Dark
Light

Lolos Kualifikasi The International, Infamous Gaming Dapat Sponsor Baru

2 mins read
August 28, 2019
Sumber: Infamous Gaming via Esports Observer

Pada 2017, Infamous Gaming menjadi tim Amerika Selatan pertama yang lolos babak kualifikasi The International, salah satu turnamen esports paling bergengsi. Tahun ini, mereka kembali bertanding untuk memperebutkan Aegis. Dapat bertanding di Mercedes-Benz Arena dalam The International membuat perusahaan menjadi lebih tertarik untuk menjadi sponsor. Tidak heran, The International memang selalu dapat menarik banyak penonton. Tahun ini, dua channel Twitch yang menyiarkan The International — satu dalam bahasa Inggris dan satu lagi dalam bahasa Rusia — mendapatkan total durasi menonton selama lebih dari 12 juta jam.

Salah satu sponsor baru yang didapatkan oleh Infamous adalah Cifrut, merek minuman di bawah AJE Group, perusahaan multinasional yang membuat, mendistribusikan, dan menjual minuman kemasan. Menurut badan esports R3PREZ3NT, Cifrut ingin agar mereknya muncul di seragam jersey Infamous selama satu bulan. Selain itu, Infamous juga diminta untuk mempromosikan merek minuman tersebut di media sosial mereka. Sementara dari Cifrut, mereka akan membuat minuman kemasan khusus yang menampilkan Infamous.

Cifrut bukanlah satu-satunya merek yang tertarik untuk menjadi sponsor Infamous. Perusahaan antivirus ESET juga ikut menjadi sponsor Infamous. Sama seperti Cifrut, ESET ingin agar mereknya tampil pada jersey tim dan mereknya dipromosikan di media sosial Infamous. Tim esports itu juga bisa memberikan referral bagi fans-nya yang tertarik untuk membeli produk ESET. Sebelum ini, beberapa perusahaan yang sudah mendukung Infamous antara lain HyperX, OMEN by HP, dan Microsoft Windows.

Sumber: Twitter
Sumber: Twitter

“The International sangat penting bagi kami, karena kami mendapatkan banyak koneksi dan membuat banyak kontrak, baik untuk turnamen kali ini dan di masa depan,” kata pemilik dan pendiri Infamous Gaming, Christian Roque, dikutip dari Esports Observer. “Kami punya rencana konten media untuk turnamen ini dengan tujuan memastikan bahwa sponsor-sponsor kami puas dan mereka mendapatkan eksposur yang maksimal.”

Belakangan, semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk menjadi sponsor tim esports. Tidak melulu perusahaan terkait teknologi yang tertarik jadi sponsor tim esports, tapi juga merek non-endemik, mulai dari merek minuman sampai penyedia layanan finansial. Tahun ini, nilai sponsorship merek non-endemik tahun ini naik 13 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dan memang semakin banyak merek-merek non-endemik yang mau jadi sponsor tim esports, termasuk di Indonesia. Hal ini terlihat dari keputusan Dua Kelinci yang mendukung EVOS Esports dan RRQ, Fore Coffee yang menjadi sponsor ONIC, dan kerja sama antara Genflix dan Ternakopi dengan Aerowolf.

Biasanya, sebuah merek mau menjadi sponsor tim esports karena mereka ingin mendekatkan diri dengan penonton esports, seperti yang dilakukan oleh Honda. The International adalah Piala Dunia untuk Dota 2. Tentu saja, penontonnya pun banyak. Menurut data The Esports Observer, dua channel yang menyiarkan The International mendominasi posisi top channel di Twitch pada minggu lalu. Channel yang menyiarkan turnamen Dota 2 itu dalam bahasa Inggris mendapatkan total durasi menonton selama 16 juta jam, sementara channel dalam bahasa Rusia mendapatkan 12 juta jam. Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di bawah, dua channel ini mendapatkan waktu tonton yang jauh lebih tinggi dari channel terpopuler ketiga.

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

Salah satu alasan mengapa The International menarik perhatian banyak orang adalah karena hadiahnya yang sangat besar. Tahun ini, total hadiah yang ditawarkan mencapai US$34 juta. OG, tim yang memenangkan The International tahun ini, bisa membawa pulang US$15,6 juta. Itu artinya, setiap pemain tim OG mendapatkan sekitar US3,1 juta, lebih besar dari atlet yang memenangkan Wimbledon. Sebagai perbandingan, Novak Djokovic dan Simona Halep yang memenangkan Wimbledon, “hanya” membawa pulang US$2,9 juta. Dari tahun ke tahun, total hadiah The International terus naik. Itu bisa terjadi karena mereka menggunakan metode pengumpulan dana crowdfunding.

Previous Story

Realme dan Redmi Adu Cepat Merilis Smartphone Pertama dengan Kamera 64 Megapixel

Next Story

5 Aplikasi Belajar Desain untuk Android, Lebih Praktis dan Mandiri

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,