI ingin memberikan kontribusi yang lebih baik untuk bangun ekosistem digital di Indonesia,” pungkas Eddi.