Akamai seperti biasa merilis laporan The State of the Internet yang mencuplik kondisi Internet di dunia secara umum. Untuk kuartal kedua 2013, laporan Akamai menyoroti dua hal penting, Security dan kualitas jaringan Internet (termasuk broadband). Walaupun koneksi Internet di Indonesia mengalami perbaikan yang cukup signifikan, hal tersebut dibarengi dengan pencapaian Indonesia sebagai negara sumber serangan Internet terbesar di dunia untuk pertama kalinya.
Untuk segmen Security, Indonesia untuk pertama kalinya menjadi jawara sebagai negara asal serangan dengan porsi 38%, yang dicatat berdasarkan alamat IP. Cukup mengejutkan bahwa naiknya Indonesia di daftar ini hanya berlangsung dalam dua kuartal saja, di mana tahun lalu Indonesia bahkan tidak masuk ke dalam jajaran 10 besar. Jika digabungan, Indonesia dan Cina merupakan sumber dari 71% serangan di Internet, jauh meninggalkan Amerika di posisi ketiga dengan hanya 6,9%.
Belum ada penjelasan yang pasti mengapa Indonesia tiba-tiba berhasil “mengalahkan” Cina yang telah bertahun-tahun menguasai daftar ini. Dua hal yang menjadi penyebabnya adalah (1) Tiba-tiba banyak “orang jahat di Internet” yang berasal dari Indonesia atau (2) Sebenarnya serangan dilakukan dari negara lain, tapi menggunakan bot melalui komputer/alamat IP Indonesia. Dengan beranggapan bahwa kebanyakan pengguna Internet di Indonesia masih lemah dalam pengawasan keamanan jaringannya, bisa jadi alasan (2) menjadi hal yang lebih masuk akal.
Untuk soal kecepatan Internet, secara rata-rata kecepatan Internet di Indonesia kuartal kedua 2013 adalah 1,7 Mbps. Angka ini naik lebih dari dua kali lipat ketimbang periode yang sama setahun yang lalu. Meskipun demikian, untuk negara-negara yang diperhitungkan di kawasan Asia Pasifik, angka ini hanya bersaing dengan Vietnam, Filipina dan India. Di Asia Pasifik, kecepatan tertinggi untuk koneksi rata-rata dicapai oleh Korea Selatan dengan 13 Mbps, diikuti oleh Jepang dengan 12 Mbps dan Hong Kong dengan 10,8 Mbps.
Di wilayah Asia Tenggara, Singapura menjadi negara dengan rata-rata kecepatan koneksi Internet tercepat yang mencapai 6,5 Mbps, diikuti oleh Thailand 4,5 Mbps, dan Malaysia 3,1 Mbps. Indonesia dan Vietnam setara pada 1,7 Mbps, Vietnam 1,6 Mbps. Namun jika dilihat dari rata-rata kecepatan tertinggi yang dapat dicapai oleh negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia termasuk yang paling rendah dengan hanya 11,3 Mbps. Vietnam 14,1 Mbps, Filipina 16 Mbps, Malaysia 26,6 Mbps, Thailand 33 Mbps, Singapura 45 Mbps.
Hal lain yang menjadi catatan adalah lonjakan kepemilikan layanan Internet dengan kualitas 4 Mbps atau lebih yang mencapai 3,2% atau meningkat 4 kali lipat dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Tambahan data yang tersedia dari Ericsson untuk konektivitas mobile menunjukkan angka rata-rata 0,9 Mbps untuk sebuah operator seluler Indonesia yang disurvei. Angka ini secara umum paling rendah untuk negara-negara Asia yang disurvei.
[ilustrasi foto: Shutterstock]
[catatan] artikel ini telah diberi tambahan beberapa fakta dan angka berdasarkan laporan Akamai untuk menambah relevansi dan konteks sejak diterbitkan