Dahulu, HTC pernah menjadi kompetitor yang disegani oleh nama-nama seperti Apple dan Samsung. Namun seiring berjalannya waktu, HTC mulai kehilangan genggamannya. Setelah One X, mereka tampak terombang-ambing. HTC-pun dihadapi pilihan mendesak: menggunakan formula yang sama, atau nekad merombaknya dan menghadirkan sesuatu yang baru.
Akhirnya HTC mendapatkan apa yang mereka inginkan saat HTC One dirilis tahun lalu. Berkat desain, performa, teknologi layar serta suara, handset ini mendapatkan banyak penghargaan dari kritik. HTC One terpilih sebagai Perangkat Mobile Terbaik oleh GSM Association dalam ajang MWC 2013, dan kembali dianugerahkan sebagai smartphone terbaik di 2013 dalam event yang sama pada tahun selanjutnya.
Sekitar lima juta unit telah terjual dalam waktu dua bulan, HTC One ialah salah satu handset high-end tersukses yang pernah mereka buat. Walau peluncurannya berjalan mulus, HTC One dihadang masalah pada rantai distribusi, dan dianggap gagal secara komersial. HTC mengambil langkah nekad dan menggunakan momentum tersebut untuk kembali mengenalkan versi update-nya di tahun 2014.
Setelah bocoran dan rumor, akhirnya perangkat tersebut muncul resmi dalam konfrensi pers yang diadakan secara serentak di kota London dan New York pada bulan Maret, diusung dengan nama HTC One (M8) – atau all-new HTC One. Dan berselang tiga bulan kemudian, HTC One (M8) akhirnya tiba di Indonesia.
Info menarik: Muncul di Situs HTC Cina, HTC One E8 Alias HTC One M8 Ace Segera Rilis?
Untuk konsumen di Indonesia, HTC One (M8) hadir dalam warna kelabu ‘Gunmetal Gray’ dan putih keperakan ‘Glacial Silver’. Ia dibuat dengan desain chassis unibody dengan material logam ‘eksotis’ kombinasi aluminium composite dan silikon cair. Bagian belakangnya dibuat melengkung sehingga body yang cukup tipis terlihat lebih ramping. Dan di depannya, Anda mendapatkan layar 1080p berukuran lima-inci.
Sebagai produk flagship, HTC One (M8) dibekali hardware-hardware canggih teranyar: chipset quad-core Qualcomm Snapdragon 801, GPU Adreno 330, RAM sebesar 2GB, memori internal 16GB dan mendukung ekspansi dengan menggunakan microSD hingga 128GB. HTC juga mencoba memanjakan Anda dengan sistem operasi Android terbaru versi 4.4.2 KitKat.
Namun performa hardware bukanlah satu-satunya senjata andalan HTC. Handset ini telah dibekali dengan berbagai macam fitur dan teknologi eksklusif yang diracik oleh produsen asal Taiwan tersebut. Dan fitur-fitur inilah yang diklaim membuatnya berbeda dengan smartphone sekelas, serta menjustifikasi harganya.
Info menarik: Blibli Mulai Buka Pre-Order HTC One M8
Satu dari beberapa kemampuan yang HTC banggakan adalah kamera dalam One (M8). Perangkat ini merupakan smartphone pertama di dunia yang menggunakan Duo Camera. Seperti Lumia 1080, kemampuan kamera HTC One (M8) kian mendekati teknologi kamera profesional. Dengan kamera ganda, hasil gambar lebih detail dan handset ini seolah-olah mampu membaca bidang tiga dimensi.
Kemampuannya ini memungkinkan Anda menggunakan fitur UFocus, dimana pengguna bisa menentukan fokus setelah mengabadikan gambar. Dan berkat teknologi ini pula, Anda bisa menambahkan efek-efek foto menarik pada latar belakang dengan menggunakan Foregrounder. Lalu jika menginginkannya, pengguna juga bisa menggunakan Seasons – efek animasi musim, dengan salju atau bunga sakura seolah-olah jatuh di sekitar objek foto.
Tapi fitur Dimension Plus-lah yang menurut saya paling menarik. Bayangkan, setelah mengambil foto – misalnya pada bidang datar – Anda diberi kemampuan untuk menggeser perspektif, mengubah kecondongan lensa dan mengambil gambar dari sudut yang berbeda.
Akses ke kamera juga sangat praktis dan intuitif: saat stand-by, kita hanya perlu memposisikan smartphone secara horizontal, lalu menekan tombol volume, Anda akan langsung masuk ke aplikasi kamera. Kamera tersebut memiliki kecepatan shutter hingga 300 milidetik, dan dilengkapi dua buah flash berbasis LED dengan warna berbeda sehingga hasil foto tidak flat dan lebih hangat.
HTC juga bangga dengan fitur-fitur lain yang One (M8) miliki seperti BoomSound (diklaim sebagai sistem audio tercanggih yang ada di perangkat bergerak), interface HTC BlinkFeed, HTC Zoe sebagai platform ke sosial media, Motion Launch, Auto Answer, Power Save Mode hingga aplikasi kebugaran Fitbit yang ditanamkan di dalamnya.
“Setiap pribadi memiliki passion akan sesuatu hal dalam hidup, namun mereka membutuhkan sebuah perangkat yang mampu menjadi sarana untuk mengeksplorasi kecintaan tersebut lebih jauh,” jelas Head of Product Portfolio HTC South Asia, Justin Zhang. “Hal tersebut menginspirasi kami sebagai pionir di bidang inovasi perangkat mobile dalam menciptakan HTC One (M8).”
Dari peluncuran yang HTC lakukan di Jakarta, mereka cukup gamblang dalam menyatakan bahwa HTC One (M8) ialah smartphone premium yang ditujukan untuk target konsumen high-end. Di pasar Indonesia sendiri, HTC One (M8) bisa dibilang merupakan handset berbasis Android paling mahal, smarpthone ini dibanderol dengan harga Rp. 9,5 juta.
Berbasis grafik piramida, smartphone high-end memiliki target pasar yang lebih kecil dibandingkan varian yang ditawarkan dengan harga murah. Lalu handset-hanset ekonomis dengan kemampuan canggih terus menyerbu pasar lokal, dan hal ini juga memberi berpengaruh pada brand-brand besar. Agar HTC One (M8) sukses di Indonesia, yang mereka butuhkan adalah pengakuan oleh konsumen, dan sebuah alasan mengapa smartphone premium ini layak dimiliki.
Jika tertarik, Anda bisa melakukan pre-order malalui Blibli.com dan mendapatkan potongan harga hingga Rp 1,5 juta. Masa pre-order sudah dimulai sejak 13 Juni lalu dan akan berakhir tanggal 25 Juni nanti.