9 December 2022

by Glenn Kaonang

Ledger Gandeng Pencipta iPod untuk Bikin Crypto Hardware Wallet Baru

Dibekali layar sentuh E Ink 3,7 inci untuk pengoperasian sekaligus menampilkan aset NFT langsung di perangkat

Menggunakan hardware wallet merupakan salah satu cara teraman untuk menyimpan aset crypto, termasuk halnya NFT. Masalahnya, kebanyakan hardware wallet yang tersedia di pasaran terkesan rumit untuk digunakan, sehingga pada akhirnya banyak pengguna yang lebih memilih memakai software wallet.

Ledger, perusahaan pembuat hardware wallet yang cukup populer, merasa perlu memutar otak untuk mengatasi isu seputar user experience ini. Buah pemikiran terbarunya adalah Ledger Stax, hardware wallet modern yang sangat berbeda dari jajaran produk Ledger selama ini.

Tidak seperti kebanyakan hardware wallet yang bentuknya menyerupai flash disk, Stax sepintas malah kelihatan seperti sebuah smartphone mini. Ia mengemas layar sentuh 3,7 inci dengan panel E Ink beresolusi 400 x 672 piksel. Di bagian pinggirnya, kita bisa melihat layar tersebut menyambung dan melengkung sampai menutupi seluruh sisi samping perangkat.

Panel belakangnya terbuat dari bahan aluminium, dan Ledger tidak lupa melengkapi Stax dengan magnet agar pengguna yang memiliki lebih dari satu unit dapat menumpuknya dengan rapi. Secara fisik, ukurannya tidak lebih besar dari setumpuk kartu kredit, dengan dimensi 85 x 54 x 6 mm dan berat sekitar 45 gram.

Ledger Stax mengandalkan USB-C untuk menyambung ke aplikasi Ledger Live di laptop, atau Bluetooth 5.2 untuk menyambung ke aplikasi Ledger Live Mobile di smartphone. Perangkat juga dibekali extension Ledger Connect agar dapat terhubung ke beragam aplikasi Web3 dari mana saja.

Total ada lebih dari 500 aset crypto yang dapat dikenali dan disimpan di Ledger Stax. Untuk NFT, selama asetnya di-mint di blockchain Ethereum atau Polygon, maka semuanya bisa disimpan di Stax. Keberadaan layar pada perangkat juga berarti pengguna bisa langsung melihat visual dari NFT tersebut, meski memang hanya dalam tampilan monokromatik saja.

Karena mengandalkan layar E Ink, konsumsi energi Stax bisa dibuat sangat efisien meski kapasitas baterainya tidak lebih dari 200 mAh. Dalam sekali pengisian, Ledger mengklaim Stax mampu beroperasi sampai berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, tergantung frekuensi penggunaan. Pengisiannya pun praktis berkat dukungan Qi wireless charging.

Ledger Stax memanfaatkan arsitektur keamanan yang sama seperti produk-produk Ledger lainnya, hanya saja kini dalam form factor yang lebih aksesibel bagi kalangan mainstream. Tidak main-main, Ledger menggandeng sosok yang benar-benar veteran di bidang desain dan user experience, yaitu Tony Fadell, sang pencipta iPod orisinal.

Di Amerika Serikat, Ledger Stax kabarnya akan dijual seharga $279, atau kurang lebih sekitar 4,3 jutaan rupiah. Ledger Stax juga dapat dibeli via marketplace NFT Ledger dengan dibundel bersama aset NFT eksklusif. Pembeli diperkirakan bakal menerima produknya mulai akhir Maret 2023.

Sumber: Ledger via NFT Now.